Setibanya mereka di Cafe MC , Ninda segera mencari tempat.
Duduk dimeja tepat pada hari Minggu lalu , Ninda diabaikan oleh Fahri dan teman-temannya , meja nomor 39." Mau makan apa Ri , Na? " Tanya Ninda.
" Apa aja . " Jawab Fahri, singkat.
" Hm, samain aja ya ." ucap Ninda.
" Aku juga samain aja deh " Sahut Karina.
" Yasudah tunggu ya Ri , aku pesan dulu sama Karina. Ayo Na! " Kata Ninda sembari menarik tangan Kirana.***
Kebetulan cafe Mc sedang dipadati oleh pengunjung , jadi Ninda dan Kirana terpaksa harus antri dan berbaris di antrian paling akhir.
Sambil menunggu antrian, Ninda berbincang dengan Kirana , sementara Fahri sibuk memainkan Gadgetnya itu." Na,Kita mau pesan apa nih?" Tanya Ninda kepada Kirana.
" Apa ya Nin, hm aku juga bingung nih. Coba lihat2 dulu deh dimenu nya Nin. " jawab Kirana.
**
" Hm , oh ini aja ya Na. Paketan untuk bertiga , hm kebetulan ada hadiah gantungan kuncinya juga hehehe . " Ucap Ninda.
" Um,boleh deh boleh Nin. " sahut Kirana berapi-api.***
Hingga sampai diantrian paling akhir , yaitu antrian dimana tepat Kirana dan Ninda berdiri." Selamat Sore, ada yang bisa kami bantu? " Tanya sekaligus sapa pelayan Cafe MC tersebut.
" Sore mba, Saya mau ambil paketan aja " Jawab Ninda dengan percaya diri.
" Silahkan dipilih ingin paket untuk berapa orang . " Kata Pelayan tersebut.
" Ini aja mba, 3 softdrink & 3 fastfood." Jawab Ninda.
" Mohon menunggu sebentar Mba , akan segera kami antar pesanannya , terimakasih " Kata pelayan tersebut sambil memberikan 3 gantungan kunci dan nomor pesanan kepada Ninda dan Kirana.
Ninda dan Kirana kembali ketempat mereka duduk , Fahri masih saja asyik dengan Gadgetnya tidak peduli akan kedatangan Ninda dan Kirana.Tidak lama kemudian pelayan datang membawa makanan yang baru saja dipesan oleh Ninda dan Kirana.
" Terimakasih mas! " Ucap Kirana.
***
" Makan Ri, jangan gadget terus. " singgung Ninda.
Fahri hanya diam mengabaikan Ninda.
" Woi,Fahri makan! " ucap Kirana kesal dengan kesibukan Fahri yang tidak masuk akal sama sekali.
"Iyaiya," Jawabnya singkat.Setelah semua selesai , perut sudah terisi dan semuanya sudah habis .
Ninda memberikan sebuah gantungan kunci kepada Fahri." Apaan nih? " Tanya Fahri bingung.
" Itu hadiah , tadi aku pesen makannya paketan terus dapet hadiah itu , dapet 3 untuk aku 1 kamu 1 dan Kirana 1 " Jawab Ninda.
" Oh gitu , yaudah nih uangnya aku habis berapa jadinya? " tanya Fahri.
" Ih gak perlu Ri,kan aku yang ajak kamu makan " Jawab Ninda.
" Gak bisa gitu Nin, masa aku laki2 dibayarin perempuan." Ucap Fahri dengan wajah sok kerennya itu.
" Udah Ri gak apa, Anggap aja ini aku traktir kamu hehe , pulang yuk udah sore " Sahut Ninda mengahlikan pembicaraan.
" Yaudah , kalau gitu duluan yaa. " Ajak Fahri.
" Eh gak mau ngajak bareng Ninda gitu emangnyaa " sela Kirana .
" Ish apaan si Na,gak ko Ri jangan dengerin Kirana " Kata Ninda mengelak.Kirana hanya tersenyum tipis , sebenarnya dia tahu bahwa sahabatnya ingin sekali diantar pulang oleh lelaki idamannya itu tetapi karena rasa gengsinya yang terlalu besar Ninda lebih memilih untuk menutupi perasaanya,dan Kirana pun sebenarnya tahu bahwa gantungan kunci yang diberikannya untuk Fahri itu sama persis dengan miliknya , sedangkan milik Kirana sangat berbeda sekali dengan milik Ninda dan Fahri , betapa cerdasnya Ninda.
Akhirnya mereka berjalan keluar cafe dan mencari angkutan umum yang bisa ditumpangi untuk mereka pulang, begitu pula dengan Fahri , cepat sekali dia dan kendaraan roda 2nya itu menghilang bagaikan pesawat tertutup awan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepeninggal Senja
Short StorySaat separuh bumi gelap, langit menyisakan sedikit cahaya jingga untuk kita. Kita bisa memandanginya bersama, berdua, sendiri atau malah berlalu begitu saja tanpa pernah tau artinya. Mohon maaf atas revisi namanya 🙏