Malam ini adalah malam terakhir Disha di Swedia. Dan besok pagi nanti Disha akan kembali ke Indonesia. Jadi hari ini yang akan Disha lakukan bukanlah jalan-jalan. Melainkan menyiapkan semua barang-barangnya.
Sekarang, Disha sedang melipat pakaianya lalu di masukkan kedalam koper berukuran besar. Tak lupa juga ada Grace yang kini membantunya. Grace seperti keluarga bagi Disha.
Dan Wanita tinggi semampai itu rela Absen bekerja hari ini hanya khusus untuk membantu dan menemani Disha. Sebelum mereka berpisah.
Dia akan selalu ada di saat Disha butuh. Mungkin Di indonesia orang seperti ini adalah Rani. Sahabat Disha sejak kecil yang sudah Disha anggap sebagai kakaknya.
"Jangan lupakan aku." Ucap Grace.
Disha mendengus pasrah. Grace sudah mengatakan tiga kata itu berkali-kali sejak tadi. Lagipula, Jelaslah Disha tidak akan pernah mungkin melupakan Grace. Karena kalau bukan Grace siapa lagi yang akan memberikannya makanan Gratis di pagi hari. Makanan enak pula.
"Never Sister."
"Ya, I know." Grace menyibakkan rambut kuning emasnya ke belakang ketika lehernya basah karena keringat.
"Disha bisakah aku menyalakan Ac?" Tanya Grace berdiri seraya merapikan pakaian tidurnya Bergambar Donald bebek.
"Silahkan." Disha menarik sepatu sneakers yang ia simpan di bawah ranjang. Dua buah Sneakers berwarna putih dan biru tua.
Disha rencananya akan menggunakan Sneakers putih itu besok pagi. Jadi Sneakers biru ia bungkus dalam tas plastik lalu ia letakkan di atas bajunya yang tersusun dalam koper.
Grace bersenandung sambil memasak sup untuk makan malam keduanya sebentar lagi.
🎶- Who are we ?
Just a spec of dust within the galaxy
Woe is me if we're not careful
Turns into reality
Don't you dare let all these memories
Bring you sorrow
Yesterday, I saw a Lion kiss a Deer
Turn the page maybe
We'll find a brand new ending
Where we dancing in ours tears and
God, Tell us the reason
Is wasted on the young
It's hunting season
And the lambs are on the run
Searching for meaning
But are we all lost stars,
Trying to light up the dark? -🎶Disha diam namun menyimak. Lost stars? Bukankah itu terdengar familiar. Seperti pernah diucapkan seseorang. Namun siapa? Disha tak ingat. Ah.
"Itu judulnya Lost stars?" Tanya Disha memastikan.
"Ya. Kau tahu lagu ini?" Tanya Grace.
"Temanku pernah merekomendasikannya."
Sekarang Disha ingat. Kalau itu lagu yang Alaska suruh agar Disha dengar. Katanya itu lagu kesukaan Alaska. Dan ternyata banyak juga yang menyukai lagu tersebut. Disha jadi merasa kalau dirinya itu ketinggalan trend musik. Padahal lagu itu sendiri sudah agak lama, dengan penyanyi legend yang menurut Author, Tampan. Haha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant to be
Fiksi RemajaMelupakan hal-hal yang baru pertama kali di jalani merupakan yang tersulit. Mengenal dan belajar banyak hal bersama, tumbuh bersama, serta menghabiskan hari-hari bersama tentu saja menjadi kenangan yang sudah sepantasnya untuk diingat selamanya. Bi...