Semoga menghibur😊
🌼🌹🌼🌹🌼🌹🌼🌹🌼🌹🌼Waktu istirahat, adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu setiap anak sekolahan, termasuk aku dan kedua sahabatku. Kami selalu semangat begitu mendengar bel istirahat.
Baik aku, Reyna dan Catherine sama-sama tidak suka di kelas, karena kami bosan dengan tingkah Alice, dan Karin yang sok berkuasa. Kalau aku terperangkap dikelas, tidak menutup kemungkinan dia akan mengejekku, dan bakal adu mulut dengan sengit. Sampai sekarang aku masih menunggu alasan mereka, kenapa membenci ku maupun kedua sahabatku.
Saat kami berjalan disepanjang koridor yang mengarah ke kantin, suara gemuruh orang, berlarian datang dari mana-mana. Itu sangat membuatku khawatir, ku kira ada kebakaran atau hal yang menakutkan lainnya.
"Woy... Kevin sama David berantem..." teriak salah seorang lelaki dari belakang kami. Sontak saja itu membuatku khawatir, karena Kevin itu teman dekatku sejak SMP, yang baik banget dan suka menghibur, maka jangan salah, aku menkhawatirkannya.
Hubungan kami berdua tidak lebih dari teman dekat. Namun rasa sayangnya kepadaku, disalah artikan oleh Catherine sebagai cinta.
"Apa? Berantem?" gumamku, dan langsung pergi berlari ke lapangan tempat mereka beraksi.
Catherine memandangku dengan tatapan aneh, seolah tak ingin aku secemas ini.
"Loh... Kevin berantem sama David? Masalah apa? Mereka kan teman sekelas, jangan-jangan konflik antar geng" Reyna menduga-duga, biasanya sih memang seperti itu.
Konflik antar geng, merajalela di sekolah sampai saat ini. Kurasa geng itu baik, asalkan mencontohkan perilaku yang baik, tapi sejauh mataku memandang, geng yang terbentuk di sekolah malah saling adu kekuatan.
"Reyna, Carrie... gimana nih? My prince Kevin berantem. Gue takut, kalau Kevin kenapa-kenapa, ayo dong tolongin Kevin!" tutur Catherine dengan cemasnya.
Dia mengkhawatirkan orang yang tidak mencintainya. Dia pun tau itu, Kevin selalu menjuh ketika dia mendekat.
🌼🌹🌼🌹🌼
"Udah tenang Cath!" ucapku untuk membuatnya tenang.
Entah masalah apa yang sampai memancing Kevin berantem, setahuku... Kevin itu orang yang gak mudah kepancing emosinya, kalau bukan masalah yang sensitif, aku tahu benar itu. Dia sangat humoris, gak mudah marah. Sekalinya marah bisa kukatakan seperti singa yang diganggu tidurnya.
Waktu itu aku pernah melihat Kevin marah, bahkan sampai memukul teman se-kelas, yang mencoba deketin pacarnya. Emosi Kevin tidak bisa dikontrol saat itu, meskipun sahabat-nya, tapi aku tidak bisa melerai atau mengerti dia.
Karena tindakannya itu... ia-pun di skorsing 3 hari. Bukan cuma itu, dia juga mendapat tamparan dari mamanya, dan di putusin pacarnya.
BUKKKK.....KKKKKK...
Terdegar suara pukulan keras, mendengar hal itu aku langsung menerobos kerumunan orang banyak, untuk melihat apa yang terjadi.
Aku makin yakin ketika melihat emosi Kevin, tidak diragukan lagi pasti ada hal yang dilontarkan David, sehingga membuat Kevin kesal. Yang kutahu akhir-akhir ini Kevin selalu menunjukkan sifat emosiannya, sebenarnya ada apa dengan Kevin?.
"Duh... gimana nih?" ujar Reyna pelan sambil menggigit ujung bibirnya.
Dia cemas, sebagai sekretaris OSIS dia tak mampu melakukan sesuatu. Dia hanya sesekali melihat hp-nya, berharap pesannya akan di balas oleh Alex.
"Gila sampai babak belur gitu. Aih... sadis bree..." tutur seorang wanita di sampingku.
Kemudian Reyna mencoba melerai Kevin Dan David.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar dalam Mimpi
JugendliteraturKisah mereka berawal dari permainan kejujuran atau tantangan, yang lebih dikenal dengan istilah T..O...D... Karena permainan ini seorang gadis introvert dan cowok dingin dipertemukan pada malam tahun baru. Panggilan apa yang cocok untuk seorang cowo...