Hari ini adalah hari pertamaku mengenakan seragam baru musim dingin yang membuat tubuhku hangat dan sangat nyaman saat memakainya. Perutku yang mulai lapar menyuruhku untuk mengetuk pintu kamar Min Hyuk dipagi buta dengan penampilan rapihku yang telah siap mengenakan seragam dengan rapih pagi ini.
Wajah bantal Min Hyuk yang membuka pintu sempat membuatku malu sendiri karena datang kekamarnya sepagi ini hanya untuk memuaskan hasrat perutku yang keroncongan.
"Hooooaaaahh... Ayo masuk, Ada apa ya kau datang ke kamarku sepagi ini? Hah.. Sepagi ini kau sudah memakai seragammu?" Tanya Min Hyuk padaku sambil menguap dengan menggunakan celana kolor pendek tanpa menggukan pakian seolah menambah kesan sexy pada pria yang baru bangun tidur.
"Perutku sangat lapar, jadi kuputuskan untuk datang padamu akan jadi solusi penahan suara perutku hehehe,, tapi maaf ya kalau aku sampai mengganggu tidur pulasmu..."
"Kukira ada alasan lain, ya sudah deh aku mandi dulu. Aku akan membawamu ke tempat makan yang sangat enak untuk selera lidah Indonesia yang ada didekat apartemen"
Badan six-packnya mengambil handuk kemudian masuk ke kamar mandi untuk bersiap sarapan pagi. Dan beberapa menit kemudian ia keluar dengan keadaan sudah siap menggunakan seragamnya.
Karena tempat makan yang ia bilang tadi jaraknya dekat dari apartemen, maka kami sepakat untuk berjalan kaki menuju ke tempat makan. Sepanjang jalan kami menyusuri perjalanan, kami berjalan beriringan bagaikan sweet couple dengan seragam musim dingin yang elegant kami melangkah, Min Hyuk banyak menceritakan tempat-tempat yang kami lewati yang menjual berbagai kebutuhan jika aku tidak bersamanya maka aku akan bisa membelinya sendiri. Yang seolah memberi tanda bahwa kami akan berpisah nanti.
✴✴✴
Kemudian sampailah kami ditemapat tujuan yang ternyata jaraknya 1KM dari apartemen tapi terasa dekat karena sepanjang jalan kami terus berbicara. Dan ia menceritakan betapa banyaknya dispatch yang memotret saat kami berjalan berdampingan.
"Lalu bagaimana karirmu? Jika mereka tau hubungan kita? Apa mereka tidak akan menggosipimu? Apa respond para fansmu melihatku? Apa mereka kecewa? Lalu bagaimana dengan perjalanan karirmu? Apakah berjalan baik-baik saja setelah kau mengenalku?"
"Kau ini.. Terlalu mementingkan urusanku, lalu kalau aku hengkang sebagai public figure karna gosip hubungan kita kenapa?. Aku tidak akan pernah mementingkan urusan karir dari pada hubunganku dengan orang lain harus terganggu. Lalu bagamana karirmu dibidang acting berjalan dengan lancar?..." Jawabnya sambil bertanya balik seakan menyindirku dan membandingkan pertanyaanku sebelumnya.
"Hmm.. Soal itu aku juga bingung untuk mengambil langkah baruku. Ibuku setiap hari menelpon keadaanku disini dan aku selalu menjawab aku baik-baik saja bahkan aku telah membintangi drama yang ratingnya naik setiap penayangannya karena aku takut ibu mencemaskanku dengan keadaanku saat ini".
"Benarkah?? Bagaimana kalau kamu bergabung dengan agensi Music saja, kalau kau mau aku siap bersedia mengantarmu casting kapan saja kok" Sarannya padaku yang tertarik jika aku menyetujuinya.
"Music? Mungkin akan kupikir-pikir lagi. Karena tujuan utamaku ke Korea hanyalah untuk menjadi aktris beken dan membanggakan orangtuaku melihatku bermain drama"
"Ya sudahlah, kalau kamu berminat hubungi saja aku, aku siap membantumu kapanpun"
Singkat cerita makanan kami telah habis dan langsung menuju mobil dan berangkat ke sekolah.Sesampainya disekolah kami berjalan berduaan menyusuri seluruh bagian sekolah seperti sepasang kekasih dengan seragam rapih yang kami kenakan. Disamping seragam baruku yang kupakai, siswa-siswa lain memandangiku dengan tertarik.
"Hey girl, you're so cute with your new uniform"
"Hmm... Maybe she has a boyfriend now.."Sahut para siswa laki-laki yang menggodaku saat melihatku berjalan bersama Min Hyuk. Melihat Min Hyuk yang mengabaikan perkataan mereka, akupun ikut mengabaikannya.
Sesampainya dikelas semua berjalan dengan lancar hingga bel tanda pulang sekolah pun dibunyikan. Min Hyuk sudah siap didepan Kelasku sambil menggendong tas hitamnya, kemudian mengajaku makan siang ditempat nakan disekilah kami.
Ia pun kembali menanyakan perihal jawabanku atas penawarannya dibidang music."Aku tahu tidak selamanya uangku utuh di Korea ini meskipin setiap kali aku makan, aku mendapat teraktiran darimu. Jadi aku berfikir untuk mengambil langkah mengais uang untuk kebutuhanku disini. Disamping itu aku sangat ingin menggapai impianku menjadi aktris di Korea. Tali untuk sekarang mungkin aku hanya sedang berusaha untuk belajar bahasa Korea terlebih dahulu, baru akan aku mengambil langkah itu. Maafkan aku ya, aku belum bisa menjawab penawaranmu itu sekarang".
Tak sepatah katapun ia balas padaku, ia langsung pergi dari hadapanku seolah mencampakkanku dan kecewa tasa jawabanku tadi. Akupun mulai kebingungan bagaimana cara agar aku bisa pulang ke apartemen tanpa bantuan Min Hyuk.
Tiba-tiba datanglah Kwak Hyun kearahku
"Hyo Rin apa kamu mau ikut dengaku, hari ini ada kelas Bahasa Korea yang kebetulan barada dekat dengan apartemenmu. Jadi aku bisa sekalian berkunjung kekamarmu ya.. Hehe.. "
"Oke kalau begitu, aku juga sepertinya mulai tertarik belajar bahasa Korea karena keadaan disini yang semakin memaksaku. Dan juga sekalian kau antar aku pulang hehehe.." Candaku sambil menerima tawarannya.
Sesampainya ditempat les, aku belajae banyak tenyang bahasa Korea,bukan soal kata-kata yang banyak digunakan untuk percakapan, karena itu semua telah kuketahui dari drama Korea yang kutonton saat masih di Indonesia. Tapi yang mebuatku tertarik adalah saat belajar huruf hangul yang satu persatu kupelajari cara menulis, mebaca sampai mengejanya. Seakan aku terlahir kembali sebagai anak SD yang baru mengenal huruf.
✴✴✴
Setelah bebrapa menit kami belajar, kami sepakat untuk menuju ke apartemenku karena Kwak Hyun ingin bertamu kekamarku maka aku berinisiatif untuk membeli mie instan disebuah toko yang pernah ditunjukan Min Hyuk. Dan sempat kebingungan dengan masalah uang, tapi untungnya karena ada Kwak Hyun yang lebih berpengalaman di Korea, ia mengajariku tentang nilai-nilai uang Won Korea.
Setelah kami sampai dikamarku sambil menikmati kaldu mie instan yang kumasak, kami berbincang-bincang hangat tentang pengalaman hiruk-pikuk Kwak Hyun selama 2 tahun di Korea. Dan aku mulai tertarik untuk membahas omongan Kwak Hyun yang saat itu belum jelas kudengar.
"Kureunde, apa maksudmu soal Min Hyuk oppa kemarin. Ada apa yang terjadi dengan hubungan kalian sebenarnya?" Tanyaku dengan nada pelanyang takut kalau Min Hyuk mendengarnya.
"Hah.. Tanya saja sendiri padanya.." Jawabnya dengan sombong.
"Aku sudah menanyakannya, yang ada dia malah marah padaku saat aku bertanya seperti itu" Keluhku yang merayunya untuk menjawab pertanyaanku.
"Jadi begini, Kang Min Hyuk hyun adalah anak dari Kepala perusahaan agensi music yang besar dan kaya raya dan sekaligus direktur komite sekolah kami. Tapi dia tidak ingin aktif dalam dunia music karena tekanan ayahnya, maka dari itu ia lebih suka hidup sederhana dengan tinggal diapartemen ini. Dulu kami berterteman baik, tapi suatu ketika saat ayahnya tau ia berteman oleh seorang anak dari kalangan biasa sepertiku ini, ayahnya langsung memberontak mengancamku untuk tidak berhubungan dengan Min Hyuk agar karirnya dapat berjalan dengan lancar. Oleh kerena itu hingga sekarang aku masih sakit hati dengan perkataan ayahnya, dan aku menyebutnya dengan sebutan pecundang kelas elite. Dan sampai sekarang siswa-siswa sekoalh kami sangat takut pada Min Hyuk karena takut nasibku menimpa mereka. Dan sampai saat ini pun wartawan sedang gencar mencari info tentang hubunganmu dengannya dan membuatnya sepi job akhir-akhir ini"
✴
Percaya atau tidak dengan perkataan Kwak Hyun, aku sempat berfikir untuk tidak berhubungan lagi dengan Min Hyuk, aku sama sekali tak menyangka kalau Min Hyuk adalah putra tunggal dari parusahaan agensi music besar yang berpenampilan sederhana dan ramah tapi tidak ingin bekelimpah harta sampai-sampai ingin tinggal diapartemen yang sempit ini.....
Aku memang merepotkanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fangirl Dream
Fiksi RemajaBerkisah tentang gadis Indonesia yang menjadi Fangrirl idol Korea Selatan. Suatu ketika impiannya terwujud untuk menginjakkan kaki di Negeri Ginseng tersebut. Bermodalkan tekad impian menjadi aktris drama Korean dalam suatu agensi, awalnya khayalan...