Perasaan yang sama

79 15 7
                                    

Di Kafe tempat ultahnya Alice.

Kami bertiga pergi bersama kepestanya Alice. Awalnya sih aku menolak tapi karna Catherine dan Reyna memaksa...apa boleh buat, lagi-lagi memberontak itu gak akan merubah apa pun, dan akhirnya aku ikut juga.

"Mohon perhatiannya" ucap Alice.

"Temen-temen....minta doanya ya buat hubungan gua biar langgeng sampe ke pelaminan hehe." lanjutnya menggunakan Mic.

Alex tersenyum sumringah pada Alice yang saat itu berada diatas panggung.

"I love you..." ucap Alex tiba-tiba membuat Reyna terkejut, tentu saja dia cemburu.

"I love you too, itu hadiah yang sangat spesial.....buat aku Lex."jawab Alice.

"Parah...ngapain juga gua dateng."ujar Reyna dengan pipi yang memanas kemerahan.

"Rey... Lu cemburu ya??"tanya Catherine dengan melihat Reyna intens.

"Lu udah tau nanya lagi"bisikku pada Catherine.

"Gua mau pulang" pekik Reyna yang bangkit dari tempat duduk nya dan langsung saja pergi meninggalkan aku dan Catherine.

Dilain sisi.....ada cowok-cowok boyband yang rusuh.

"Woyy...katanya gak bisa dateng?"tanya Dika pada Will yang saat itu sedang sibuk menelphone.

"Gua dipaksa...! Kalau bukan karena hal penting ngapain juga gua dateng!" jawab Will sambil menutup telephone nya.

"Buang waktu gila. Acara apaan nih...nambah umur dirayain. Nambah pacar baru dirayain....ya gak?! Hehe... "canda Beno.

"Anjir.... Pacar mulu. Alex mau ngomongin apasih sampe dia kumpulin kita disini?! " gumam Dika.

"Entah....! Kevin udah nunggu duluan di Kafe sebrang sono. Gimana kalau kita susulin?! " tawar Beno.

"Yosh....gak enak disini" ucap Will setuju.

Dan kemudian mereka pun pergi bersama menyusul Kevin.

30 menit kemudian.............kami menikmati pestanya.

"Car...balik yuk, dah mulai sepi"ujar Catherine.

"Yuk.. "

"Eh... Tu-tunggu" Alex menghalangi kami.

"Reyna gak dateng?"

"Mau dateng mau enggak emang pengaruh?!"timpal Catherine kesal.

"Loh.. Kok.. "Pikir Alex bingung sambil menggaruk-garuk kepalanya. Mungkin dia bingung dengan sikap Catherine yang tiba-tiba kesal begitu.

"Reyna tadi dateng..tapi dia pulang duluan. Kita balik ya..."ujarku kemudian mencekal Catherine pergi bersamaku.

Keluar dari Kafe itu... Aku dan Catherine langsung pulang kerumah masing-masing.

Jam 10.00 tepatnya aku melintasi satu jalan menuju rumahku sendirian.....suasana yang sepi membuat merinding.

Agak sedikit takut. Hanya lampu jalan yang menerangi. Ku paksakan diri melewati satu jalan yang memang selalu sepi entah itu siang ataupun malam. Keadaannya yang hening membuat langkah ku semakin berat saja.

Aku berpikir akan menelphon ayah untuk menjemput. Tapi.... Jarak ini sudah dekat dengan rumah....aku tidak ingin merepotkan ayah. Maka kuputuskan untuk memantapkan langkah ku tanpa menengok kanan-kiri dan belakang. Aku hanya fokus ke depan jalan ku saja.

Tap.. Tap.. Tap..

Aku melangkah dengan cepat, ada yang mengikuti ku dari belakang atau hanya perasaan ku saja. Tidak mungkin salah aku yakin ada yang mengikuti....kejadian seperti ini sudah sering kualami.

Pacar dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang