SUARA 2

3.4K 250 19
                                    

Ceklek!

Suara pintu yang dibuka dengan kasar terdengar menggema di seluruh ruangan rumah, seseorang memgabsen setiap ruangan di dalam rumah itu untuk mencari seseorang.

"Abang!" teriak Yasmine memekik, membuat orang yang berdiri disampingya harus menutup kedua telinganya.

"Jangan kenceng-kenceng, Yas teriaknya." keluh Attara dengan masih menempelkan kedua tangannya di kedua telingannya.

"Namanya juga teriak, ya kenceng lah, Ata!"

"Apa?" jawab seseorang dari arah punggung Yasmine dan Attara.

Suara itu familiar di telinga Yasmine, sehingga membuat Yasmine berbalik cepat.

"Abang, lo udah dapet target? Maaf ya bang, gue tadi lupa gegara tugas OSIS, lo belum dapet 'kan?" tanya Yasmine penuh rasa menyesal dan bersalah sekaligus.

"Gue u--" sebelum Alnard menyelesaikan kalimatnya, Yasmine dengan rakus memotong kalimatnya, "Tapi tenang bang, lo nggak akan di suruh buat bersihin toilet kantor kok, karena gue udah ada calon target lo, inih!" Yasmine memegang kedua bahu Attara seraya menunjukan jika ia berhasil menemukan calon target untuk Alnard.

Yasmine tak bisa memungkiri bahwasanya, ia tidak akan pernah tega jika Alnard harus membersihkan seluruh toilet perusahaan Erine -Mamah mereka, sebagai konsekuensi atas kegagalan menjalani searching mission.

"Ata?" tanya Alnard dengan menaiki sebelah alisnya sambil menunjuk Attara heran.

"Iya, lo belom dapet targetnya 'kan? Yaudah Attara aja, dia kebetulan pakai parfum mawar hari ini!" jawab Yasmine masih menunjukan semangatnya, karena ada keuntungannya jika Alnard mengikuti silent love.

Pertama, hatinya tak akan merasa bersalah karena sudah mengerjai Alnard dengan sengaja menunjuk Alnard menjadi peserta searching mission tadi pagi dan realitanya juga Yasmine tak pernah bisa tahan jika Alnard harus membersihkan toilet perusahaan Erine Group - perusahaan peninggalan Alm. Ayah mereka, yang jumlahnya tak sedikit, mengingat jika gedung itu memiliki 15 lantai.

Kedua, jika Alnard mengikuti silent love, otomatis pasti banyak yang akan berpartisipasi juga, apalagi kaum hawa, pasti banyak dari mereka yang akan ikut berpartisipasi, hanya untuk melihat Alnard mengikuti acara resmi sekolah dengan suka rela untuk pertama kalinya, dan jika silent love banyak yang ikut, otomatis silent love akan menjadi acara yang akan cepat dilirik juri dari dinas pendidikan, apalagi acara pameran sekolah diadakan di seluruh SMA se-Jakarta.

"Sori lo telat."

Yasmine menatap manik mata Alnard heran, apa maksudnya dari kata telat itu?

"Maksudnya?!" tanya Yasmine dengan nada tinggi saking terkejutnya sambil mengerutkan dahinya.

"Gue ulangin, sori lo telat. Gue udah dapet target gue tanpa bantuan lo."

Alnard memainkan alisnya dengan menaik-turunkannya, sambil tersenyum simpul ia berkata, "Lo tahu Renaldi Reval Dirga? Temen sekelas gue dan kakak kelas lo? Dia yang udah nyelamatin gue dari hukuman bersihin toilet," ucap Alnard dengan nada menyepelekan, hatinya memang sedikit kecewa pada Yasmine, bagaimana mungkin dia melupakan kata-katanya untuk membantunya menyelesaikan searching mission?

"Oh yaudah, tapi lo marah ya?" tanya Yasmine sambil menunjukan senjatanya didepan Alnard, yang ia yakini dan sudah terbukti ampuh menghadapi Alnard.

"Abang marah ya?" Yasmine membuat baby facenya semakin menjadi-jadi, tetapi Alnard sama sekali tidak menghiraukannya, ia malah semakin membuang muka dan sekarang melipatkan kedua tangannya di dada.

Disisi lain, Attara benar benar tidak bisa mengajak kompromi lagi kedua tangannya untuk tidak mencubit gemas kedua pipi Yasmine.

"Aww!" karena teriakan itu Alnard yang tadinya sudah memutar badannya seratus delapan puluh derajat, sekarang memutarnya lagi pada titik awal, mendapati Attara yang sedang mencubit pipi Yasmine dengan, bisa disebut romantis, membuat Alnard merasakan rasa tidak terima dihatinya.

Entahlah. Alnard seperti belum bisa terima melihat Yasmine bersama cowok lain, ada perasaan takut kehilangan dihatinya, ada perasaan ingin bersama Yasmine selama-lamanya, namun ia sadar, kini Yasmine sudah beranjak dewasa, mau tidak mau ia harus merelakan Yasmine memiliki dunia baru nantinya. Dan saat ini, ia mulai melatih dirinya sendiri untuk tidak terlalu possesive pada Yasmine.

Dan Renal akan segera menjadi objek pelatihan untuk sifat possesivenya itu.

"Eh, eh! Adek gue itu!" ucap Alnard sambil menyingkirkan dengan kasar tangan Attara dari pipi Yasmine.

"Yah merah 'kan Yas? Sakit nggak?" tanya Alnard pada Yasmine sambil mengusap-usap pipi Yasmine dengan lembut.

"Ciee perhatian!" celetuk Yasmine seraya meledek Alnard, ia benar benar tidak menyangka bahwa abangnya ini bisa juga bersikap sebegitu perhatian pada dirinya.

"Lo diperhatiin salah, nggak diperhatiin salah, aneh." timpal Alnard yang sekarang berbalik badan menuju kamarnya.

"Woyy! Pipi gue masih sakit nih! Lo nggak mau ngusap-usap lagi?!" tanya Yasmine dengan volume yang sudah dapat dikategorikan sebagai sebuah teriakan, jelas ia harus meninggi 'kan volume suaranya. Karena Alnard pun sekarang sudah menghilang di balik sebuah pintu dengan warna cat cokelat classic.

"Ye! Abang aneh! Gengsi sih segede gajah!"

"Kalian lucu ya?" tiba tiba suara khas Attara terdengar, membuat Yasmine terkekeh kecil, "Nggaklah! Punya mata tuh di gunain Ata, bang Alnard lucu? Cih! Nggak mungkin kayaknya, tapi lo ada benernya juga sih, gue emang lucu dari lahir, heheh," Attara lagi-lagi melayangkan kedua tangannya untuk mencubit pipi Yasmine lagi, namun kali ini Yasmine menepis tangannya dengan cepat.

"Cubit-cubit mulu lo! Lo kira pipi gue apaan?!"

"Objek terlucu yang buat gue sayang sama lo!" ucapan Attara membuat Yasmine sontak membulatkan matanya sempurna, namun. Tidak hanya Yasmine yang terhenyak karena ucapan Attara, dibalik pintu yang sedikit terbuka ada seseorang yang tak kalah terkejutnya mendengar itu.

"Matanya lucu banget, bulet kayak bola! Hahaha lo tambah lucu aja Yas!" timpal Attara lagi, memberikan kode keras pada Yasmine, dan malah membuat Yasmine mematung sejadi- jadinya.

Tetapi ada satu hal lagi yang Alnard sadari selain ia menyadari jika Attara benar-benar sudah jatuh cinta pada Yasmine sekarang, ia peka. Tidak seperti Yasmine yang masih mencoba mencerna lontaran ucapan-ucapan Attara barusan dan sampai sekarang pun masih mematung. Dan hal lain itu adalah.

Setelah Alnard memperhatikan lebih tajam lagi pendengarannya, suara Attara benar-benar berbeda dari pemilik suara yang ia dengar di kamar Yasmine dan bersumber dari handphone Yasmine kala itu.

Suaranya sangat berbeda, sangat... Beda.

Alnard bisa menyadari itu, namun siapa lagi cowok itu?

Untunglah Alnard sudah mempersiapkan Renal untuk misinya selanjutnya.

《》《》《》

Ily❤️

Follow Instagram:
@dyfz_r
@sajakcerita.id


Jakarta, Indonesia.
Dyfzr💓

Brother GoalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang