Pagi yang cerah datang kembali. Dan saatnya juga Hana untuk pergi ke kampus seperti biasa.
Setelah membuka gerbang rumahnya, Hana melihat Syarif tengah menunggunya dari luar. Ia bersandar di tembok pagar dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku jaketnya.
"Ahh.. Syarif??"
"Assalamualaikum Hana"
"Waalaikumussalam. Kau sedang menungguku?"
"Hmm"
"Ayo kita berangkat!"
"Hmm.. Tidak. Aku naik bus saja" Hana tidak ingin merepotkan Syarif kali ini. Jadi ia memilih untuk naik bus. Tapi sebenarnya sih karena ia tak nyaman jika harus ke kampus berdua dengan Syarif.
"Ya sudah. Kajja!!" ucap Syarif dengan santai dan berjalan mendahului Hana.
"Hahh??"
Hana menatap Syarif heran. Syarif pun berhenti dan menoleh ke arah Hana.
"Kajja!! Kita akan naik bus." ucapnya
"Kau tidak membawa mobil?"
"Aniya"Syarif menggeleng-gelengkan kepalanya
"Kenapa?" tanya Hana lagi
"Sudahlah kau ini banyak tanya. Nanti kita akan terlambat."
"Oh oh baiklah"
Hana berlari kecil mendekati Syarif dan berjalan di sampingnya.
Selama perjalanan mereka berdua hanya membahas obrolan ringan mengenai kampus.
Saat ini Hana kuliah di fakultas kedokteran karena kebetulan cita-citanya adalah menjadi dokter. Berbeda dengan Syarif yang memilih kuliah di bidang bisnis.
****
Hana povSesampai gerbang kampus aki disambut oleh Ji Eun. Entah berapa lama ia menungguku. Tapi ku rasa ia menunggu cukup lama, karena ku lihat ia berdiri dengan gelisah di sebuah tiang yang tidak jauh dari gerbang masuk
"Hana..!!" Ji Eun melambaikan tangannya seolah aku disuruh menghampirinya. Aku yang masih berjalan dengan Syarif pun menghampiri Ji Eun.
"Oh Syarif.. Annyeong!" sapa Ji Eun kepada Syarif yang berada disampingku.
"Ne.." balas Syarif singkat disertai senyum ramahnya.
"Apa kalian berangkat bersama? Owww ada apa ini? Hmm? Kenapa kalian sampai berangkat bersama?" Tanya Ji Eun sambil tersenyum jahil kearahku.
"Kau ini apa-apaan sih Ji Eun? Kita hanya berangkat bersama. Lagipula tadi kita naik bus. Bukan naik kendaraan berdua. Berhentilah berfikiran yang tidak2."Jawabku diikuti anggukan singkat dari Syarif.
"Aishhh baiklah.. Baiklah. Aku hanya bercanda. Ayo cepat Hana 10 menit lagi kelas kita akan dimulai!" ajak Ji Eun
"Ahh nde.. Palli!"
Aku langsung pergi dan menarik tangan Ji Eun. Tapi setelah pergi beberapa langkah aku berhenti dan membalikkan badanku ke arah Syarif.
"Ahh Syarif.. Mian kita harus pergi. Dan terima kasih tadi sudah menemaniku. Assalamualaikum." pamitku
"Ya.. Waalaikumussalam"
Aku pun langsung pergi menuju kelas bersama Ji Eun. Karena kebetulan aku dan Ji Eun juga satu jurusan.
Ketika hendak masuk ruang kelas tiba2 ada telefon dari nomor yang tidak dikenal. Aku sebenarnya ragu untuk mengangkatnya. Tapi ku angkat saja telefon itu. Siapa tau penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Annyeong My Beautiful Angel (Park Chanyeol Story)
FanfictionIni adalah sebuah kisah yang menarik. Dimana jodoh bertemu tanpa di sangka, di duga dan datang begitu saja. Manusia tidak akan pernah bisa memprediksi siapa jodoh kita nanti. Apakah dia kaya, tampan atau cantik,terkenal, miskin, jahat, atau yang lai...