"Please, berhenti nangis, ya?" Alnard mencoba menenangkan adiknya itu, dia belum pernah melihat Yasmine menangis seperti ini lagi sejak tragedi saat ia jatuh dari sepeda 10 tahun silam.
Namun bukannya berhenti, tangisan Yasmine malah makin menjadi, Alnard merasakannya juga, kekecewaan Yasmine pada Renal, pacar pertama dihidupnya itu malah memanfaatkannya.
"Abang minta maaf, sebenernya abang yang dulu suruh Renal deketin lo, gue tau gue salah, gue gak minta lo maafin gue, gue cuma minta lo berhenti nangis, plis. Gue ga tega lihat lo begini."
Yasmine yang sedari tadi menelungkupkan wajahnya dengan bantal kini mendongak, menatap wajah Alnard.
Alnard melihat dengan jelas kedua bola mata adiknya itu kini telah memerah, kedua kantung matanya penuh dengan air mata, hancur, itulah keadaan Alnard melihat keadaan Yasmine.
Yasmine memeluk Alnard erat.
"Maafin gue bang," ucap Yasmine lirih masih disertai dengan isakan tangisnya.
Alanrd membeku, ia tak habis pikir dengan yang dilakukan Yasmine sekarang, apa yang dilakukan Yasmine berbading terbalik dengan perkiraanya setelah ia mengatakan bahwa dia lah yang menyuruh Renal mendekati Yasmine.
Tapi sekarang Yasmine memeluknya, tidak memakinya, memukulnya dan membencinya.
"Yas..." Alnard mengelus lembut pucuk rambut Yasmine.
"Gue minta maaf udah buat lo begini, ini salah gue, gak seharusnya gue percaya Renal gitu aja, harusnya dari awal gue telusuri dulu kehidupannya, maafin gue ya? Hmm?" Pinta Alnard lembut, masih memeluk tubuh mungil adiknya itu.
"Bang... bisa gak? Gue gak pacaran aja?"
Alnard terhenyak.
"Kenapa? Bukannya lo mau juga ngerasaiin pacaran? Gamau gue selalu possesive sama lo, Yas?"
Yasmine mendongak menatap manik milik Alnard.
"Kalau dari awal gue tahu pacaran bisa buat sakit hati kayak gini, gue gak akan pacaran, bener kata lo bang, gue harusnya gak usah pacaran."
Alnard menatap mata Yasmine dalam, ada kekecewaan disana, disaat seperti itu tak mungkin Alnard mengecewakannya lagi.
"Semua keputusan ada di lo, semua keinginan lo pasti gue penuhin, hmm?" Yasmine mengangguk puas, terukir senyuman diwajahnya.
《》《》《》
"Kak Alnard sama kak Yasmine di mana ya? Mereka belum juga dateng."
"Gak tau gue juga." Jawab Attara yang sibuk berselancar dengan jemari diatas ponselnya.
"Gue chat bang Alnard gaada respon loh, Put."
"Gajadi dateng apa mereka, ya?"
Attara tidak merespon, ia benar-benar cemas, tak ada kabar dari keduanya sedari tadi.
"Kak?" Panggil Putri.
"Hm?""Kak, aku pulang aja ya, soalnya aku gaboleh sampe malem-malem sama mamah."
"Ohh yaudah, Put."
"Kak?"
"Kenapa?"
"Anterin aku pulang ya, soalnya kalo malem malem aku takut naik angkutan umum."
Attara memalingkan pandangannya, menatap Putri, "maaf ya Put gabisa, abis ini gue mau langsung ke rumah Yasmine."
"Kak, kalo boleh jujur aku suka sama kakak."
Attara terbelalak, "a--apa lo bilang?" Tanyanya tak percaya.
"Aku suka sama kakak."
"Put? Sekarang gue lagi nggak mau bercanda ya, dan satu lagi, kita cuma pura-pura, maaf."
"Aku serius, aku suka sama kakak dari pertama kali aku liat kakak pas MOS, aku nggak suka sama kak Alnard, aku juga nggak mau dijodohin sama kak Alnard."
Attara hanya terdiam menatap Putri dengan tatapan tidak percaya.
"Aku dateng malem ini juga sebenernya mau ngomong ini sama ka Alnard sama Yasmine sama kakak juga, aku.."
"Tunggu," Potong Attara yang mendapati ponselnya bergetar.
Alnardo Gillian
Ta, ketemu di warkop deket rumah gue ya.
Samudera Attara L.
Oke.Attara berdiri dari tempatnya, bergegas pergi, "Put, maaf tapi hati gue cuma buat Yasmine, maaf banget ya gue juga harus pergi, gue khawatir sama Yasmine."
Baru beberapa langkah, Attara seperti melupakan sesuatu, lalu ia berbalik kembali, "Oh iya, kalo lu takut balik sendiri, nanti gue telpon temen gue, namanya Dhika, nanti gue send nomornya ke lo ya, mana nomer lo?"
Putri dengan pasrah memberikan nomor ponselnya pada Attara yang terburu buru pergi itu.
"Oke, gue pergi ya, hati hati nanti di jalan."
Putri hanya menampilkan senyum tipis dari wajahnya, ia tak senang mendengar pernyataan Attara bahwa ternyata kakak kelas yang disukainya itu menyukai Yasmine.
"Anjing." Umpat Putri.
.
.
.
.
.
.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Goals
Teen Fiction"Apa enaknya sih Bang, jadi playboy?" - Yasmine Azkia. "Enaklah, lo aja nggak tau." - Alnardo Gillian. "Sadar ngapa sadar, yaelah!" - Yasmine Azkia "Lo yang harusnya sadar, betah aja ngejomblo bertahun tahun." -Alnardo Gillian. "Lo udah rela gue pa...