Shavanna berjalan diikuti Judith memasuki kantor 5 lantai yang menjadi production house seorang artis papan atas yang sering bersliweran di TV maupun youtube. One of popular artist in Indonesia julukannya. Mereka juga termasuk ke dalam jajaran 'sultan'diliat dari aset, investasi, dan beberapa cabang usaha yang didirikan mereka. Namanya, Windu Wijanaka dan istrinya Salsa Deviana– artis juga yang sekarang punya clothing brand. Dapat dibilang sering berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week. Mereka mempunyai kantor sendiri untuk memproduksi konten youtube, social media, maupun photoshoot brand Mdline.
Hari ini, Shavanna ada jadwal photoshoot sekaligus jadi special guest untuk konten youtube suami istri tersebut. Sedikit terburu – buru karena tadi malam ia baru sampai rumah setelah dinner pukul dua belas malam. Catat! Sedangkan kini baru menunjukkan pukul lima pagi dan ia sudah sampai di production house suami istri tersebut. Tidak lain untuk briefing dan make up lalu pukul tujuh ia harus photoshoot untuk MDline. Masih dilanjut dengan pembuatan podcast untuk youtube.
"Judith, pesawatnya jam berapa?" tanya Shavanna setelah dipersilahkan duduk oleh Salsa Mahira di depan meja rias dengan Judith di sampingnya. Penata rias yang sudah disiapkan oleh Salsa mulai mengaplikasikan setting spray di muka Shavanna.
"Pesawatnya jam dua siang nona, jika waktunya tidak cukup we can take a private jet, i have contacted our pilot for standby flight to Bali," pungkas Judith dengan ipad di tangannya menilik jadwal Shavanna untuk hari ini. "Nona mau breakfast dulu?" Seingat Judith Shavanna terakhir makan tadi malam dan pagi ini mereka harus buru – buru untuk mengejar pesawat karena mereka harus berangkat ke Bali.
"Nanti saja, kamu makan dulu jangan lupa ajak dua bodyguard yang di depan juga," Shavanna sebenarnya sering merasa tidak enak dengan Judith jika jadwalnya mulai padat. Intinya, Judith harus mengikuti kemanapun Shavanna pergi.
"Baik, saya pamit undur diri sebentar nona," Shavanna mengangguk lalu memejamkan mata sebentar untuk mengurangi rasa pusing akibat kurang tidur. Ia hanya tidur tiga jam malam ini dan jadwal padatnya untuk beberapa hari ke depan sudah menunggu. Good luck Shav.
Pemotretan hari ini berlangsung sampai siang, beberapa model MDline termasuk Shavanna daan asisten yang mereka bawa tampak mengerumuni ruang makan. Salsa Deviana memang mempunyai taste makanan lokal yang bisa dibilang enak. Karena, selain clothing brand ia juga memiliki beberapa cabang usaha kuliner. Seperti hari ini, banyak sekali makanan Indonesia entah itu sate, gudeg, opor, ketoprak, dessert jajan pasar, dan masih banyak lagi. Salah satu dari yang Shavanna suka jika bekerja sama dengan Salsa Deviana.
"Shav nanti kita take video podcast sekitar jam satu ya," ucap Salsa Deviana menghampiri Shavanna yang sedang makan gudeg dengan Judith di sampingnya. Shavanna mendongak ke arah Salsa lalu tersenyum menjawab, "oke siap mba, anyway gudegnya enak banget loh."
Salsa tertawa mendengarnya. Gadis di sampingnya ini muka blasteran tapi selalu suka masakan lokal. "Emang juara, ini homemade loh nanti aku kirimin deh ke rumah kamu kalau mau lagi." Shavanna melototkan matanya terkejut dengan tawaran Salsa Deviana.
"Beneran mba? Wah aku tunggu beneran loh."
"Serius, nanti call aja kalau kamu udah di Jakarta, mba bakal kirimin deh." Shavanna mengacungkan kedua jempolnya pertanda setuju dengan ucapan Salsa. "Kalau gitu dinikmatin ya, mba mau liat set tempat buat podcast nanti."
"Oke siap mba." Sekali lagi Shavanna tersenyum menatap kepergian Salsa lalu kembali menyantap gudeg di hadapannya. "Sepertinya, naik private jet saja Judith, bagaimana dengan Verenita?" tanyanya kepada Judith sembari mengambil dua botol air putih untuk dirinya dan Judith.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shavanna
RomanceHave you ever heard that the life path of a conglomerate's child is set in stone? That statement may be true but it may also be false. Shavanna Tedja mendapatkan privilage anak konglomerat bagian beruntung karena ia dapat menentukan jalannya sendir...