"Apa setelah kau debut kita akan tetap bersama?"
Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut yeojanya barusan mengalihkan perhatian Jungkook yang sedari tadi tengah sibuk menulis sesuatu diatas kertas "Kenapa kau bertanya begitu?"
"Ani..." yeoja itu menundukkan kepalanya sedikit membuat rambut panjang cokelatnya menutupi sebagian wajahnya "aku... Hanya takut saja..."
Takut? Setelah mendengar kata-katanya barusan, Jungkook juga mulai merasakan hal tersebut, pikirannya mulai melayang jauh yang membuatnya tak bisa berkata apapun, bagaimana kalau yang dikatakannya tadi kenyataan? Mereka harus berpisah karena perkerjaan Jungkook atau tidak ia tak bisa meluangkan lagi waktunya untuk yeoja yang sudah menjalin hubungan dengannya selama satu tahun ini, Jungkook percaya ia tak akan pergi meninggalkannya dan kalau sampai itu terjadi Jungkook akan mengejarnya kemanapun. Tidak! Jungkook tak akan membiarkan yeoja ini pergi darinya!
"Hei..." Jungkook memegang pipi kanan yeojanya kemudian menariknya perlahan yang membuat mereka berdua bertatapan. Ah, Jungkook paling tak suka melihat mata indah itu terlihat sedih seperti ini "Jangan berkata begitu, kita tak akan berpisah dan aku tak akan membiarkanmu jauh dariku..."
"Geundae..."
"Kita tak akan berpisah..." sela Jungkook cepat "kau percaya padaku kan? Akupun juga tak mau berpisah denganmu..."
Kecupan singkat mendarat dibibir yeoja tersebut membuat kedua matanya yang awalnya menghindari Jungkook akhirnya mengarah padanya "tersenyumlah, aku tak suka melihatmu berwajah seperti ini..." ujar Jungkook seraya mengelus pipi yeojanya.
Senyum Jungkook merekah ketika ia melihat yeoja yang ia cintai pada akhirnya mengangkat kedua sudut bibirnya "yeppo, tetaplah tersenyum seperti itu untukku..."
Selamanya, akan Jungkook lakukan apapun agar bisa melihat senyumman itu, senyumman yang berhasil memikat hatinya, kedua bola mata cokelat itu, ia tak ingin kehilangan yeoja ini.
*******
"Kau tau kenapa aku memanggilmu kemari?"
Jungkook terus menundukkan kepalanya tak berani menatap pria paruh baya dihadapannya yang baru saja bertanya padanya dengan nada tenangnya namun terdengar amat tegas untuk Jungkook.
Helaan napas keluar dari mulut pria tersebut, ia menatap anak didiknya dengan sedikit kecewa "kau tau kan berapa bulan lagi grupmu debut? Para membermu berlatih keras hinggah subuh, sedangkan kau?"
Kedua mata Jungkook tertutup rapat, tangannya yang berada diatas pahanya mengepal keras, habis sudah ia hari ini.
"Kau serius dengan impianmukan?"
Hening sejenak "nee..."
"Jujur saja, aku tak suka mengengkang kalian..." ujarnya dengan tangan yang melipat didepan dada "tapi untuk kali ini aku benar-benar tak bisa diam..."
Jungkook mengangkat kepalanya, menatap atasan agensinya dengan takut dan was-was.
"Berhenti menemui pacarmu atau kau tidak ikut debut dengan membermu..."
Hal yang Jungkook takutkan akhirnya terjadi juga, demi apapun, Jungkook akan melakukan apapun asal tidak berpisah dengannya.
"Gwaenchanha?" Namjoon selaku leader di grupnya langsung beranjak dari tempatnya ketika Jungkook keluar dari ruang atasan mereka "apa yang PD-nim katakan padamu?"
Jungkook langsung merosot kelantai dengan kepala yang menunduk dalam, kedua pelupuk matanya mulai dipenuhi air mata "Hyung, apa yang harus kukatakan padanya? Aku sudah berjanji tak akan meninggalkannya..."
![](https://img.wattpad.com/cover/120270078-288-k942354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Were Beautiful
Fanfiction'I still think of you sometimes Should I call you up? There were a lot of times I thought that but I know it's already over No matter how much I want you You are now just a movie of the past That has already ended I know' This story based on Day6 so...