BUGH!
Kepalan tangan kanan Alnard tepat mengenai pelipis Attara dengan sangat mulus, parahnya Attara sama sekali tidak melakukan perlawanan apapun pada Alnard yang sudah jelas-jelas terlihat ingin membunuhnya.
"Kenapa lo gak ngelawan gue, banci?!"
BUGH!
Satu lagi dengan pelipis satunya lagi. Alhasil kedua pelipis Attara sekarang mengalami perdarahan.
"Gue tahu lo pengecut!" Alnard mencengkram kerah seragam Attara sambil menatapnya dengan penuh amarah.
"Gue diam bukan berarti gue gak mampu! Gue diam karena gue sadar, gue salah." mereka saling menatap.
"Bagus kalau lo sadar atas kesalahan lo, gue cuma mau lo jauhin Yasmine, lo gak inget kejadian tahun lalu? Dan sekarang lo mau ngulangin lagi? Hah?!" mata Alnard sudah sangat merah, menandakan bahwa amarahnya benar-benar sudah ada dipuncak.
Ya, Attara sekilas flashback ke masa lalunya, lebih tepatnya. Masa lalu antara dirinya, Yasmine dan Alnard.
Masa dimana semua merubah dirinya di depan mata Alnard.
"Lo itu cuma sampah dimata gue, gak lebih!" Alnard segera lenyap dari pandangan Attara setelah puas melampiaskan amarahnya karena kejadian kemarin yang membuat Yasmine sakit, sekaligus mengingatkan Alnard pada kejadian tahun lalu.
"Kemana aja lo? Di cariin sama pak kepsek tuh dari tadi." Pada saat yang sama seseorang menepuk bahu kanan Attara.
Attara berbalik, "ada apa?" sambil mengeluarkan suara rintihan yang tertahan.
Ardi, teman sekelas Attara terkejut bukan main saat melihat darah hampir melumuri seluruh wajah Attara.
"Lo kenapa sob? Berantem sama siapa?" Ardi bertanya sambil melihat luka-luka Attara dengan lebih detail lagi dengan cara mendekatkan wajahnya dan menengokkan paksa wajah Attara ke kanan dan kekiri dengan ekspresi khawatir.
"Gak usah lebay Ar, gue gak apa-apa." Attara mengehempas pelan kedua tangan Ardi dari wajahnya dan segera pergi meninggalkan Ardi dengan sejuta pertanyaan.
§§§
Attara: Lo sakit ya?
Didalam perpus, sambil merintih pelan Attara menunggu jawaban dari pesan singkat yang ia kirim pada Yasmine lewat aplikasi chating miliknya, namun sudah setengah jam berlalu Attara tidak mendapat balasan apapun dari Yasmine.
Attara: "Lo marah?"
Ia mengirim pesan kembali, namun tetap sama, tak ada balasan.
Attara sejenak berpikir, lalu.
Attara : "Lo tahu? Gue pengen pindah sekolah ke Amrik."
Yasmine : Serius?!
Attara tertawa kecil.
Attara: Makin sayang gue sama lo Yas, gini terus ya sama gue, perhatian.
Setelah Attara send pesan seperti itu, Yasmine sama sekali tidak membalasnya, ia hanya membacanya.
Lalu Attara mengacak kasar rambutnya."Aishh! Gue teledor banget sih!"
Attara: Gue minta maaf ya Yas, soal kemaren. Tapi gue janji, gue bakal ngajarin lo naik motor besok.
Yasmine: Serius gak? Gue gak mau maim-main Ta, udah cukup gue di php in lo kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Goals
Teen Fiction"Apa enaknya sih Bang, jadi playboy?" - Yasmine Azkia. "Enaklah, lo aja nggak tau." - Alnardo Gillian. "Sadar ngapa sadar, yaelah!" - Yasmine Azkia "Lo yang harusnya sadar, betah aja ngejomblo bertahun tahun." -Alnardo Gillian. "Lo udah rela gue pa...