Chapter 8

4.3K 758 267
                                    


"Kumohon, biarkan aku pergi kali ini" mohon Yoongi lagi.

Jimin menghela nafas lelah, "Kau pikir aku tolol? Masuk dan jangan membuat masalah!"

Mendengar jawaban Jimin, Yoongi menggertakkan giginya kesal. Berbicara baik-baik memang tak membuahkan hasil di keluarganya. Ucapannya bagaikan angin lalu disini.

"Masuk ku bil---"

BUAGH!

Yoongi mengepalkan tangannya keras dan melayangkannya tepat di wajah Jimin. Membuat pria itu tanpa sadar melangkah mundur dan memegangi pipi kanannya.

"Aku lupa, kekerasan lebih berlaku disini" ucapnya sambil berlari pergi keluar dari pagar rumahnya.

Tak lama setelah Yoongi pergi, Yoonji tegesa-gesa berlari keluar rumah karena mendengar perkelahian suami dan adiknya di halaman depan rumah dari asisten rumah tangga mereka.

"Jimin-ah, gwenchana?" tanya Yoonji panik. "Astaga, pipi mu memar. Dimana dia, eoh?! Katakan!"

Jimin memegang tangan Yoonji yang gemetar di wajahnya dengan lembut. "Kita ke dalam dulu ya"

"Tapi---"

Jimin tersenyum dan memeluk Yoonji agar sedikit lebih tenang. "Ayo, sayang" ajaknya.

Saat masuk ke dalam, tatapan khawatir juga didapat Jimin dari Ayah mertuanya di ruang tengah.

"Apa yang terjadi?" tanya ayah Yoonji heran.

"Yoongi memukulnya Appa! Bagaimana mungkin ia bisa melakukan itu pada suamiku? Bagaimana ini Appa?! Lakukanlah sesuatu!" ucap Yoonji setengah menangis.

"Yoonji" ucap Jimin sambil menggeleng. "Tidak ada apa-apa Appa. Ini hanya salah paham antara aku dan Yoongi"

"Apa kau bisa mengatasi masalah ini, Jimin?" tanya Appanya tenang. Syukurlah, ibu mertuanya tengah beristirahat saat ini, Jimin tak mau membuat semuanya nenjadi bertambah rumit.

"Yoongi bertambah kasar dan brutal setiap harinya. Appa tidak menyadarinya?" ucap Yoonji tinggi. "Itu pasti karena ia berselingkuh dengan kekasihnya yang bertingkah seperti itu! Pengaruh buruk itu datang dari lingkungan barunya Appa!"

"Maksudmu apa? Yoongi memiliki kekasih?"

"Namanya Jung Ho---"

"Tidak Aboeji, Yoongi hanya memiliki banyak teman, Yoonji yang selalu melebihkannya. Aku bisa mengatasi masalah ini, Aboeji beristirahat saja" ujar Jimin mencoba meredakan suasana.

Jimin menarik Yoonji memasuki kamar mereka setelah melihat ayah mertuanya masuk ke dalam kamar.

"Kenapa kau membela Yoongi di depan Appa?!" tanya Yoonji sinis.

"Bisakah kita beristirahat saja, sayang? Hari ini begitu melelahkan untukku" ucap Jimin melepas dasi miliknya dan meletakkannya di meja rias.

"Ani! Kau harus menjawab pertanyaanku dulu! Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui antara kau dan Yoongi?"

"Astaga, bukan begitu---"

"Apa?! Kau mulai mencintai Yoongi jadi kau membelanya tadi dan mempermalukanku di depan Appa seperti tadi, ha?!"

"Yoonji-ah, dengarkan, aku tidak mencintainya dan tidak akan pernah jatuh cinta pada adikmu. Aku hanya tidak ingin masalah ini membuat kesehatan ibumu kembali memburuk dan menambah masalah baru"

"Tapi dia memukulmu!"

"Dan aku baik-baik saja, sayang. Kumohon, " ujar Jimin memeluk Yoonji yang membelakanginya di balkon sejak tadi. "Kumohon mengertilah tentang keadaanku saat ini"

Rein Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang