Part 3: Fate?

812 119 20
                                        

Ketika kau masih mengharapkan seseorang yang pernah mengisi hari-harimu kembali padamu, apa yang akan kau lakukan jika kau bertemu dengannya lagi? Mengulas senyum padanya dan berkata 'orenmaniya', bertanya padanya 'bagaimana kabarmu?' Atau tidak 'bagaimana harimu setelah hubungan kita berakhir? Apa kau hidup dengan baik?' Menghiraukan seseorang yang
masih kau cintai bukankah hal yang mustahil? Kau bahkan tak bisa menahan dirimu untuk sekedar menegurnya walaupun pada kenyataannya, ia menjaga jarak denganmu.

"Perhatikan langkah kalian!" Seru suara seorang pria berumur 30an kepada tujuh orang namja yang tengah menggerakan tubuhnya mengikuti sebuah lagu yang terputar dihadapannya, kedua mata pria tersebut terlihat teliti memperhatikan gerak gerik anak didiknya yang masih menari.

Peluh membasahi wajah dan pakaian mereka tapi hal tersebut tak mengganggu mereka untuk berlatih gerakkan baru untuk lagu baru mereka, entah lah sudah berapa kali mereka berlatih lagu baru tersebut yang pasti, mereka tak boleh berhenti sebelum bena...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Peluh membasahi wajah dan pakaian mereka tapi hal tersebut tak mengganggu mereka untuk berlatih gerakkan baru untuk lagu baru mereka, entah lah sudah berapa kali mereka berlatih lagu baru tersebut yang pasti, mereka tak boleh berhenti sebelum benar-benar bisa choreography lagu baru mereka.

"Oke! Cukup!"

Mendengar kata-kata tersebut, helaan napas lelah langsung memenuhi latihan dan ketujuh namja tersebut langsung merosotkan tubuh mereka entah itu duduk ataupun tiduran di lantai karna tak kuat menahan rasa lelah.

"Ah himdeuro!" Keluh seorang namja berambut cokelat muda yang tengah tidur terlentang dilantai, napasnya terlihat memburu karna kelelahan berlatih dance.

"Kakiku benar-benar ingin patah rasanya.." seorang namja berkulit putih pucatnya menimpali kata-kata dongsaeng satu grupnya, namja tersebut merosot duduk dengan bersenderan pada dinding di belakangnya, pandangannya menerawang kedepan walau terlihat kosong.

"Neo Kim Seokjin, berlatihlah sendiri kalau sedang ada waktu senggang. Hoseok-ah, bantu Seokjin berlatih.." ujar sang pelatih pada namja berambut merah yang memakai topi berwarna putih.

"Ah Hyung, aku kan sudah bilang kalau memberikan choreography baru jangan susah seperti ini, bisa gila aku lama-lama..." keluh namja bernama Seokjin.

Sang pelatih mendengus perlahan mendengar ocehan tersebut "aku memberi kalian choreography yang sesuai dengan konsep dan lagu yang kalian buat sendiri, jadi jangan mengeluh..."

Seokjin mencibir perlahan ditempatnya sebagai respon atas jawaban pelatihnya.

"Ada yang butuh minum?"

Semua yang berada diruang latihan langsung menoleh pada manejer mereka yang masuk dengan membawa banyak minumman, semua langsung berseru senang dan bangkit menghampiri manejer mereka.

"Woah, kau penyelamat kami Hyung..." seru Namjoon selaku leader mereka.

"Sehabis ini beristirahatlah sebentar lalu kita pulang, kalian sudah berkerja keras..." ujar sang manejer menatap ketujuh namja dihadapannya satu persatu.

You Were BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang