Chapter 1

25.3K 712 48
                                    

Mungkin sekarang yang terjadi bukan global warming, tapi global fever! gila yaa, panas banget ni siang.
Kalo ada bye bye fever khusus bumi aku kasih deh.

Aku emang sering ngomong, tapi ngomong dalam hati. Kaya gini contohnya, kalo aku bilang ini disebut 'membatin'. Karena emang ga pernah terucap, selalu aku batin sendirian.

Tapi ini panasnya emang keterlaluan. Baru sebentar keluar dari gerbang sekolah uda keringetan aja ni jidat. Liat para murid keluar rombongan gitu malah bikin kliatan sumpek. duh, mana aus juga ni tenggorokan.

Kayaknya nyari es enak nih. Setelah berjalan beberapa meter jauhnya dari gerbang sekolah. Nampaklah sebuah warung tenda yang bertuliskan ' Batagor dan Es Kelapa Muda Bang Kohar asli Bandung'.

Melihat ada yg jual es kelapa muda bagaikan meliat oase di tengah padang gurun yang fana ini *oke rada lebay.
Tapi emang kliatanya seger banget, dari jauh aja tu abang pas bungkusin es kelapa mudanya keliatan menyejukkan, padahal cuma gerakan ngaretin tu bungkusan.

Kulangkahkan kakiku dengan mantap buat ngerasain kesegaran tu es kelapa muda, mungkin kalo di ibaratkan. Bagaikan setetes embun yang menyejukan di siang hari *oke, kayaknya gara-gara kepanasan aku jadi rada lebay.

Sampailah aku ke warung tenda itu dan masuk kedalam. "aak, es kelapanya satu ya, eh sama batagor seporsi juga" aku mulai memesan.

"Iya mas." jawab tu abang dengan logat jawa kental.
Ehhm, ada yg ga beres sama ni abang. katanya asli Bandung tapi kok logatnya kaya dari Purbalingga, Magetan atau whatever lah darimana.

Kemudian aku langsung duduk. Rada rame emang. Mungkin ini pas jam nya makan siang.

*kcling*

Ternyata ada sms masuk.

From: Nando
'Sam, km ada dmn?'

Aku bales.

'Lagi di warung sebrang sekolah. beli eskelapa ma batagor. Knp?'

Dia bales lagi.
'Aku samperin, pesenin seporsi jg'

Ga aku bales lagi. Ku kantongi lagi hp ku, dan pesen ke abangnya lagi.
"Aak, tambah seporsi lagi ya sama es nya jg"

"Iya mas" timpal tu abang yg masi medhok.

Disini uda ga begitu panas kaya tadi, mungkin ni warung dibawah pohon. Tapi masih aja aku keringetan.

"Udah dipesenin?" kata seorang yg suaranya aku kenal.

Yap, benar, dia orang yg sms aku tadi.
Dia Nando. Cowok tinggi, kulitnya bersih, rambutnya rada jabrik berantakan kaya habis gituan, badanya ideal. Tipe cowok populer di sekolah.
Ga heran banyak yg ngefans sama dia. Ya iyalah, dia cakep ! mana ada yg ga suka sama dia *rada sirik. Dia emang cakep, tapi masih kece'an aku. Oke, aku mulai sewot.

"Udah." Kataku.

Nando duduk persis dihadapku. Wah, kalo ginikan aku berasa ngaca. hahaha
Tapi aku malah ga nyaman, karena tampang flawless nya bikin aku tambah sirik.

Ga lama pesenan kami datang. Langsung aku samber tu es kelapa, karena emang udah kering banget ni tenggorokan. Satu tegukan yang kurasain cuma dingin, tegukan kedua aku ngerasain manis, tegukan ketiga baru kerasa segernya es kelapa.

Mppuagh, seger! tapi kok tinggal separo? gelasnya bocor ya?!

Aku urungkan untuk minum lagi. Kufokuskan buat makan batagor. Kuaduk semua biar rata. Dan sesendokan pertama.

Hmm lumayanlah, toh aku belum makan juga. Sambil mengunyah aku lirik nando. Dia dari tadi cuma ngaduk es kelapanya.

"Kok ga dimakan, ndo?" kataku memecah lamunannya.

"Ohhh" jawabnya singkat.

"Lu knpa?" tanyaku

"Hmm, gapapa."

Aku kembali menikmati batagorku. Dan Nando berkata lagi.

"Sam, ada yang mau aku omongin sama kamu." Nada suaranya rada beda.

"Apaan?" timpalku.

"Tapi, kamu jangan marah ya sama aku?" tanyanya sedikit bergetar.

Oke ini mulai aneh. Kenapa dia formal banget pake aku kamu.

"Kenapa? Lu ngerusakin kaset dvd Captain Amerika gue ya!?" aku mulai sewot.

"Bukan itu." jawabnya dengan sedikit takut.

"Trus? hmm Atau Lu ngambil majalah edisi khusus JKT48 yg baru kmaren gue beli ya!??" kecurigaanku meningkat.

"Enggak sam, bukan itu. Aku ga ngerusakin atau ngambil apa-apa." katanya.

"Trus?"

"Tapi km janji jangan marah sama aku ya" kata nando terlihat serius.

"Iyaa"

"Bener lho"

"Iyaaaaa"

"Janji dulu tapi." Kata nando sambil mamerin kelingking nya.

"Iyaaaaaaaaahh, ndo!" jawabku sedikit emosi.

Sambil nunggu dia ngomong, aku nyeruput es kelapa lagi.

"Aku..." Kata nando.

Aku menyuap satu sendok full kedalam mulutku.

"Akuuuu..." suaranya agak sedit pelan.

Aku mulai mengunyah dengan rada kesusahan karena saking besarnya batagor dimulutku.

"Aak kk akuuu" dia mulai sedikit gagap dan ekpresinya takut.

Aku melihat dia yang sedikit menunduk. Dan aku masih kesusahan nguyah batagor.

"Aku... Aku sss suka sama kamu, sam"

...

Boy crushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang