Chapter 4

7 1 0
                                    

Pukul 03:00 akupun terbangun,,ini sudah menjadi rutinitasku,jadi bukan hal yang susah bagiku untuk bangun di jam segini.
Akupun segera ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu,,setelah selesai kugelar sejadahku dan melaksanakan tahajjud ku malam ini.
Setelah selesai,akupun melangitkan doa-doaku,mengadu dengan Rabbku.

Ya Allah,Ya Rahman
Engkaulah sebaik-baiknya pendengar keluh kesah setiap hambamu,sebaik-baiknya penolong.
Malam ini,aku menjadi yang terlemah di antara yang lemah.
Menjadi yang terrapuh di antara yang rapuh.
Malam ini,aku sangat dekat denganmu Ya Rabb,sebab ini sangat mengusik hari-hariku.
Mengapa rasa itu belum juga hilang,aku sudah meminta pada-Mu untuk menghilangkan rasa yang salah ini.
Tapi mengapa semakin besar usahaku,justru semakin betah perasaan ini Ya Allah.
Aku memohon pada-Mu Ya Rabbku
Bantulah aku untuk tidak salah dalam menyimpan rasaku ini.
Jangan biarkan rasa ini lebih besar dari pada rasa cintaku pada-Mu ya Allah.
Jika dia adalah yang Engkau tetapkan untuk dunia dan akhiratku,makan biarkan kami bersatu dengan cara-Mu yang indah ya Rabb.
Namun jika bukan,segeralah hilangkan perasaan ini,agar tidak menjadi beban dalam hijrahku juga keistiqomahanku.Aamiin

Yang Taksempat TerucapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang