Jakarta - Indonesia
Panasnya Jakarta menyambut kelas bimbingan pak Jatmiko bersama 10 mahasiswa Jurusan International Business Management, Janitra University. Ini adalah pertemuan awal bagi mahasiswa semester akhir dari kampus Swasta terbaik di Indonesia ini. Selama liburan semester kemarin, mereka sudah mendapatkan dosen pembimbing – dosbing masing-masing. Dan sialnya, ke sepuluh orang itu mendapatkan pak Jatmiko, dosen yang terkenal killer di jurusan International Business Management di Janitra University.
Seorang gadis berambut panjang dikuncir kuda berjalan menaiki tangga menuju kelasnya. Hari ini adalah jadwal pertemuan awal dengan seluruh mahasiswa bimbingan dosbingnya. Langkah gadis itu memasuki kelas yang bertuliskan ruang 209, tampak masih sepi dan hanya dirinya yang sekarang berada di kelas.
Gadis itu duduk di meja paling depan. Kemudian, menelungkupkan wajahnya ke dalam lipatan kedua tangan di atas meja, berpikir supaya keringat akibat panasnya Jakarta bisa menghilang bersamaan dengan dinginnya AC. Terhanyut oleh suasana yang sepi dan menyejukkan dia tak sadar bahwa ada seseorang yang berdiri di depannya dengan ekspresi datar. Sengatan dingin menempel di kepala gadis itu hingga ia terlonjak kaget menoleh ke arah sumber sengatan itu. Matanya membulat menatap mata coklat terang yang sedang menatapnya. Ini baru pertama kalinya dan kejadian langka.
"Galva?" ia terkejut, tapi seorang yang ia sebut dengan 'Galva' kembali mengacungkan botol air dingin ke arahnya. "Thanks, maaf aku kaget," gadis itu tersenyum terhipnotis dengan ketampanan seorang Galva dengan tangannya yang bergerak otomatis menerima botol air dingin itu. Gimana tidak terhipnotis? Cowok yang ada di depannya definisi cowok idaman semua orang, kaya, badan atletis, tampan, garis wajahnya tegas, mata tajam coklat terang, alis tebal, bibirnya yang fresh, dan tinggi. Satu lagi, aroma dari cowok itu sungguh membuat Natasha terhipnotis, dan dia suka dengan aroma ini. Bahkan satu kampus mengidolakan dia, berlomba – lomba untuk dekat dengan cowok yang ada di hadapannya sekarang. Termasuk dirinya kah?
"Gue yang makasih," ucap Galva singkat membuat gadis itu mengernyit tapi tak lama ia paham maksud dari perkataan. Gadis itu – Natasha Wenina, teman satu jurusan Galva dan kemarin sempat membantu menemukan kertas formulir mahasiswa tingkat akhir milik cowok yang ada di hadapannya yang keselip di tumpukan kertas yang berada di meja pak Jatmiko. Beruntungnya Natasha dapat menemukan formulir tersebut, jika tidak pak Jatmiko bakal murka.
Galva yang mendengar itu mengangguk dan berjalan menuju bangku lain yang berapa di belakang. Seakan hening menyertai mereka berdua, Natasha yang tadi sempat mengamati penampilan dan raut wajah Galva hari ini, mencoba untuk membuka percakapan.
"Galva," panggilnya membuat Galva yang ingin membuka tasnya menatap Natasha yang saat ini menoleh ke belakang, tepatnya ke arah seorang Galva. "Kamu ada masalah? you look tired, sorry," ucapnya sedikit pelan. "mm lagi banyak pikiran ?" tanya gadis itu lagi,
Galva mengernyit lalu membalas, "bukan urusan lo."
Natasha sadar dengan posisinya, tapi ia bukan perempuan yang akan menyerah begitu saja, "mau cerita? aku bakal dengerin kalo kamu mau," Natasha sebenarnya tidak yakin dengan apa yang ia ucapkan. Mereka tidak sedekat itu untuk berbagi cerita, and it sounds like weird.
Galva tidak menghiraukan, dan memilih untuk memainkan handphone miliknya. Gadis itu sadar Galva tidak tersentuh dan sangat susah untuk ia raih. Perbedaan antara dirinya dan Galva sangat jauh, ibarat bumi dan langit. Mahasiswa yang lain sudah mulai berdatangan, Natasha memutuskan untuk merapihkan duduknya dengan pikiran yang cukup berkecamuk. Datanglah Arkano Galih Permana diikuti dengan Anglica Moestopo. Natasha mengetahui bahwa mereka berdua dengan Galva dekat, bahkan sangat dekat. Mungkin sesama anak orang kaya lingkupnya sama, begitu pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shavanna
RomanceHave you ever heard that the life path of a conglomerate's child is set in stone? That statement may be true but it may also be false. Shavanna Tedja mendapatkan privilage anak konglomerat bagian beruntung karena ia dapat menentukan jalannya sendir...