Cerita ini adalah prequel dari story BOY IN THE DARK yang mana akan mencritakan asal muasal dari sosok jahat di sekolah tersebut.
...
Hari itu, cuaca di pagi hari sangat mendung. Rintikan air dari langit pun sedikit demi sedikit mulai turun membasahi jalanan. Seorang anak laki laki tengah duduk di halte bus untuk menunggu bus tujuannya ke arah sekolah. Sesampainya bus yang ia tunggu, ia menaiki bus tersebut dengan perasaan yang gelisah. Ia memilih duduk di pinggir jendela dengan pemandangan kota yang sedang diguyur hujan saat itu.
'Tuhan, aku ingin mati'
Setidaknya kalimat itu yang selalu ia gumamkan selama perjalanan berlangsung.
.
"Anak miskin sepertimu itu tidak pantas ada di sekolah kami"
"Dasar anak haram"
"Ibumu seorang pelacur ya? Oh aku lupa. Ayahmu juga seorang pemabuk dan penjudi kan? Hahaha"
Anak laki laki itu hanya tertunduk sepanjang melewati koridor sekolah yang penuh banyak cacian dan perkataan yang sangat tidak mengenakan. Ketika sudah sampai di depan kelasnya, ia menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar, berharap semuanya akan baik baik saja. Baru saja beberapa langkah memasuki ruang kelas, ada seorang laki laki lain yang dengan sengaja menumpahkan isi ulang tinta spidol ke seragam anak tersebut.
"Ow- sorry, Gion." Laki laki itu hanya tersenyum remeh dan berlalu seketika.
'Sean..'
Gionel, atau biasa dipanggil Gion. Ia salah satu siswa di sekolah ternama dan bergengsi di kotanya. Gion berhasil masuk ke skolah tersebut berkat kemampuan akademisnya sehingga ia mendapatkan beasiswa penuh hingga lulus di sana. Ia berharap dengan hal ini dapat mengubah nasib keluarganya yang berantakan dan akan mendapatkan relasi atau teman yang lebih banyak lagi di sekolah barunya.
Namun harapan itu tidak kunjung datang kepada Gion, ia malah mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi di sekolahnya. Bagaimana tidak? Setiap hari yang ia dengar hanya makian, kalimat kasar, bahkan kekerasan secara fisik yang tak henti dilontarkan oleh teman temannya. Semua ini karena memang Gion berasal dari keluarga yang kurang mampu dan keluarganya pun termasuk keluarga yang problematik. Ibunya seorang wanita penghibur di club malam dan ayahnya pun seorang pemabuk dan penjudi. Gion tumbuh sendiri dan hanya disemangati oleh neneknya.
"Gion, ayo ikut aku"
Seorang gadis cantik tiba tiba menarik lengan Gion agar ia menjauh dari keramaian kelasnya. Ia membawa Gion ke belakang sekolah dan mengeluarkan sesutu dari paperbag yang dibawa sedari tadi. Gion menatap bingung kepada gadis tersebut karena gadis tersebut mengeluarkan sebuah sweater hitam polos kepadanya.
"Apa yang kamu pikirkan? Cepat pakai ini. Ini milikku, bilang saja ke guru kau sedang sakit" Gion mengambil sweater itu dengan ragu namun ia segera memakainya karena tumpahan tinta yang disebabkan oleh Sean.
Setelah memastikan Gion memakai sweaternya, ia tersenyum lalu pamit untuk pergi.
"Lily!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTICAL HORROR✔
HorrorCOMPLETED √ [Kumpulan atau kreasi cerita horror dan Creepypasta yang siap membuat bulu kuduk anda berdiri] • Percaya tidak percaya, 'mereka' sedang mengawasi anda sekarang! • ❕Untuk kritik serta saran dalam cerita ini, bisa langsung komen ataupun se...