Part 1

137 25 0
                                    

Paris-Perancis

Paris Fashion Week atau fashion Semaine de la mode de Paris, salah satu peragaan fashion terbesar yang mempresentasikan karya designer ternama dari berbagai belahan negara. Carrousel du Louvre menjadi langganan tempat diadakannya perhelatan fashion tersebut dan Kanaya Janitra merupakan salah satu designer beruntung asal Indoesia yang mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Paris Fashion Week edisi Spring/Summer tiap tahunnya. Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu sedang mengarahkan beberapa model yang akan membawakan koleksi Janitra Attire dan memberikan briefing.

Shavanna Tedja, salah satu dari model international yang membawakan koleksi dari Janitra Attire. Dress yang ia kenakan kali ini sangat cocok dengan Shavanna yang mencerminkan kelembutan dan kilau. Dengan garis wajah yang lembut, hidung mancung, alis tebal, mata tajam, kulitnya yang putih pucat, dengan tinggi dan bentuk tubuh yang proporsional bagi seorang model, ia mampu membawakan dress panjang bewarna peach dengan lengan bersayap tipis yang menjulur hingga lantai karya Kanaya Janitra dengan apik. Wajah Shavanna yang merupakan percampuran antara Perancis-Indonesia mampu memancarkan pesona yang memikat bagi siapapun yang melihatnya. Kanaya Janitra tersenyum menuju ke atas panggung untuk menerima bucket bunga yang diberikan oleh salah satu model yang membawakan rancangannya. Tepuk tangan memenuhi seluruh penjuru Carrousel du Louvre untuk karya Kanaya Janitra.

"Shavanna," panggilan itu berasal dari Kanaya Janitra kepada Shavanna yang menjadi model utama dari koleksinya kali ini. Shavanna yang baru keluar dari bilik ganti tersenyum menghampiri Kanaya Janitra. Shavanna sudah berganti dengan setelan dari Saint Laurent Neutral Single Breasted Tweeted Blazer yang harganya dua digit dipadukan dengan Movida Mar Zane Red Sole Platform Pumps bewarna hitam, dan handbag Chanel senada dengan blazer yang ia kenakan.

"Ada apa tante?" katanya dengan memeluk singkat Kanaya dengan logat bahasa Indonesia yang fasih. Mereka memang akrab, dan sudah bukan rahasia lagi apalagi di keluarga Janitra.

"Terima kasih ya Shava, lagi – lagi kamu sudah membuat acaranya tante sukses," Shavanna tersenyum ramah ke arah Kanaya Janitra. Justru Kanaya yang sangat berbakat hingga dapat membawa koleksinya di Paris Fashion Week. Shavanna sangat kagum dengan Kanaya, siapa sih yang tidak kenal dengan Kanaya Janitra, istri dari Ganendra Janitra pimpinan Janitra Group, konglomerat nomor satu asal Indonesia.

"Bukan karena aku, tapi rancangan tante yang bagus banget." Shavanna mengacungkan dua jempolnya dan Kanaya terkekeh pelan menyambutnya.

"Kamu bisa aja, jadi kapan kamu akan pulang Shava?" pertanyaan Kanaya langsung dapat membuat perubahan raut wajah mendadak Shavanna yang menghela nafas karena mengetahui kemana arah pembicaraan selanjutnya.

"Shavanna belum tau tante, mungkin sedikit lebih lama, tante menginap di mana?" Kanaya tahu, Shavanna sedang tidak ingin membahas hal tersebut lebih lanjut dan memilih untuk mengubah topik pembicaraan mereka.

"Tante di Cheval Blance Paris, Seine River and Rue de Rivoli are a great combination to enjoy the beauty of Paris, right?" Shavanna tersenyum dan tertawa pelan mendengarnya, she knows that the Seine River and Rue de Rivoli are the favorite places of Janitra and Tedja's family when they are in Paris, such a perfect combinations, Shavanna setuju.

Keluarga Shavanna - Tedja's familly memang sangat dekat dengan keluarga Janitra. Selain hubungan kerjasama bisnis, tetua dua keluarga sudah berhubungan erat sejak jaman lampau. Bukan hal yang asing jika Shavanna bisa sangat akrab dengan Kanaya Janitra, bahkan dengan anaknya? Bagaimana kabarnya. Shavanna belum tau apakah dia akan kembali menginjakkan kakinya di Indonesia lagi atau akan menetap di kota kelahiran maminya, dan melanjutkan karirnya yang sedang melejit. Shavanna menghela nafas ketika mengingat sang mami, lalu menatap sendu ke arah Kanaya Janitra.

ShavannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang