Berada di kota ini,kota yang masih sangat asing untukku.
Entahlah,setiap kali senja menyapa tiap sudut kota ini,rindu selalu saja berhasil mengusik hatiku.Azan magribpun terdengar.
Kunikmati tiap lantunan suara azan itu,,ada yang tidak asing dari suara azan itu.?batinku"Hei,,anak gadis kok melamun,,mana udah azan magrib lagi,sholat sana"Tegur seseorang dari belakang
"Ehh,,Nisa iya ini juga baru mau"Nisa Auliafitri teman sekamarku,selain itu dia juga ternyata satu fakultas denganku,hanya saja kemarin kami belum sempat bertemu,karena Nisa tiba bada zuhur tadi dari Bandung,sebenarnya kemarin Nisa sudah haru ngampus,tapi Nisa sempat sakit itulah kenapa kedatanganya ke jogja ia tunda.
Akhirya aku tidak sendirian lagi di kamar ini.
"Ya udah sholat magrib dulu sana,sekalian aku juga mau sholat"Perintah Nisa.
"Iyaa"jawabku sambil bergegas meninggalkan teras kost.Aku bersyukur karena meskipun ini perjumpaan pertama kami,Nisa dan aku cepat sekali akrab,aku pikir akan sulit mendapat teman disini,ternyata tidak seburuk yang kubayangkan,selain itu Nisa sangat tepat waktu dalam hal ibadah.
Selesai menunaikan kewajiban
Aku dan Nisa memutuskan untuk makan terlebih dahulu.
Setelah itu kamipun sibuk dengan kegiatan masing-masing.Nisa sibuk membaca novel yang berjudul"Jangan mudah menyerah"aku hanya melihatnya sekilas saja,dia nampak serius kalo sudah membaca.
Sedangkan aku lebih memilih,memantapkan hafalanku yang sempat tertunda beberapa minggu karena sibuk mengurus pindahanku ke kota ini.
Waktu begitu cepat.
Suara Azan kembali memecah keheningan dalam ruangan ini.
Ya,,kost kami tidak begitu jauh dari masjid hanya beda 1 gang saja."Suara itu"batinku
"Zama'ah ya.?suara nisa memecah lamunanku.
"Eh,,iya deh kamu ngimamin ya"
"Sipp"jawab nyaEmpat raka'atpun sudah terlaksana
Nisa memilih tidur lebih awal,sedangkan aku masih betah dengan memikirkan suara tadi."Apa mungkin itu suaranya,atau hanya sekedar mirip"pikirku
"Tapi mana mungkin dia di kota ini juga,setauku dulu dia tidak berencana sedikitpun untuk kuliah di kota ini"Merasa sudah cukup lama batinku bertanya-tanya hanya karena mendengar suara azan yang mirip dengan suara azan ketika dia yang mengumandangkan azan semasa SMA dulu,akhirnya kuputuskan untuk tidur karena besok aku harus masuk pagi.
03:00 Bunyi surah Ar-Rahman dari benda segi empat yang semalm kuletakkan di meja lampu tepat di sampingku,yang sengaja kuatur biar tidak terlambat untuk tahajjud.
Akupun bangun dengan nyawa yang masih setengah sadar,setelah kurasa cukup akhirnya akupun bergegas mengambil air wudhu.
Setelah selesai dan kembali ke kamar Nisapun sudah duduk,mungkin dia sedang mengumpulkan nyawanya."ehh,,nis udah bangun,maaf tidur kamu kegangu karena aku bangun.?"tanyaku dengan perasaan tidak enak,mungkin dia terganggu dalam tidurnya.
"Engaklah,,aku bangun karena emang udah sering bangun jam segini kali"jawabnya sambil berjalan ke arah kamar mandi.
"ohh,,,aku duluan ya"
"siip"duluan sana minta jodoh teriaknya dari dalam kamar mandi.
"Uuu,,baru juga kemarin kuliah perdana nisa"balasku.
Suara terkekeh dari dalam sangat jelas di telingaku.Suasan kamar begitu hening.
Masing-masing dari kami melaksanakan sholat sunnah,yang sudah menjadi rutinitasku sejak SMA.2 raka'at selesai kujalankan dengan sangat khusyu,mengingat ternyata sekarang aku berada jauh dari orang-orang yang kusayang.
Lagi-lagi butiran bening berhasil lolos dari persembunyiannya.
Rasanya malam ini juga aku ingin pulang,dan memeluk ayah ibuku.
Jika ada yang melakukan kegiatan yang sama sepertiku malam ini,mungkin dalam doa yang mereka langitkan memohon untuk segera di pertemukan dengan jodohnya.
Tapi tidak denganku,yang kulangitkan malam ini hanya agar cepat selesai dan pulang ketempat asalku,tempat pertama kali aku mengenal apa itu tanah,apa itu air,dan apa itu kasih sayang.Belum ada tempat ternyaman untukku,selain rumahku.
Belum ada orang yang bisa menyayangiku seperti kasih sayang Ayah ibuku yang tidak akan kutemui di kota manapun termasuk kota ini.Sepertiga malamku
Di kota Yogyakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Taksempat Terucapkan
SpiritualJangan pernah berharap kepada manusia jika tidak mau kecewa. Sekarang kau bukanlah lagi yang kuharapkan,jusrtru kaulah yang sangat ingin kulupakan sekarang. Ingatlah hal sederhana,bahwa sabar hanyalah sebuah kalimat penenang.