You Were Beautiful

Flashback: Last Time

*author POV*

"Aku sudah membicarakannya dengan Appa dan Eomma, dan kita akan berangkat tanggal lima belas nanti..."

Sesuai apa yang telah di beritahu oleh Sunggyu, Yein mengemasi barang-barang miliknya yang berada dikamarnya kedalam kardus ketika hari kepindahan mereka semakin dekat, ia memilih barang apa saja yang harus ia bawa dan apa yang harus ia buang karena sudah tidak terpakai lagi. Dsela aktifitasnya memberesi barang-barangnya, Yein mengamati sejenak kamarnya yang sudah ia tempat sejak umurnya masih tujuh tahun kemudian ia bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju ke ujung kamarnya, ia melepas satu persatu foto-foto dirinya bersama dengan keluarganya ataupun saudara-saudaranya yang sengaja ia tempel di setiap dinding kamarnya. Aktifitas Yein mencabut foto-foto tersebut terhenti ketika ia melihat kalender yang ia gantung dekat pintu masuk kamarnya dan yang menarik perhatian Yein adalah, lingkaran merah yang ia gambar sendiri menggunakan spidol di angka tiga belas, di bawah angka tiga belas tersebut ada tulisan 'd-day' yang juga ia tulis dengan spidol merah. Yein termangu menatap tanggal tersebut berserta tulisannya, apakah Yein lupa apa maksud tulisan yang ia tulis sendiri? Walau sempat melupakannya tapi Yein tentu ingat hari apakah yang dimaksud 'd-day' tersebut, itu adalah hari yang amat Yein tunggu-tunggu kedatangannya bersama orang itu.

"Tentu, aku akan menemuimu nanti ketika hari debutmu.."

Kata-kata yang ia ucapkan sendiri kepada Jungkook terngiang di benaknya. Sebenarnya Yein amat ragu apakah ia bisa mendatangi Showchase debut Jungkook atau tidak tapi ia sudah berjanji pada namja tersebut kalau ia akan menemui Jungkook di hari itu. Yein menyentuh perlahan kalender tersebut dan terus memikirkan banyak hal, wajahnya mulai terlihat sedih dan tak lama berubah takut ketika sebuah bayangan melintas di kepalanya yang membuatnya seketika memejamkan kedua matanya erat dan memeluk dirinya sendiri. Ini salah, kenapa ia jadi teringat hal itu saat memikirkan Jungkook? Ia tak mau menganggap Jungkook seperti pelaku yang telah melakukan perbuatan jahat padanya sampai-sampai membuatnya terus terngiang akan hal itu, tapi bayang-bayang itu sekarang mulai menghantui Yein yang membuat gadis itu seketika merasakan tubuhnya gemetar hebat. Yein menggelengkan kepalanya kuat seraya menghela napas, ia mengusap air matanya yang mulai memenuhi pelupuk matanya kemudian ia berjalan keluar dari kamarnya.

"Oppa.." Panggil Yein perlahan ketik ia menuruni tangga, kedua matanya menerawang keseisi rumah mencari sosok pria bermata sipit yang memiliki perbedaan umur tujuh tahun dengannya "Oppa?" panggil Yein sekali lagi ketika tidak mendengar jawaban dari Oppanya, seingat Yein, Oppanya satu itu tidak memiliki jadwal shift kerja atau kuliah hari ini, tapi kenapa ia tidak menyahut ketika Yein memanggilnya?

Yein menggerakan kedua kakinya menuju kamar milik Sunggyu yang berada didekat dapur, bisa Yein lihat pintu kamar Sunggyu yang sedikit terbuka dari luar "Oppa!!" Yein meninggikan sedikit suaranya ketika melihat Sunggyu yang tengah duduk didepan komputer tengah menggunakan headset, pantas saja pria ini tidak mendengarnya memanggil.

Sunggyu menoleh kebelakang menatap adiknya, kemudian mencopot salah satu headsetnya "oh? Kau memanggilku?"

Berkali-kali, ingin sekali Yein mengatakan itu tapi ia mengurungkan niatnya dan hanya memandang Sunggyu sedikit sebal "boleh aku meminjam ponselmu?" Tanya Yein perlahan "aku... Ingin menghubungi Mijoo Eonnie..." tambah Yein ketika melihat Sunggyu menatapnya lama.

Sunggyu menganggukan kepalanya "tentu, ponselku berada di atas kasur, kau ambil sendiri nee..."

"Nee..." Yein berjalan masuk lebih kedalam untuk mengambil ponsel Sunggyu yang berada diatas kasur, kemudian kembali keluar.