Part 2

83 9 0
                                    

Sejak kejadian pisahnya orang tua Ninda, ia dibawa dengan ayahnya. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan perempuan yang sekarang menjadi ibu tirinya. Ninda masih belum bisa terima hal itu. Terlebih lagi ayahnya sekarang hanya seorang pemilik rumah makan yang tidak bisa dibilang cukup besar, sederhana. Kejadian tidak menyenangkan itu, membuat pribadi Ninda berubah,buruk. Bahkan lebih buruk .

Karena sudah hampir sejam ia tak menemukan pakaian yang cocok, lantas ia menelepon sahabatnya, Kirana.

"Na! Duh, aku bingung mau pakai baju apa? Aku kan gak punya baju bagus. Kamu tau sendiri ayahku tak pernah membelikan baju baru lagi! Huh!" seru Ninda kesal lewat telepon.

"Yasudah, aku ke rumah kamu. Aku pinjami bajuku! Tunggu ya!" jawab Kirana.

Kirana tahu seluk-beluk keluarga Ninda. Runtutan kejadian menyedihkannya pun ia tahu. Sampai-sampai dia pun tahu bagaimana perilaku Ninda dengan teman-temannya di luar sana, selain Kirana. Maka dari itu, ia tak mau meninggalkan Ninda sendiri. Ia akan berusaha untuk terus ada, agar Ninda tak berperilaku lebih buruk lagi.

***

"Nih bajunya!" ucap Kirana yang sudah sampai di rumah Ninda.

"Hehehe. Makasih, ya! Kamu memang sahabatku yang paling baik!" seru Ninda senang sembari memeluk Kirana.

***

Tak butuh waktu lama Ninda segera bergegas memakai pakaian yang dibawa sahabatnya,Kirana.

Singkat waktu ,

" Bagaimana nih Na? Aku sudah terlihat cantik? Atau apa ada yang kurang dariku? " tanya Ninda kepada sahabatnya.

" Sudah Nin sudah , kamu sudah terlihat cantik bahkan sangat cantik! " Ucap Kirana kepada Ninda.

" Bagaimana dengan sepatuku Na? Apakah menurutmu cocok dengan gaun yang ku pakai? " tanya Ninda .

" Tidak Nin, kamu sudah terlihat sangat cantik sekali " Ucap Kirana kepada Ninda.

" Fahri pasti akan terpesona melihatku! Terimakasih sahabatku! Kamu memang sahabatku yang paling baaaiiikkkkk!! " Seru Ninda sambil memeluk erat tubuh Kirana.

Lalu , Ninda mengirim pesan kepada Fahri lewat whatsapp bahwa dirinya sudah siap untuk pergi bersamanya.

Ninda : Hai , Fahri. aku sudah siap nih.
Fahri : Eh iya? Oke deh kalau begitu.
Ninda : Kita ketemu langsung ditempat saja ya, aku berangkat sekarang juga.

***

Setelah membalas pesan Fahri , Ninda segera berpamitan kepada Ibu dan Ayahnya yang sedang sibuk bekerja , sementara sahabatnya , Kirana segera bergegas pulang.
Rumah Kirana tidak begitu jauh dari rumah Ninda hanya berbeda beberapa langkah saja , bisa dibilang juga mereka tetangga dekat bahkan sangat dekat.

Sepeninggal SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang