Part 12

26 4 0
                                    

Setelah pulang sekolah, Ninda segera mengirim pesan melalui whatsapp kepada Fahri, memastikan apakah semua berita yang ia dengar dari orang2 soal Fahri dan Ninda itu benar atau tidak.

Ninda : Ri, benar yang dikatakan orang² soal kamu sama Laila?
Fahri : Soal apa?
Ninda : Tentang kedekatan kamu sama Laila.
Fahri : Gausah didengerin kali, Nin.
Ninda : Aku cuma mau pastiin kalau kamu gaada apa² sama dia.
Fahri : Kan emang gaada apa² sama dia.
Ninda : Hm, syukurlah.
Fahri : Kenapa memang?
Ninda : Enggak, aku harap kamu ga akan tinggalin aku ya Ri.
Fahri : Ko kamu ngomongnya gitu?
Ninda : Kamu tau? Sejak pertama aku liat kamu, aku suka sama kamu, Ri. Aku nyaman sama kamu, aku ngerasa kamupun begitu. Apa kamu punya perasaan yang sama denganku?
Fahri : Nin, denger ya. Aku cuma anggap kamu temen, gak lebih dari itu. Makasih udah suka sama aku, tapi kamu teman aku, Nin.
Ninda : Lalu, kamu gak suka aku, Ri?:(
Fahri : Bukan gitu, aku suka kamu gak lebih dari sekedar temen, itupun gak deket Nin.
Ninda : Apa bener, Ri? Tapi, kenapa kamu selalu baik sama aku, kalau kamu gak anggap aku lebih dari temen kamu? Kamu jahat, Ri😭
Fahri : Aku memang kaya gini, Nin. Maafin aku sekali lagi.

Seketika itu, Ninda hanya membaca saja pesan dari Fahri.
Air mata Ninda sudah tak dapat dibendung lagi, Ninda hanya bisa menangis, dan jalan keluarnya adalah bercerita kepada sahabatnya, Kirana.
Ninda segera menelepon Kirana.

" Na!! " Ucap Ninda dengan suara gemetar.
" Eh,Nin kenapa kamu!? " sahut Kirana , panik.
" Fahri, Na! Dia jahat banget sama aku! " Ucap Ninda, sembari menangis tersedu-sedu.
" Kenapa lagi, Nin? Cerita sama aku ada apa jangan nangis gini! Apa perlu aku kerumahmu? " ucap Kirana.
" Gak kuat lagi aku, Na!! gak perlu Na disini aja " Kata Ninda.
" Iya, tapi kamu ceritain, gak usah nangis gini dong, Nin. Aku gak suka denger kamu nangis gini! " ucap Kirana.
" Fahri, dia gak suka sama aku Na!! " Ucap Ninda dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi.
" Kan, aku bilang juga apa dari dulu, Nin jangan terlalu terobsesi dengan Fahri, Lihat dirimu. Yang sudah² seperti apa!? Aku sudah sering kali melihatmu seperti ini, ayolah Ninda jangan menangis terus!! " Ucap Kirana dengan lembutnya.
" Tapi aku kecewa sama dia, Na . Sakit hati aku, apa artinya perhatian yang dia kasih ke aku selama ini, respon dia ke aku selama ini nyatanya dia gak ada perasaan apapun ke aku,Na dia jahat bangettt!!! " Ucap Ninda.
" Sudah Nin, aku tau perasaan kamu sekarang, tapi sudah yang lalu biarlah berlalu, Nin kamu gak perlu tangisin orang yang gak suka sama kamu dan belum tentu dia juga sedih kaya kamu nangisin dia sekarang. Gak ada gunanya kamu kaya gini terus Nin " Ucap Kirana.
" Aku gak peduli, Na intinya dia jahat bangettt !! " Ucap Ninda.
" Yasudah² Nin, jangan berlarut² dalam kesedihan terus, sekarang kamu istirahat ya tidur gak usah pikirin apa² dulu . aku matiin teleponnya ya bay Ninda." Ucap Kirana menutup telepon.

Ninda tidak menghiraukan perkataan Kirana sedikitpun, ia tetap menangis, untuknya hari itu adalah hari terpahit dalam hidupnya, lelakinya, Fahri, tidak mengganggapnya lebih dari sekedar teman, Ninda terus menangis, tidak makan seharian, hanya untuk menangisi Fahri.
Ninda hanya berdiam diri dikamar sampai malam, sesekali keluar hanya untuk kekamar mandi saja.
Ini semua karena Fahri.

Sepeninggal SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang