Chapter 4

14.1K 421 10
                                    

-- 6 Bulan Sebelumnya --

Aku kini memasuki tahun ajaran baru. Dan sekarang aku kelas 2 SMA.
Aku bukan siswa yang populer, bukan juga kutu buku, tapi cukuplah dari kata kece. Hehehe

Jika tahun ajaran baru seperti ini, teman teman sekelas akan berubah dan diacak kembali.

Dan aku? aku belum menemukan kelasku dimana, temanku siapa, wali kelasku siapa, aku siapa, aku dimana, anakku dimana?! oke aku sedikit lebay.

Aku menyusuri lorong kelas dan menuju papan pengumuman untuk mencari kelasku dimana.

Lumayan banyak juga anak anak yang pada liat tu pengumuman.
Aku mulai mencari namaku pada deretan kertas kertas yang ditempel berjejer itu.

Duh, sumpek juga. Untung badanku kurus dan tinggi jadi masih bisa nyelip diantara kerumunan manusia.

Kuurutkan namaku dari atas kebawah. Lembar pertama namaku ga ada. Lembar kedua masih ga tercantum, lembar ketiga nihil, lembar keempat juga sama! heii! kenapa namaku gada ada??

Eh bentar, inikan buat jurusan IPA dan aku jurusan IPS kenapa aku baca! aku gonduk sendiri.
Percuma kan aku berkecimpung berdesakan di kerumunan massa.

Setelah aku bergeser kelembar sebelahnya baru aku temukan namaku dan kelasku.

Kuberjalan malas menuju kelas. Akhirnya kulihat seisi kelas, udah banyak kursi yang didudukin.

Aku duduk di pinggir dekat jendela baris kedua dari belakang. Karena bangku tersebut masih kosong.

Kubenamkan wajahku diatas tanganku yang melipat. Aku masih sedikit ngantuk lebih tepatnya malas untuk memulai pembelajaran. Pikiranku masih terngiang-ngiang liburan kemarin.

Kenapa ni kelas malah makin berisik padahal tadi ga seberisik ini.

Tak lama bel sekolah berbunyi dan aku masih menidurkan kepalaku diatas tanganku.

Hawa semilir membuatku makin ngantuk lagi.

"Selamat pagi anak-anak!" seru suara wanita yang kuyakin itu adalah suara guru.

Ah ganggu aja tu bu guru. Kubenarkan posisi duduk sambil menguap dan meregangkan tanganku tak tau arah.

"Hooaaaaahhhh"

Buk.

"Aduhhhh!!!!" geram seseorang. ternyata tanganku mengenai benda empuk.

"Haaaa!!! siapa lu?" tanyaku kaget karena tanganku ga sengaja mengenai wajah orang itu.

"Liat liat dong kalo nguap!" bentak tu orang sambil memegang mata kanannya.

"So-sory, aku gatau kalo ada orang. Habis tadi ni bangku masih kosong. Lu gapapa? sory yaa" kata maafku ga sengaja.

"Ck!" orang itu melengos dan sedikit jadi bete kayaknya.

"Btw, lu siapa? kok gue ga pernah liat lu ?" tanyaku heran.

"Oke anak-anak! selamat datang kembali disekolah ini." kata Bu Lastri yang baru aku tau setelah melihat kearahnya.

Kelas sedikit kembali tenang dan Bu Lastri kembali berbicara.

"Selama satu tahun kedepan saya akan jadi wali kelas kalian"
Kelas menjadi riuh.

"Dan hari ini juga, kalian kedatangan teman baru, dia adalah murid pindahan. Informasi secara lengkap kalian bisa tanyakan sendiri dan berkenalan dengannya. Silahkan maju dan perkenalkan dirimu." tunjuk Bu Lastri.

Orang yg disebelahku berdiri dan selama dia duduk tadi aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena dia masi memegangi pelipis kanan nya. Dan kelas makin riuh.

Boy crushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang