Chapter 10

9.3K 382 21
                                    

"Sam, kekantin yuk, gue udah mau mati nih."

"Iye. Tapi tar mampir ke ruang guru dulu ya, gue mau numpuk tugas" kataku.

Setelah selesai dengan urusan mengumpulkan tugas, kami menuju ke kantin. Rame dan sumpek disini, tapi untungnya kami masih kebagian tempat.

Nando terlihat begitu tak bersemangat. Mungkin dia benar benar kelaparan. Dari tadi dia terus memegang perutnya dan mengeluh lapar. Poor Nando.

"Elu mau makan apa? Gue pesenin." kataku berbaik hati.

"Mmm apa ya.,yang bikin kenyang deh. Nasi goreng oke kayaknya." suaranya terdengar lemah.

Hampir aku berdiri, ada suara khas 'itu' kembali kudengar. Langsung pandanganku mengarah ke sumber suara.

"Aku boleh ikutan gabung ga kak?" kata Sarah menyapa sambil membawa mangkok bakso dan tehbotol.

"Boleh aja" kata Nando malas.
Senyumku langsung merekah saat Sarah datang. Dia meletakkan makanannya dan duduk dihadapan kami.

"Sam, buruan dipesenin" kata Nando rewel.

"Iya iya."

Aku menuju salah satu counter makanan. Disana aku memesan makanan apa yang Nando mau dan mie goreng double untuk ku.
Aku melihat kearah mereka. Mereka begitu intens, lebih tepatnya si Sarah. Aku tak bisa dengar apa yang mereka bicarakan, tapi Sarah begitu antusias berbeda dengan Nando yang kepalanya terus ia topang dan wajahnya terlihat malas.

"Nih, nasi goreng lu"

"Ahhhkirnya..."
Dia mengambil makananya semangat.
Di lihat dari caranya makan mungkin dia uda ga makan dari seminggu kali ya.

"Sam! kok ga pedes sih!? rasanya jadi hamb- uhuukkkk!! uhukkkk uhukkk!!"

"Makanya kalo makan tu pelan-pelan!" kutepuk sedikit keras pada punggunya dengan sengaja.

"Nih kak minum dulu, ini belum aku minum kok" kata Sarah menyodorkan minumannya.

"Gue lupa pesen minum! gue beli dulu ya." kataku meninggalkan mereka lagi.
Aku membeli minum yg sama persis dengan yg Sarah berikan.

Sarah begitu cepat respon nya ke Nando. Apa mungkin Sarah suka sama Nando ya? Kalaupun iya, pupus sudah harapanku. Ga heran juga sih kalo Sarah juga ngefans sama Nando walaupun dia sudah punya pacar, orang Nando itu keren dan cakep.
Ya wajar aja.
Mungkin aku harus mengurungkan niatku untuk mendekati Sarah.
Haahh.
Aku menghela nafas panjang dan kembali ke tempat mereka.

Nando sudah kembali makan, kini lebih teratur temponya. Dan tak lama makanan nya pun habis.

"Elu tadi pagi ga sarapan emang?" tanyaku.

"Pembantu gue belum balik, jadi gue kelaperan dari kmaren malem."

"Kenapa kakak ga dinner aja sama kak Sandra?" sahut Sarah.

Ingatanku langsung terlintas kejadian tadi malam.

"Sandra tiba-tiba gabisa dihubungi, sampe skg aja blm ada kabarnya."

Barti Nando belum tau.
Apa aku kasih tau aja? Tapi masa didepan Sarah? yaudah ntar aja nyari waktu yang pas.

Isitahat kami berakhir dan pelajaran pun dilanjutkan. Dari tadi pikiranku masih tentang Sandra.

Apa aku salah lihat? kayaknya ga mungkin. Kalo aku kasi tau Nando bakal ngerusak hubungan mereka ga ya?. Ah, entahlah.

Pelajaran terakir tidak ada yang masuk ke otakku satupun. Berkali-kali Nando membuyarkan lamunanku, dia bertanya kenapa dan aku jawab selalu jawab gak papa.

Boy crushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang