Part 3

68 7 1
                                    

Langkah demi langkah Ninda pergi meninggalkan halaman rumahnya, sepanjang perjalanan senyum bahagia terlihat dari raut wajahnya , sepertinya senyum itu adalah senyum terbahagianya hari ini.

***

Sesampainya ditempat tujuan , Ninda segera mengirimkan pesan singkat lewat whatsapp kepada Fahri bahwa dirinya sudah sampai ditempat tujuan.

Ninda : Fahri,aku udah sampe ditempat tujuan nih , kamu dimana ?

Menit demi menit terlewati tetapi belum ada balasan juga dari Fahri.

" Ih , dimana sih Fahri ngeselin banget daritadi aku disini juga " Ucapnya kesal.

Tiba-tiba Handphone Ninda bergetar, ternyata pesan dari Fahri.

Fahri : Cafe mc no 39.

Ninda segera bergegas mencari meja nomor 39 tersebut dengan senyum yang tidak ia lepas dari bibirnya sejak tadi.

Setelah bertemu dengan meja nomor 39 ternyata Fahri tidak sendirian , Fahri datang dengan 3 orang temannya.

Dengan wajah sedikit kesal , senyumnya tiba-tiba hilang , Ninda menghampiri Fahri, tetapi Fahri justru mengabaikan Ninda dan malah asyik berbincang dengan teman-temannya.

" Aku duduk disini ya?" Ucap Ninda di selasela keasikan obrolan mereka berempat yang entah mereka mengobrol tentang apa yang pasti sepertinya sangat seru.

" Eh iya duduk aja , sekalian pesen makanan aja Nin." Ucap Dodi teman Fahri.

Ninda hanya membalas dengan senyuman tipis , dengan rasa sedikit kesal Ninda memesan makanan.
Ninda merasa seperti angin , ada tetapi tidak terlihat.

Setelah kurang lebih satu jam , Ninda memutuskan untuk pulang.

" Fahri, Dodi, Haikal, Adi , Aku pulang duluan ya sudah sore , makanan kalian aku yang bayar semuanya" Ucap Ninda dengan wajah sedikit kusam.

" Eh iyaiya siap " Jawab Adi.

" Gausah Nin, ngerepotin buat ongkos pulang aja " Sahut Haikal.

" Sudah ku bayar semua ya sekalian ku pulang duluan " Jawab Ninda sambil melambaikan tangan dan bergegas pergi menuju kasir.

***

Ninda menggumam kesal disepanjang perjalanan pulang, awalnya Ninda berpikir dan berharap bahwa hari ini adalah hari terbahagia sepanjang hidupnya , ternyata dugaannya salah, justru semua harapannya berbanding terbalik dengan kenyataan yang hari ini ia dapat.

***

Sesampai dirumah Ninda menghubungi sahabatnya , Karina.

" Hallo Nin, gimana hari ini? Cie senang dong kamu bisa jalan sama Fahri" Ucap Karina cepat setelah mengangkat telepon dari Ninda.

" Hhhh, apa nya yang senang Na , sikapnya dingin sekali , dia asik dengan teman2nya. Dan kamu tahu aku tidak diajak bicara sedikitpun " jawab Ninda kesal.

" Hah? Berarti dugaanku salah ya? Coba cerita ke aku Nin , ko sama teman²nya? " Seru Karina.

" Aku pikir Fahri sendirian Na , ternyata Fahri sama teman2nya , Fahri dingin sekali sama aku , Fahri gak ngomong sama sekali sama aku , Ih aku kesel ! " Ucap Ninda dengan nada kesal.

" Lho yasudah kenapa kamu ga chat Fahri aja kenapa dia dingin sama kamu Nin,dia pasti ada alasan kenapa dia giniin kamu " Jawab Kirana menenangkan hati Ninda.

" Iya nanti aku chat Fahri , Na , Yasudah aku mandi dulu ya Na nanti aku hubungin lagi bayy! " Jawab Ninda  pelan dan menutup teleponnya dengan Kirana.

Sepeninggal SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang