Satu

7.8K 695 35
                                    

Pernah Tamat di watty tersedia versi ebookhttps://play.google.com/store/books/details?id=Z0VBDwAAQBAJ atau pdf bisa wa +62 822-1377-8824.
Minat koleksi ebook original bisa membelinya ya... Hargai jerih payah penulis dengan membeli yang ori. Tks

####

Suara dengkuran terdengar lagi berasal dari suaminya Satria kali ini lebih keras membuat Kanaya berdecek kesal menoleh pada suaminya itu, lihat saja si Satria saat tidur, sudah berisik parahnya ngiler lagi garuk garuk ketek seperti monyet. Sudah setahun terakhir tidur Kanaya menjadi tidak teratur, kadang kalau kesal Kanaya kelewat batas Kanaya akan tendang tuh bokong si Satria sampai jatuh dari ranjang seperti saat ini di lakukannya.

BRUK

Tubuh Satria terjatuh terguling kelantai, tapi sama sekali tidak ada pergerakkan Satria terjaga dari tidurnya, bahkan Satria semakin mendengkur.

Emang suami bin ajaib nya ini tidurnya saja seperti kebo sudah di tendang masih tidak merespon.

Kanaya membawa bantal dan selimut memilih keluar dari kamar berbaring di atas sofa menghadap ke televisi, hampir setiap malam Kanaya harus mengalah pada Satria, harus bagaimana lagi mata Kanaya tidak mau terpejam bila satu ranjang dengan Satria terpaksa Kanaya beralih tidur di luar kamar.

Kapan sih Satria mau berubah.

Sering Kanaya berdoa dalam hatinya semoga keajaiban datang menghampirinya Satria akan mengubah kebiasan buruk dan penampilannya, bukan Kanaya tidak tau bersyukur pada Tuhan di takdirkan menikah dengan Satria, ini sih salah Kanaya sendiri belum menjalani awal pertemuannya dengan Satria langsung main terima saja pinangan Satria yang mereka sendiri pun di jodohkan orang tua Kanaya dan orang tua Satria yang saling berteman baik. Pandangan pertama Kanaya memang tertarik dengan Satria, wajah tampannya yang terlihat cool tatapan matanya yang tajam hidungnya yang mancung pas lah seperti tokoh pria di dalam novel taunya pas sudah nikah sifat asli si Satria membuat Kanaya ilfil, Satria tidak hanya banyak bicara, bahkan sama sekali tidak romantis, yang lebih parah suka ngupil. Buyarlah impian Kanaya tentang suami sempurna seperti di dalam novel.

-----------------

"Kanaya bangun, uy...Kanaya!"

Panggilan itu sayup sayup terdengar di telinga Kanaya yang masih memejamkan matanya, Kanaya juga merasakan seseorang menyentuh lengannya lalu menguncangnya hingga Kanaya terlonjak terbangun dari tidur singkatnya.

Kanaya melototkan pandangannya pada Satria yang berdiri di sisi sofa tersenyum ke arahnya, Satria hanya mengenakan kaos dan celana pendeknya saja.

"Bikin sarapan aku lapar, bentar lagi mau ke kantor nih." Kata Satria sambil ngupil.

"Satria hentikan kebiasaan jorok mu itu, aku mau muntah tau." Kata Kanya bangkit dari sofa melangkah ke dapur.

"Kapan aku jorok?" Tanya Satria heran.

"Ngupil pagi pagi di depan istri apa itu tidak jorok." Kata Kanaya berkacak pinggang.

"Masa ngupil saja di jadi kan masalah, sudah sana bikin sarapan, pagi pagi sudah ngomel." Kata Satria berbalik masuk ke kamarnya.

Sial...

Kanya menghentakkan kakinya melangakah ke dapur membuatkan sarapan untuk Satria, hanya menu makanan sederhana saja nasi goreng plus sosis goreng toping nya. Kanya melirik Satria yang mengenakan pakaian kantornya, lihat saja Satria sama sekali tidak ada rapinya, mengenakan dasi saja asal dengan lengan kemeja di gulung sampai ke siku tangan.

"Mau ke kantor apa mau jadi preman di pasar?" Tanya Kanaya pada Satria yang duduk di kursi tanpa memperdulikan celotehan Kanaya, Satria menyuap makanannya dengan lahapnya.

Roh Suami Yang TertukarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang