Chapter 15

4.6K 740 370
                                    

Bagi Yoongi, menjadi istri kedua dari suami kakaknya sendiri adalah jalan hidup yang harus ia jalani.

Permintaan gila kakaknya yang kini menghantarkan dirinya hampir menyentuh titik terendah dari nasibnya sendiri.

"Apa yang kalian lakukan?" 

Jimin sontak berdiri dan Yoongi yang juga terlampau kaget dan mengancingkan kemejanya dengan cepat.

"Kalian sedang apa?" tanya Yoonji lagi karena tak mendapatkan satupun jawaban dari keduanya.

"Sayang---"

"Berhenti!" teriak Yoonji.

Jimin yang tadinya akan mendekat sontak saja berhenti karena suara keras Yoonji.

"Jangan mendekatiku!" desisnya pilu.

"Yoonji-ah" Jimin berusaha mendekati istrinya itu dan memeluknya. "Maafkan aku"

Yoongi menggigit bibir bawahnya berusaha untuk tak bersuara sedikitpun.

Apa ini? Mengapa ia diperlakukan seperti ini oleh Yoonji? Bukankah Yoongi juga istri dari Jimin.

"Maaf katamu?" beo Yoonji. "Kau ingin menyetubuhi adikku, Jimin-ah!" teriak Yoonji seperti kesetanan. "Aku masih disini-- aku--"

Yoonji tersedak karena air matanya mulai mengalir deras. "--Aku bahkan belum mati dan meninggalkanmu tapi kau sudah mencoba menyetubuhinya!"

"Arraseo, mianhae Yoonji-ah" ujar Jimin mencoba menenangkan istrinya itu. "Aku sungguh tak melakukan apapun bersama adikmu"

"Jangan berbohong padaku! Aku tidak buta, Park!"

"Aku---"

"Bukankah kau bilang, kalau kau menginginkan seorang anak noona?" tanya Yoongi yang akhirnya tak tahan melihat situasi itu. "Kami akan memberikannya---" jeda Yoongi, "--permintaanmu itu"

Ia geram akan perlakuan Yoonji.

Yoonji menggeleng, "Mwo?! Ani-- kau hanya akan menjadi ibu pengganti untukku dan Jimin! Aku tak ingin anak suamiku menjadi seperti kau!" teriaknya frustasi. "Kau---"

"Karena kau tak normal" desis Yoonji masih dengan air matanya yang semakin mengalir deras. "Kau hanya akan mengandung anakku dan Jimin"

Yoongi terdiam.

Mencoba mencerna semua ucapan kasar yang Yoonji tujukan padanya. Benarkah, semua itu dikatakan Yoonji untuknya?

"Noona" panggil Yoongi pelan.

Jimin terdiam mendengar semua ucapan Yoonji. Bagaimana bisa istrinya itu begitu kasar pada Yoongi?

Yoongi mengangguk lalu melangkah pergi, langkahnya lemas meninggalkan Jimin dan Yoonji yang masih berada disana. Hatinya hancur berkeping-keping karena mendengar semua ucapan Yoonji.

Ternyata Yoonji juga berpikiran begitu akan dirinya. Sehina itu kan Yoongi untuk mereka semua?

"Kau tetap harus datang ke rumah sakit itu besok, Min Yoongi!" tegas Yoonji. "Kau harus datang atau melihat kematianku karenamu!"

Langkah Yoongi terhenti, "Eoh--eoh! Tentu, sampai bertemu besok noona" ucap Yoongi menahan amarah yang harusnya sudah meledak sejak tadi.

Tapi sampai kapanpun, ia takkan bisa melawan dan menolak semua permintaan Yoonji padanya. 

Karena Min Yoonji, juga hidupnya.

...

Yoongi terduduk di salah satu ruangan putih dengan mengenakan baju pasien berwarna biru muda dengan imutnya. Ia menggerakkan kakinya cepat tanda khawatir.

Rein Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang