Chapter 17 : Fuck

2.8K 102 3
                                    

Kyungsoo mengangkat selimutnya pelan, mengintip dari balik selimut. Suasana benar-benar gelap dan dingin. Badai sedang mengamuk diluar sana. Dan sesekali kilatan petir membuat Kyungsoo terperanjat.

2 jam lalu Kris datang ke Laguna milik Luhan, dan suasana hati Luhan tiba-tiba memburuk. Dia langsung mengunci diri dikamar miliknya. Saat dia menanyakan alasan Kris datang kesini pada Minseok, kakak sepupunya itu hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. Melemparkan tatapan yang Kyungsoo tidak mengerti artinya. Dan sejam setelah kedatangan Kris, seluruh lampu di laguna ini padam. Dia masih ingat saat itu dia berteriak keras, sebelum akhirnya di tenangkan oleh Jongin. 


Kyungsoo benci gelap.


Dan saat ini, dia dan Jongin sedang berada diruang tamu. Kyungsoo menidurkan kepalanya di pangkuan Jongin dan Jongin tertidur sambil terduduk. Minseok dan Kris sedang ada dikamar mereka masing-masing. Suasana benar-benar sunyi senyap.

Kyungsoo mendongak, menatap langsung ke wajah Jongin yang sedang memejamkan mata. Pemuda yang lebih pendek itu mengangkat kepalanya perlahan dari pangkuan Jongin, mengamati wajah namjachingunya yang terlihat sangat tenang dalam tidurnya.

Meskipun awalnya dia sangat kesal karena Jongin tidak memberitahukan tentang keikut sertaan Luhan dalam liburan mereka. Dia akhirnya luluh juga pada wajah memelas dan kekanakan Jongin. Lagi pula Jongin sudah berjanji padanya bahwa Luhan tidak akan menganggu mereka.

Tangan Kyungsoo terulur perlahan, dia menyapu poni Jongin dari dahinya. Tersenyum manis saat melakukannya. Mau tidak mau Kyungsoo mengangumi wajah Jongin. Kulit coklat caramel, bulu mata yang lentik untuk ukuran namja dan bibir yang benar-benar kissable.

Pipi Kyungsoo memanas seketika, dia tidak bisa menahan dirinya. Jari jempol Kyungsoo menyapu bibir Jongin perlahan, matanya tertuju pada bibir penuh Jongin, dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari sana. 


Dengan perlahan, Kyungsoo menyapukan jari telunjuknya di bibir Jongin.


Jongin membuka matanya dengan tiba-tiba, meraih pinggang namjachingunya itu dan menarik Kyungsoo kepangkuannya. Kyungsoo terpekik, pipinya bertambah merah, dia bergerak gelisah dipangkuan Jongin. 

Jongin tersenyum tipis, "Apa yang kau lakukan hmm?" tanyanya pelan.

Kyungsoo berdehem gugup, lalu berkata dengan malu-malu, "A-aku hanya penasaran." 

Jongin menaikkan sebelah alisnya, "Penasaran?"


Kyungsoo membulatkan matanya, terlihat ragu untuk menjawab. Namun Jongin terus menatapnya seolah dia akan melahap Kyungsoo hidup-hidup jika namja itu tidak memberikan jawaban. 


Mereka terdiam dan saling bertatapan seperti itu selama 5 menit. Sebelum akhirnya Kyungsoo menghela nafas pasrah, dan menjawab jujur.

"Penasaran jika bibirmu itu selembut kelihatannya atau tidak."


Kali ini wajah Jongin yang terlihat merah padam. Dia bersyukur suasana yang gelap tidak memungkinkan Kyungsoo untuk meligat semburat dipipinya.


 Namun dengan segera Jongin mengganti ekspresi malunya dengan seringaian lebar, mendekatkan wajah Kyungsoo pada wajahnya dan dengan cepat mengecup bibir namjachingunya itu. Memanggut bibir tebal namjachingunya itu dengan sensual. Sebelum melepaskannya dengan perlahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE HURT (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang