BOLA MISTERIUS
(Part 2)*****
Aku pun berkata "Lho,, kok boalnya ada disini?? Prasaan udh gua buang deh tadi?? Hemm.. mending gua kempesin aje deh ni bola!!". Dan aku langsung mengempeskan bola itu. "Hufftt.. smoga aja gak balik sperti smula lagi dehh".. Tiba2 kak Adin teriak2 gak jelas dan menangis kencang di kamarnya. Aku pun langsung lari menuju kamar kak Adin. Di situ udh ada kak Reno, ibu, dan ayah.. "Ibu,, kak Adin kenapa??" Bisikku.. "Ibu gak tau kak.. tiba2 kak Adin langsung triak histeris kyk gini.." ucap ibuku. Lalu ayah membacakan doa2 untuk kak Adin. Setelah itu, kak Adin langsung pingsan. Kak Reno pun menarik tanganku dan mengajak keluar.. ia berkata "Dekk,, lu jujur ke gue deh.. lu knp sih?" Tanya kak Reno.. mukaku seperti org ketakutan.. "Sebenernya kak..." ucapku. Tiba2 Ayah terlempar dari kamar kak Adin. "Astagfirullah,, Ayah!!" Teriak aku dan kak Reno. "Reno, kamu bantuin ibu buat pegangin kak Adin!!" Suruh ayah. Kak Reno menggaguk dan langsung bergegas ke kamar kak Adin. "Ayah.. ada apa dengan kak Adin, yah??" Tanyaku. "Ayah gak tau,, kykny kak Adin lgi kerasukan.."Jawab Ayahku. Aku kaget saat ayah menjawab sperti itu. Lalu kak Reno memanggil ayah "AYAH.. CEPAT KEMARI..AYAHH..!!" Teriak kak Reno. Ayah langsung bangun dan berlari ke kamar kak Adin. Oh ya sbelumnya Adin itu kaka pertama aku, dia perempuan.. nama aslinya Sandrina. Dah ya lanjutt.
Aku pun ikut berlari menyusul ayah. Aku sedikit takut dan merapat ke belakang kak Reno saat melihat kak Adin dalam kondisi mata yang melotot kearahku dan memegang bola yg kutemukan kemarin. "Dek.. knapa kak Adin mlototin lu mulu sih??" Tanya kak Reno.. aku gugup saat kakk Reno menanyaka soal itu. Tiba2 kak Adin berkata sperti suara laki2 "kembalikan bola ini.. KEMABALIKAN.." triak kak Adin sambil bertatap ke arahku. Ayahku langsung menghampiriku dan bertanya "Wardan,, apa maksud kak Adin?? Apa kamu tau sesuatu?? Knapa kak Adin trus membicarakan soal bola?? Bola apa?" Tanya ayahku dengan detail. Aku hanya menatap ayah dan berkata "A..A.. Aku kurang tau juga yah,, " jawabku dengan gugup. Ayah mengusap2 kepalaku dan berkata lagi "Kamu jujur aja ama ayah.. ada apa sebenarnya??" Tanya ayah lagi. Aku menghembuskan nafas dan menjawab "Sebenernya,, kemarin itu aku main bola sma tmn2 di lapangan dkt rumah kosong smp magrib, nah trus aku nemu bola.. aku bawa pulang aja bola itu.. tapi.. semenjak aku bwa pulang, kejadian aneh mulai datang sma kluarga kita" jelasku. "Jadi..." ucap kak Reno. Tiba2 kak Adin melempar bola itu ke arahku. "Eh kodok!! Wanjir.. sakit ege kak" latahku :v. Aku pun langsung melempar balik bola itu ke arah kak Adin. Kak Adin langsung mengaum seperti harimau.. Aku pun disuruh ayahku untuk mengempeskan bola itu sambil membaca surat Al baqoroh.. "Hah?? Yg bner aja yah?? Aku kan ga apal surat albaqarah smua ayat.. OMG ayah.. :"( " keluhku.. ayah menggeleng2 kepala sambil tersenyum.. " maksud ayah, kamu baca alif lamim sampe ayat kursi" jelaa ayahku.. aku hanya tertawa kecil sambil berkata "Ohh.. bilang kek yah dr 1 abad yang lalu.. :p " ledekku.. Kak Reno menyubitku dan berkata " Sae lu dek.. dekk..". Aku lansung mengempeskan bola itu sambil membaca surat albaqarah. Dann.. setelah aku mengempaskan bola itu sambil membaca surat tadi, anehnya bola itu langsung menghilang.. sebelumnya mengeluarkan cahaya hitam terlebih dahulu.*****
Saat cahaya hitam keluar aku terkejut dan langsung melemparkan bola itu dan menghilang. "Lho.. Yah, kmna bola itu??" Tanyaku. Tiba tiba ayahku terhempas dr jendela kamar kak Adin sampai keluar rumah. Nah sbelumnya kak Adin udh mulai sadar kembali. "AYAH!!!" Teriak kami semua. Kami semua langsung keluar kamar kak Adin untuk menyusul ayah..
*****
"Yahh,, gpph?" Tanyaku dengan tubuh sedikit menegang. Mata ayahku terbelalak ketika melihatku. Itu bukan ayah" Teriak kak Adin sehingga mengagetkan kita semua.
Tiba2 pak Ustadz Ali datang kerumahku. Kebetulan sebelumnya ibu telah memanggil Ustadz Ali untuk mengobati kak Adin.*****
"Bagaimana keadaan suami saya pak??" Tanya ibuku dengan cemas. Ustadz Ali menghela nafas panjang dan berdiri dari ranjang tidur ayahku. "Maaf bu arsa, saya tidak bisa memastikan keadaan pak Arfin sekarang ini. Eemm... Din, tolong ambilin secangkir air putih, boleh gak? Insya Allah, dengan cara itu, pak Arfin bisa sembuh" Ucap Ustadz Ali dengan wajah tersenyum. Kak Adin mengagguk kecil dan langsung beranjak dari kamar Ayah menuju dapur.
*****
"Ini pak airnya" sambil mengulurkan tangannya yang terdapat sebuah gelas berisi air putih. Aku tidak tahu apa yang sedang Ustadz Ali baca di depan gelas itu. Lalu ia memberi minum kepada ayahku.
*****
"Alhamdulillah Ustadz Ali.. saya berterima kasih banyak.. atas bantuannya. Berkat ustadz, suami saya bisa sembuh kembali"ucap ibuku. "Itu semua bukan karena saya, tapi berkat Allah Swt." Ucap sang ustadz berpostur tinggi sekitar 187cm, tampan, dan membawa AlQuran itu. "T..tapi.. masalahnya apa?" Ibuku dengan wajah serius. "Bagaimana cara menyampaikannya ya bu?? Hemm.. begini bu, menurut analisa saya tentang pak Arfin, ada seseorang yang merasuki tubuhnya tadi, sehingga tak terkontrol. Ohya bu.. keluarga ini pernah berurusan dengan bola terkutuk itu ya?" Pak Ustadz yg awalnya berbicara sedikit lantang tiba2 berbisik. Aku langsung berdiri dari kursi kamar ayahku dan meletakkan ponselku di meja. "P..pe..pernah,pak. Memangnya kenapa?"sahutku dengan gugup dan langsung berdiri disamping ibu. Ibu dan yang lain langsung menatap ku. "Apa?! Jadi keluarga ini pernah berurusan dengan bola itu? Ini tak bisa dibiarkan bu, pak" wajah tampan pak Ustadz dengan penuh geram. Kak Adin dan kak Reno yang sedari tadi terduduk melamun di kursi, kini langsung berdiri tepat disampingku. Aku pun melirik kakak kakakku dengan penuh penasaran. apa maksudnya ini? Apa hubunganya? Bola? Bola itu! Ada apa dengan bola itu? Oh Ya Tuhan.. selesaikan masalah ini.. ini semua salahku. Aku yg membawa bola itu kerumah ini. Dan pasti aku juga yang memulangkannya nanti. Batinku penuh tanya, tak kusadari air mataku mengembang dan tiba2 jatuh begitu saja tanpa ku pinta. "Dekk kamu kenapa? Kok nangis sih? Masa iya cowo nangis.?" Kak Adin sambil mengusap air mataku dan mengelus puncak kepalaku.
*****
"Baik, bisa kita mulai sekarang?" Tanya sang Ustadz itu sambil duduk di kursi kamar. Apa yang akan terjadi? Sudah kuduga.. pasti ini akan terjadi.. bodoh!bodoh! Aku memang bodoh!! Argh.. smoga aja tak apa2 nanti denganku. Jagaku selalu Tuhan,,. Batinku berkata seperti itu sambil memejamkan mataku.
*****
Dimana aku? Kenapa aku ada disini? Siapa itu? Apa itu diriku dan keluargaku?
Oh tidak.. aku terpisah dari ragaku.. kenapa hanya aku?. Tanyaku sambil mengelilingi ragaku dan keluargaku yg sedang terduduk di kursi.
"Wardan!! Apa kau bisa mendengarkan Ustadz? Kamu Ustadz kirim kesini untuk mengembalikan bola itu, Insya Allah ustadz akan bantu dengan doa2 dan berdzikir semampu Ustadz.. Kamu pasti bisa selamat.. ada beberapa tantangan yang harus kamu lewati.. kamu harus mencari bola itu di sekitar rumah ini, lalu kamu harus menaruh bola itu ke tempat dimana kamu menemukanya. Kamu pasti bisa!" Jelas sang Ustadz itu.*****
Dimana aku harus mencari bola itu? Aku sudah mengelilingi komplek, daru tadi gak ketemu itu bola? Bodoh! Kenapa aku ga kepikiran dari tadi. Aku harus cepat2 ke lapangan. Gumam Wardan.
*****
"Ya Allah, slamatkan putra hamba.. smoga saja dia berhasil melewati tantangan ini" bisik ibunda wardan sambil memegang erat tangan suaminya yang masih memejamkan mata.
"BUKK!!" Tiba tiba mereka dikagetkan dengan suara bantingan keras dari arah dapur.. mereka pun langsung membuka mata dengan cepat kecuali sang Ustadz. "Sstt.. tetap pada posisi sambil menutup mata, hiraukan saja"seru sang Ustadz masih memerjapkan mata.*****
Boom!! Part3?? Next nanti yah gaes.. thx udh mampir ke storynya aku..
Your happy, Im happy😙
Salam Mystical Horror👻
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTICAL HORROR✔
TerrorCOMPLETED √ [Kumpulan atau kreasi cerita horror dan Creepypasta yang siap membuat bulu kuduk anda berdiri] • Percaya tidak percaya, 'mereka' sedang mengawasi anda sekarang! • ❕Untuk kritik serta saran dalam cerita ini, bisa langsung komen ataupun se...