Part 4

70 14 0
                                    

Paris – Perancis

Setelah kemarin bertemu dengan Kanaya Janitra, rasanya badan Shavanna sangat remuk karena setelah Paris Fashion Week, ia langsung menemani Kanaya berkeliling Paris untuk sekedar jalan – jalan dan berbelanja. Bagi Shavanna, momen itu membuat dirinya hidup kembali merasakan kasih sayang sang mami. Dirinya bahagia, dan Kanaya juga merupakan orang yang sangatlah baik kepadanya sedari kecil.

Karena terlalu capek, dan pulang larut malam gadis itu memutuskan untuk langsung tidur. Hingga besoknya ia ada jadwal berkuda dan golf di mansion keluarga Lorraine. Tak terasa, waktu bergulir hingga pukul 14.30 p.m saat ia sampai ke dalam kamarnya. Shavanna tersadar dan mencoba untuk membuka handbag yang ia pakai kemarin ketika keluar bersama Kanaya Janitra. Dikeluarkannya sebuah kotak beludru bewarna biru. Jemari lentiknya membuka kotak itu dan menemukan sebuah josephine aigrette pendant white gold from chaumet, serta sebuah surat.

For My Beautiful Princess, Shavanna Caroline Tedja

Hi, I hope you like this pendant. I've never bought jewelry by myself before, and this is the first time I've bought jewelry by myself, and only for you!!! When I saw it for the first time, I thought, this pendant represents elegance and boldness. It perfectly suits your character, right? Shavanna I've known for the past 22 years. I'm waiting for you here, and always Anna. I miss u so badly..

Your Dearest Prince, Galvanendra

Shavanna melipat kembali surat tersebut dengan cepat ia memasukkannya ke dalam Handbag Hermes Gris Neve Togo Kelly Retourne 25 miliknya, lalu bergegas membawanya keluar kamar dan menuruni tangga. Di saat seperti ini, ia sangat membutuhkan Judith tapi sayangnya kemarin Shavanna terlanjur membuat asisten sekaligus bodyguard-nya itu libur selama satu minggu ke depan. Langkahnya menuju garasi dan menaiki salah satu koleksi mobil porsche 911 GT3 white dan melajukannya keluar gerbang mansion keluarga Lorraine.

Shavanna mencoba untuk menghubungi Kanaya tapi tidak juga diangkat. Paniknya melihat jam yang tertera menunjukkan waktu keberangkatan Kanaya Janitra kurang 10 menit lagi, sial. Bahkan saat ini sia masih menggunakan pakaian golf dan belum mandi!! Shavanna masih terus mencoba untuk menghubungi Kanaya Janitra hingga dering ketiga terdengar suara halus dari wanita paruh baya itu.

"Hi Shavanna, what's wrong?" sapa Kanaya ketika panggilannya terhubung.

"Tante masih di Bandara"

"Iya ini tante sudah mau naik pesawatnya, kenapa Shava?"

"I'llbe there in ten minutes, tante wait me" Kanaya yang mendengar itu tersenyum,akhirnya. Shavanna langsung menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai diBandara.

***

Kring !!!!

Suara alarm menggema di penthouse Shavanna bergaya modern dengan perpaduan warna white dan putih gading, terkesan mewah. Shavanna ingat sekali, jika yang design penthouse ini adalah Maheswara, kakaknya sendiri. Kembali lagi, alarm Angel terdengar ke seluruh penjuru penthouse. Sebenarnya sudah menjadi kebiasaan Angel bangun jam 05.00 WIB seperti ini. Gadis yang rajin bukan? Sedangkan Shavanna saat ini memilih untuk menutupi telinganya dengan bantal, ia capek dan masih jetlag, please biarkan nona cantik ini bangun siang. Setidaknya, sudah lama Shavanna tidak merasakan tidur dengan baik.

"Shav bangun gak lo," Angel menggoyang - goyangkan tubuh Shavanna yang disambut dengan lenguhan dan gadis itu beralih menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

"Bentar, gue ngantuk"

"Awas lo kalo ngga bangun, pas gue udah keluar kamar mandi," ancam Angel.

"Iyaa, sana,"

ShavannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang