chapter 5

1.6K 102 2
                                    

"Astagfirullah Syarif.. K..k..Kau... Disini? Sejak kapan?" tanya Hana sedikit kaget dan ucapnya yang terbata-bata

" Gk lama kok. Kau sedang membaca apa?" jawab Syarif dengan tenang yang tengah duduk disamping Hana sambil sibuk membaca buku yang dibawa

"Ini, aku sedang baca buku buat cari bahan untuk skripsi" jawab Hana canggung

******
Setelah percakapan singkat itu suasana kembali sunyi. Mereka berdua terdiam sambil membaca buku masing-masing.
Hana merasa gugup karena tak pernah sedekat ini dengan syarif. Yah.. Memang. Dulu hana sangat mengagumi sosok  pemuda tampan, pintar, sholeh. Dan.. Style nya yang dibilang cukup keren.

"Masih lama?"
Ucap syarif memecah kesunyian diantara mereka

"Ahh.. Apanya?" jawab hana lugu

"Bacanya." syarif

"Gk kok.. Ini hampir selesai kenapa?" hana

"Aku akan mengantarmu pulang.. ?"
tawar syarif dengan seakan mengharap supaya hana mengabulkan permintaannya.

Seketika Hana bingung dengan sikap Syarif. Dia tidak akan mudah meminta seorang gadis agar pulang dengannya. Tapi ini...??
Hana benar-benar tidak mengerti.

"Tapi syarif.. Aku bisa kok naik bus. Tidak usah repot-repot." Hana

"Ahh baik Aku tidak akan memaksa. Oh ya.. Kau kelihatan canggung sekali saat bicara denganku. Kenapa? Bukankah kita sudah kenal dari lama?"

Ahh.. Bagaimana tidak canggung. Biasanya dia sangat dingin sekali. Apalagi kepada wanita. Dia bahkan sangat hati-hati kalau dekat dengan wanita. Dia memang terlihat seperti pemuda gaul yang bisa didekati gadis2. Namun nyatanya dia sangat menjaga harkat, martabat, bahkan kehormatan seorang

Siapa yang tidak luluh dengan dia coba...

Dia itu bisa dibilang calon imam idaman.

"Aku sudah selesai, Kau?" Hana

"Aku sudah selesai dari tadi sih.." Syarif

"Ohh.. Tapi kenapa kau masih disini?" Hana

"Memangnya kenapa?" Syarif

"Tidak apa2 sih.. Ya udah yok kita pulang!" ucap hana sembari menata buku kembali dan mengambil tasnya yang tergantung di belakang kursinya.

"Kau yakin tidak mau kuantar?" ucap syarif yang berhasil menghentikan langkah Hana. Hana berbalik ke arah Syarif dan meyakinkannya

"Iya, aku akan naik bus saja."

Syarif manggut manggut pelan dan tersenyum kaku.

"Aku duluan Syarif. Assalamualaikum" pamit Hana

"Ya, Waalaikumussalam"

Hana kembali melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar ruang perpustakaan. Hana melihat jam ditangannya yang menunjukkan jam 4 sore. Hana pun berjalan cepat. Agar ia sampai dirumah tepat waktu.

***
Hana pov

Aku kini duduk di halte untuk menunggu bus. Tapi sudah sekian jam aku tunggu. Bus nya belum datang juga.

Annyeong My Beautiful Angel (Park Chanyeol Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang