Chapter 3

5 2 0
                                    

Maira"panggilnya
"Hemm"jawabku singkat.
"Kamu kenapa dengan abraham.?"
"Aku baik-baik saja dengannya,apa ada yang terlihat aneh dengan kami.?"
"jika tidak aneh,,aku tidak akan bertanya padamu Humaira"sambil mencubit pipi ku.
"Alika,,sakit tau"
"Kalo tidak mau cerita,,tidak akan kulepaskan cubitanku di pipimu"
"baiklah aku akan cerita,tapi lepaskan dulu"

Alika tidak nanggung kalo sudah mencubit,sampai pipiku ini serasa makin bengkak saja.
Tidak mau kena cubitan dari alika lagi,akhirnya akupun menceritakan kejadian waktu itu,waktu di mana Abraham meminta maaf padaku.

Seisi kamarku jadi gempar karena teriakan alika setelah aku menceritakan soal Abraham.
Sampai ibuku kaget,dikiranya alika kenapa.

"maira,,sudah 3 hari berlalu kamu baru cerita sama aku,,itupun karna aku paksa,,kalo tidak mungkin kamu tidak akan pernah cerita"
"hehe,,maaf lik,yang pentingkan sekarang aku udah cerita"sambil cengengesan.
Sudah kuduga alika pasti akan mengamuk,secara aku tidak pernah menyembunyikam hal apapun itu terhadap alika,,bahkan diapun tau tentang aku dan abraham 1 tahun lalu.

"Maira"panggilany
"Hmm"jawabku tampa menghiraukan panggilannya.
"aku lagi mikir"katanya
"mikir apa sih lik"
"mungkin nga sih,kalo abraham minta maaf karena dia menyesali sudah mengabaikan kamu"

Akhirnya kalimat alika kali ini berhasil mencuri perhatianku dari novel yang sedang kubaca.

"kenapa kamu berfikir begitu lik.?"
"karena aku baru ingat sekarang,kalo 2 minggu lalu abraham pernah chatt aku"
"Terus apa hubungannya dengan permintaan maafnya 3 hari lalu.?"
"Aduuh,,Humaira sayang,otakmu suka lambat kalo sudah urusan perasaan"kali ini bukan pipiku tapi menepok jidadku.
"Aduhh,,alika sakit tau,jelasin mangkanya udah tau otakku lambat soal perasaan"
"jadi abraham waktu itu nanya ke aku,pertanyaannya sih"alika memotong pembicaraanya,,sambil melirikku yang sudah serius memperhatikan penjelasanya.
"ya elah maira, sampe segitunya sante kali tu muka"ketawa jahatnyapun pecah.
"ihhh,,alika suka bercanda pas lagi penasaran gini,,dia nanya apa lik.?"
"hahahaa,,,ciee yang penasaran"ledeknya.
"Dia cuma nanya,apa maira sudah punya pacar,aku bilang aja maira mana mau pacaran ham,udah cuma itu doang sih"sambil memakan coklat di tangannya.
"Pertanyaan bodoh,,bahkan dia tau kalo aku anti pacaran,itulah sebabnya 1 tahun lalu dia puas mengejekku depan umum"
"yaa elah,,move on atu neng"
"lagi usaha juga kali"jawabku sambil membaca novelku kembali.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 04:00.

"Aku pulang ya,,udah jam 4 nih"
"ya udah deh,,hati-hati,malam minggu nginap sini ya"
"sip deh"

Setelah alika pulang,,akupun sholat ashar,lalu turun kedapur untuk membantu ibu.

Azan magrib sudah terdengar.
Setelah sholat magrib,kuputuskan untuk tidak keluar kamar,membaca Qur'an adalah pilihanku sekarang,sekalian menunggu waktu isya tiba.

Waktu berlalu begitu cepat,,jam sudah menunjukkan pukul 09:00
Kuputuskan untuk tidur,agar bisa bangun jam 3 malam nanti.

Yang Taksempat TerucapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang