"Yaudah nggak usah tegang gitu kali, Bang!" Yasmine mencoba mencairkan suasana yang hening akibat Alnard yang tidak bergeming sedikit pun sejak Erine memberikan setangkai bunga mawar, yang cantik, namun bertanda sangat tak cantik untuk Alnard.
"Gue udah pernah sekali, dan itu hari terburuk gue! masa harus gue ulangin lagi." Alnard berucap tak terima dengan menunjuk Bunga mawar merah yang ada didepan kaca depan mobil.
"Takdir itu mah, udah sih terima aja!"
"Gara-gara lo sih." Alnard menatap Yasmine sekilas dengan taatapan kesal, bagaimana tidak, searching mission adalah misi yang akan menguras banyak kesabaran, dan Alnard adalah tipikal orang yang kurang sabar.
"Yaelah! tinggal nyari orang yang hari ini pakai parfum bunga mawar, gampang'kan?"
"Lo kira nyari orang yang lagi pakai parfum bunga mawar segampang ngupil? Nggak lah, gue harus ngendus ngendus dulu." Alnard memperagakan cara mengendus-endus yang tadi diucapkannya, membuat Yasmine tertawa geli, "Hahah... Udah sih biarin, Mamah'kan orangnya aneh, nggak jauh jauh dari anaknya yang emang aneh gara-gara Emaknya, tapi lo beruntung hari ini, lo nggak dapet bunga melati, kalau lo dapet bunga melati, gue saranin sih nyari di kuburan, bakalan gampang deh nemuin wangi melati."
"Maksud lo Mbak kunti?" Alnard nyeplos, membuat Yasmine tertawa makin menjadi jadi.
"Hahahah, yakali lo ketemu kunti, kunti yang bakalan jauhin lo, dia pasti bakal takut di selingkuhin sama lo." Alnard melempar tatapan kesal pada Yasmine, yang ternyata mampu membuat Yasmine menghentikan tawanya, walaupun masih agak terdengar suara tawa kecil dari suara Yasmine.
"Yaudah sih, terima aja, udah jalan takdir lo kayak gitu, gue bakal bantuin kok, " ucap Yasmine sambil menggenggam tangan Alnard, mencoba memberi tahu kalau ia akan selalu disampingnya dalam menjalani searching mission itu.
Alnard terkejut bukan main, ia tak menyangka jika Yasmine mampu bersikap lembut juga padanya, "Seriusan?" tanya Alnard sambil menaikan satu alisnya.
"Hmm... Nggak jadi deh," jawab Yasmine sambil tersenyum polos.
"Yeh! Gue kira beneran!"
"Iya, iya! Serius! Tapi ada satu syarat." Yasmine menatap Alnard intens, entah mengapa Yasmine mengakui jika Abangnya ini benar benar sangat tampan.
"Syarat? Apaan?" Alnard menolehkan kepalanya sekilas kearah Yasmine yang duduk disampingnya, sambil terus mempusatkan perhatiannya ke jalan dan rambu rambu lalu lintas, bertujuan untuk sampai dengan selamat disekolah SMA Samudera Prestasi, dimana Yasmine menjadi ketua OSIS dan Alnard menjadi troublemaker.
"Lo harus berpartisipasi dalam acara silent love nanti."
"Yaudah, cuma ikutan acara kayak gituan doang, gue juga bisa," jawab Alnard dengan nada percaya diri.
"Lo emang tahu itu acara apaan?" Yasmine terkekeh kecil mendengar Alnard menerima syaratnya dengan mudah.
"Kagak." Alnard menggeleng polos.
"Huh! Gini ya, silent love itu acara buat para peserta yang berpartisipasi untuk menunjukan seberapa kuat feeling mereka pada orang yang mereka sayang, jadi nanti lo bakal ikutan dan mencari partner, tentunya orang yang lo sayang, nanti lo sama partner lo nanti harus memutuskan cara apa yang bakal kalian pakai untuk menujukkan feeling kalian tuh seberapa tepat, lewat apapun, misalnya lewat tulisan, gitu." Yasmine menjelaskan panjang kali lebar pada Alnard yang sedang bersiap untuk keluar mobil, karena mereka sudah sampai di parkiran SMA Samudera Prestasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Goals
Teen Fiction"Apa enaknya sih Bang, jadi playboy?" - Yasmine Azkia. "Enaklah, lo aja nggak tau." - Alnardo Gillian. "Sadar ngapa sadar, yaelah!" - Yasmine Azkia "Lo yang harusnya sadar, betah aja ngejomblo bertahun tahun." -Alnardo Gillian. "Lo udah rela gue pa...