"Cium pipi gue, mau?"
"Ogah!" tolak Yasmine mentah-mentah.
"Kenapa?"
"Lo bau!"
"Masa?"
"Iya!"
"Gue serius nih, lo mau lepas gak dari pelukan gue? Emm...Apa lo betah gue peluk begini, jadinya gak mau nyium gue?" tanya Alnard pede.
"Idih! Mit amit deh!"
"Padahal dulu lo kalo gue suruh cium gue, malahan seneng tuh, terus sekarang kenapa gak mau, gue minta cuma satu ciuman doang kok." kata Alnard mencoba mengingatkan Yasmine tentang sikapnya yang akan selalu senang jika Alnard memintanya untuk menciumnya, dulu, semasa mereka kecil.
"Ogeb! Itu 'kan dulu! Sekarang gue sama lo udah dewasa, ya beda lah!"
"Tapi gue maunya kayak dulu lagi, gimana dong?" tanya Alnard sambil mengerucutkan bibirnya dan disandarkan dagunya dipundak Yasmine, membuat Yasmine tertawa karena kegelian.
"Ahahahah... Geli gila abang! Lepasin gak lo!" Yasmine mencoba berontak, namun alhasil usaha itu malah membuat Alnard menguatkan pelukannya pada Yasmine.
Alnard tersenyum senang saat ingat kalau Yasmine sensitif dibagian tengkuk lehernya.
"Ah ya, lo sensitif dileher ya?" tanya Alnard yang kini sudah mengangkat kembali dagunya.
Yasmine mengatur napasnya yang sudah tak beraturan karena habis tertawa, "gue tau lo sengaja 'kan? Jahil!" bentak Yasmine sebal.
Alnard tersenyum senang, "tau aja!"
"Yas, lo masih inget gak waktu gue jatuh dari pas lagi belajar naik sepeda?" tanya Alnard membuat Yasmine bingung, namun pertanyaan itu tidak ada salahnya, karena itu masuk akal dan dapat dijawab oleh Yasmine, setidaknya pertanyaan itu tidak aneh.
"Masih." jawab Yasmine asal.
"Gak mau nanya ke gue gitu kenapa?" ucap Alnard imut-imut minta Yasmine gampar pakai high heels.
Yasmine menghembuskan napas tak berdaya, karena ia tahu, percuma berdebat dengan Alnard kalau wajah Alnard sudah baby face begini.
"Kenapa?" tanya Yasmine dengan nada pasrah.
"Karena gue pengen ngajak lo flashback ke masa itu, mau? Pasti mau lah! Ayo!" Alnard melepas pelukannya dan segera menggandeng Yasmine menuju garasi mobil, menghempaskan sebuket bunga dan coklat yang dibawanya kekasur Yasmine begitu saja.
"Tadi dipeluk, sekarang lo tarik-tarik! Panggang gue, bang!"
"Iya bentar lagi lo bakalan gue panggang kok, bentar... Lagi, nunggu ayam jantan bertelur, hehehe," balas Alnard garing kriuk kres.
"Hehehe, lucu banget!" celetuk Yasmine asal.
"Emang gue dari lahir lucu." Alnard tiba-tiba menghadap Yasmine dan tersenyum lebar, sangat lebar. Sampai Yasmine yakin kini gigi-gigi Alnard sudah kering tersapu angin.
"Udahlah lo jangan banyak ngomong, tinggal ikutin gue aja," ucap Alnard sambil mengusap pucuk kepala Yasmine pelan.
"Ikutin? Lo maksa elah! Lo gak nyadar apa, lo narik-narik gue tadi. Sekarang aja lo masing megang tangan gue." Alnard mengikuti arah ekor mata Yasmine yang terarah ke tangan kanannya yang menggengggam tangan kiri Yasmine.
"Eh, iya. Gue maksa ya?"
"Masih nanya? Ya ampun! Bego banget abang gue!" Yasmine menepuk darinya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Goals
Teen Fiction"Apa enaknya sih Bang, jadi playboy?" - Yasmine Azkia. "Enaklah, lo aja nggak tau." - Alnardo Gillian. "Sadar ngapa sadar, yaelah!" - Yasmine Azkia "Lo yang harusnya sadar, betah aja ngejomblo bertahun tahun." -Alnardo Gillian. "Lo udah rela gue pa...