Part 6

616 99 2
                                        

"Cut!"

Seruan Myungsoo barusan memenuhi seisi ruang tamu menghentikan pergerakkan Yein maupun Jungkook yang tengah duduk berdampingan disebuah sofa. Myungsoo memijit pelipisnya perlahan, pusing karna kata 'cut' tadi sudah meluncur keluar dari mulutnya berkali-kali yang itu berarti, sebuah scene yang ia harapkan tidaklah berjalan sesuai yang ia mau.

Helaan napas berat kelaur dari mulut Myungsoo "Kim Yein..."

"Hyung, jangan memarahi Yein..."

Myungsoo langsung menoleh menatap Sungjong yang barusan memotongnya berbicara "aku bahkan baru memanggil namanya.." cibir Myungsoo dengan wajah tersinggungnya sedangkan Sungjong terkekeh akibat reaski Myungsoo barusan "kita istirahat dulu saja..." tutur Myungsoo kepada semua orang.

Semua mulai beranjak dari tempatnya masing-masing kecuali Yein, yeoja itu menyenderkan tubuhnya pada sofa dengan wajah gusarnya.

"Kau kenapa Yein-ah?" Tanya Myungsoo yang mulai mengambil tempat disebelah Yein "saat pengambilan gambarmu sendiri, kau terlihat amat rileks dan juga senang tapi kenapa ketika kau melakukan adegan yang amat mudah dengan Jungkook wajahmu malah terlihat murung?"

Yein terdiam ditempatnya. Myungsoo benar, padahal adegan yang akan ia lakukan dengan Jungkook hanyalah duduk bersama dan melakukan pembicaraan kecil atau apapun yang membuat mereka terlihat dekat tapi Yein sama sekali tidak bisa melakukannya, setiap melihat wajah Jungkook entah kenapa ada perasaan bersalah muncul dibenak Yein yang malah membuat yeoja itu susah untuk tertawa lepas.

"Miane Oppa..."

Myungsoo menghela napas perlahan kemudian mengelus rambut panjang Yein "gwaenchanha, istirahatlah, lima belas menit lagi kita mulai syutingnya.." tutur Myungsoo kemudian bangkit dari tempatnya meninggalkan Yein sendirian.

"Neo jjinja baboya Yein-ah..." helaan napas kasar keluar dari mulut Yein setelah ia mengatai dirinya sendiri kemudian menyenderkan kepalanya pada senderan sofa.

Yein menolehkan kepalanya kesamping menatap langit biru yang cerah, berbanding terbalik dengan isi kepalanya yang tengah suntuk saat ini. Dengan gontai, Yein berjalan menuju beranda yang tak jauh darinya, ia bersandar pada pegangan beranda membiarkan angin sejuk menerpa wajahnya dan menerbangkan rambut panjangnya. Kata-kata Myungsoo barusan, walaupun ya nada bicara Myungsoo terdengar biasa saja tapi Yein tau saudaranya itu pasti merasa kesal juga dengannya karna tidak memberikan hasil yang memuaskan untuk sebuah scene yang mudah. Sebenarnya Yein ingin mengesampingkan masalah yang sempat terjadi antara dirinya dan Jungkook tapi entahlah, setiap melihat kedua mata Jungkook kenangan antara dirinya dan Jungkook selalu berputar dikepalanya layaknya sebuah kaset terutama kejadian itu, kejadian yang membuatnya kembali merasa sedih alhasil, ia sama sekali tak bisa tersenyum. Pikiran Yein menyentak ketika ia mendengar sebuah langkah kaki yang mendekat padanya, awalnya ia berniat untuk menolehkan kepalanya kebelakang tapi terurungkan begitu ia melihat sepasang tangan yang amat ia kenali berada disebelahnya. Jantung Yein mulai berdegup kencang, tanpa melihat, Yein amat tau siapa yang berdiri disampingnya saat ini.

"Pernah tidak kau berpikir ingin tau apa yang sedang orang lain pikirkan saat ini?"

Pertanyaan tersebut memecah keheningan yang sempat menyelimuti mereka, Yein tidak menjawab pertanyaan Jungkook barusan, ia hanya terdiam terlalu bingung untuk menjawab pertanyaan Jungkook.

"Kau lihat Ahjussi itu?" Jungkook mengarahkan telunjuknya pada seorang Ahjussi berpakaian rapi yang baru saja keluar dari mini market yang berada tak jauh dari tempat mereka syuting "ini hampir sore, tapi Ahjussi itu malah berjalan luntang lantung di luar..." tutur Jungkook memperhatikan Ahjussi yang sedang ia bicarakan saat ini.

You Were BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang