Part 5

53 8 0
                                    

Setelah insiden hari itu , Ninda sangat kecewa hari itu,tanggal itu,dan bulan itu.
Tetapi , perlahan Ninda mulai melupakan insiden hari itu.

Ninda harus mulai terbiasa dengan sikap dingin Fahri,ya begitulah Fahri memang seperti itulah sikapnya,dingin.

Hari demi hari , Ninda selalu bertukar pesan dengan Fahri , atau dalam bahasa gaul bisa disebut dengan istilah ' chatting ' , tidak ada berhenti.
Ninda selalu mencari topik agar chat nya dengan Fahri tidak berakhir,sampai detik ini .

Semakin hari semakin bertambahnya waktu, semakin Ninda menyukai Fahri , Ninda juga bisa saja mengganggap Fahri begitu , tetapi Fahri bukan tipe laki-laki yang mudah ditebak, perasaanya berubah-ubah,seperti musim tidak dapat diprediksi,sekalipun dapat diprediksi terkadang tidak sesuai dengan dugaan. Itulah FAHRI.

Ninda mengganggap keberadaan Fahri dihidupnya memiliki banyak arti dan makna , sampai Ninda lupa bahwa ia sedang mencintai seseorang yang ntah mencintainya atau tidak,seperti yang dikatakan Kirana,sahabatnya.

***

Saat kembali kesekolah , tujuan Ninda hanya satu yaitu , bertemu Fahri , lelaki idamannya sejak 3 bulan yang lalu. Ninda tidak peduli dengan tujuan lainnya , ia hanya terfokus kepada 1 tujuan yaitu bertemu dan melihat Fahri ,menurutnya itu adalah hal yang benar² membuat hatinya bahagia , bahkan sangat bahagia , ditambah jika Ninda sedang menatap Fahri, Fahri menatapnya kembali , jantung  Ninda berdetak melebihi ritme wajar detak jantung manusia.
Begitulah rasanya Jatuh Cinta , Jatuh pada Cinta .
Bahkan Ninda tidak memikirkan resiko mencintai seorang Fahri.
Yang ia pikirkan hanya , dia mencintai Fahri selebihnya itu urusan Fahri.

***

Ketika Ninda sedang berjalan dikoridor sekolah bersama sahabatnya , Kirana.
Tak sengaja Ninda bertemu dengan Fahri , tetapi Fahri tidak sendirian , Amanda ada tepat dibelakang Fahri.

Ninda hancur , marah , sakit , ingin berteriak rasanya.
Ninda benci Amanda , mengapa saat Ninda merindukan tatapan Fahri , justru ada Amanda menutupinya.
Ninda menatap tajam Amanda,
Amanda menunduk , jalan mendahului Fahri.
Tetapi Ninda tetap menatap tajam membalikan kepalanya memandangi Amanda seperti Harimau ingin memangsa Kijang , sampai bayangan Amanda hilang terhalang pintu kelas.

Ninda mengira bahwa Amanda sengaja berjalan dibelakang Fahri , dan yang lebih parah Ninda mengira saat itu Fahri dan Amanda sedang jalan bersama , kenyataannya Amanda tidak sengaja berjalan dibelakang Fahri , itu hanya kebetulan , kebetulan saat Fahri datang Amanda pun datang.
Tetapi Ninda berpikir beda , Andia sangat sangat membenci Amanda saat itu.

Ninda jalan cepat menuruni anak tangga tanpa menatap Fahri , Kirana mengejarnya.
Fahri tidak menatap Ninda sama sekali bahkan seperti tidak peduli dengan tingkah Ninda saat melihat dirinya dan Amanda jalan berderetan menaiki anak tangga.

" Nin tunggu akuu!! " Seru Kirana sambil mengejar Ninda .
Tiba-tiba Ninda berhenti dan duduk di depan perpustakaan sekolah.
" Ih aku benci banget sama Amanda ngapain sih dia deket² Fahri , jangan² dia beneran suka sama Fahri!" Seru Ninda dengan suara agak kencang.
" Eh Ninda ! Gaboleh berpikir kaya gitu tau. Lagipula kalau memang Amanda menyukai Fahri , apa Fahrinya menyukai Amanda juga? Belum tentu kan. " Sahut Kirana.
" Tapi kamu lihat dong tadi Na , Fahri biasa² aja liat aku bete. si Amanda itu juga ngapain sih deket² Fahri terus ! " Ucap Ninda menggerutu kesal.
" Sudah Nin sudah , mungkin Amanda ga sengaja jalan dibelakang Fahri " ucap Kirana menenangkan sahabatnya .
" Masih saja bisabisanya kamu bilang gitu Na , jelas banget kan Amanda sengaja jalan dibelakang Fahri mau manas2in aku! Gimana sih perasaan kamu lihat gebetan terus dicentilin sama perempuan lain?! " Seru Ninda semakin kesal.
" Sudah Nin sudah lebih baik sekarang kita ke kantin , aku laper nih. Gaada habisnya kamu marah kaya gini Nin " Ucap Karina sambil menarik tangan Ninda membujuk agar Ninda ikut dengannya.

Sepeninggal SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang