Chapter 16 : Trip

1K 60 0
                                    

CHAPTER 16 : Trip

Hah? Ke bora-bora hyung?" Kris tidak bisa menyembunyikan kebingungannya dari seberang sana. Minseok hanya tersenyum tipis, mengangguk dan menatap tiket ditangannya.

"Hyung? Halo?" Suara Kris kembali terdengar. 

Minseok terkekeh, dia lupa kalau Kris tidak akan bisa melihat anggukannya dari sana, "Ya, Tiba-tiba Kyungsoo memberikan tiket ini padaku. Bilang kami akan pergi bertiga dengan Jongin besok. Aku sendiri tidak mengerti kenapa mereka mengajakku."

Jadi kau akan pergi? Sebentar." Kris bertanya lagi, lalu terdengar suara grasak-grusuk dan gedebuk yang keras. Disusul dengan erangan kesakitan. Minseok menaikkan sebelah alisnya, "Kris? Kau tidak apa-apa?"

Kris tidak menjawab untuk beberapa saat. Membuat Minseok mengira bahwa pemuda itu sudah mematikan teleponnya. Namun ternyata beberapa saat kemudian suara Kris terdengar lagi, "Aku tidak apa-apa. Hanya saja si brengsek Chen mendorongku dari tempat tidur."

  Lalu sebuah suara lain menyahut dari sebrang sana. "ITU KERENA PANTATMU TERLALU BESAR." Lalu setelah itu umpatan dari Kris terdengar, "BRENGSEK! "

Minseok tertawa dengan histeris ketika mendengar pertengkaran dua orang itu. Dia berguling-guling diatas tempat tidurnya dan tertawa seperti otang gila. "Kris menghela nafas, Dasar sialan, jangan tertawa. Jadi kau pergi atau tidak?" Nada bicara pemuda itu meninggi.

Minseok seketika menghentikan tawanya. Lalu menghapus air mata yang keluar karena dia tertawa terlalu keras. Pemuda itu berdehem pelan lalu berujar, "Tentu dong. Siapa yang bisa menolak liburan gratis? Aku bahkan sudah mengepak semuanya."

Kris terkekeh, "Dasar, tapi aku lega kalau kau ikut. Aku tidak perlu kawatir Jongin akan melakukan sesuatu yang 'menarik' pada Kyungsoo." Dahi Minseok langsung tertekuk, "Pervert, tidak semua orang berpikiran kotor sepertimu tau."

Sindiran Minseok itu membuat Kris berteriak pelan, "HEY! Pikiranku masih sesuci bayi!" Minseok menyeringai lebar, "Bayi buruk rupa." Bisiknya pelan. Kris langsung memprotes dari seberang sana, membuat Minseok tertawa lagi.

“Hyung? Kau sedang menelpon siapa?” Tiba-tiba kepala Kyungsoo muncul dari balik pintu kamar Minseok. Pemuda itu langsung memekik dan hampir terjengkal kebelakang.

Minseok langsung mematikan sambungan teleponnya dan kembali menatap Kyungsoo yang menatapnya curiga. "Bu.... bukan siapa-siapa kok."

Pemuda itu terkekeh gugup. Kyungsoo memicingkan matanya dan menatap kakak sepupunya itu lekat-lekat.

Namun kemudian mengendikkan bahunya tidak perduli dan melangkah pergi, "Dinner sudah siap hyung." Ujarnya sebelum menghilang dari balik pintu.

Minseok menghela nafas lega. Dia kembali menatap layar ponselnya dan menemukan sebuah pesan di linenya.

Wufan Kris : Kenapa dimatikan?

Minseok langsung mengetik balasan dan mengirimkannya dalam hitungan detik.

Minseok Kim : Ada Kyungsoo. Sebaiknya aku pergi sekarang. Besok aku harus berangkat pagi2 sekali.

Minseok Kim : Sampai jumpa.

Setelah itu Minseok langsung melemparkan ponselnya kekasurnya lalu melangkah meninggalkan kamarnya untuk makan malam.
(+++++++++++++++++++)

Keesokan harinya, tepat jam 2 siang Kyungsoo, Jongin dan Minseok sampai ke bandara Bora-bora. Sebenarnya bukan sebuah bandara, hanya sebuah lapangan luas yang berisi beberapa helicopter dan sebuah pesawat yang tidak terlalu besar.

LOVE HURT (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang