Pagi hari setelah kelulusan, aku menetap di pesantren ini dan diberi kepercayaan menjadi seorang ustadzah antara senang dan gelisah bercampur aduk, kali ini aku tidak lagi di temani sahabat ku Aisyah karena ia melanjutkan kuliahnya di sebua Universitas ternama di Indonesia.
Di sini aku hanya di temanin oleh ustadzah terdahulu ku yaitu ustadzah terbaik sepanjang masa ya namanya ustadzah Fatimah dulu dia adalah kaka kelas ku yang lulus 2 tahun yg lalu.
"Sya, kamu hari ini mau ngajar di kelas 11?" ujar Fatimah sembari mengambil buku di atas meja
"iya ka. Harusnya aku mimpin halaqah tapi, tadi ka monica yang gantiin aku" ya semenjak Alisya menjadi guru Fatimah menyuruh Alisya untuk memanggil nya dengan sebutan sayang yaitu "kaka"
"oh monica" hanya itu tanggapan Fatimah saat Alisya mengatakan itu.
fatimah yang kebagian jadwal di kelas 12 lalu berpamitan kepada Alisya yang masih berada di ruang para pengajar.
Entah apa yang ada dipikiran Alisya dia hanya terdiam seakan akan sedang memikirkan sesuatu. Ya siapa lagi hatinya sangat merindukan hafidz karena terakhir bertemu hafidz pada saat sebelum UN.
tersadar dengan lamunannya Alisya sampai lupa kalo dia telat 5 menit untuk masuk kelas.
"Masya Allah, ngapain si mikirin dia sampai lupa sama amanah."ujar Alisya seraya mengelus dadanya.sesampainya di kelas Alisya tersenyum sambil di sambut para murid yang bergembira, lalu dia memulai pelajaran.
Hari hari yang sepi. Seakan waktu sangat cepat berlalu, tanpa sahabat, tanpa dia yang membuat hati Alisya sangat bersedih menerimanya.
Alisya menuju masjid untuk melaksanakan sholat dhuha dan izin kepada para muridnya.
Ketika Alisya bergegas kemasjid di tengah perjalanan dia mendapati seseorang di tangga masjid yang sedang duduk sambil membuka sepatu.
"Hm.. siapa ya aku kaya kenal, ga asing mukannya."
Makin dekat dia bisa mengetahui orang itu siapa yaa ustad aldi haha.
"Assalamualaikum sya.." ujar ustad aldi seraya menyapa Alisya
"waalaikumsalam,maaf ka saya duluan ke masjid mau buru2 lagi ada jadwal ngajar" Alisya sambil bergegas masuk ke dalam masjid.
Menetap disini mungkin sangat Alisya ingin kan tapi bertemu orang itu sangat Alisya tolak dengan keras, melihatnya sunggu menyakitkan dan tidak dapat melupakan kejadian terdahulu.
Selesai menunaikan sholat dhuha Alisya langsung menuju ke kelas, sampai selesai pelajaran.
Ada 2 jam waktu luang untuk Alisya merebahkan diri di pesantren tersebut lalu dia berfikir untuk menenangkan hatinya di atas masjid yang dulu dia dan sahabatnya bermain sambil curhat bersama.
Walaupun tempat itu juga mengingatkan dengan hafidz.
"Ah.. kenapa aku merasa di tempat ini aku ga betah padahal kan dulu aku mau banget menetap disini.."
Alisya.Perasaan ini yang membuat Alisya terbang dan perasaan ini juga yang membuat Alisya hancur.
Sambil membuka diarynya Alisnya menuliskan sesuatu
Kukira dengan aku menetap disini aku akan lebih mudah melupakan mu. Ternyata salah besar.
perasaan ini membuat aku hancur, dan perasaan ini yang membuat aku lupa tentang bagaimana cara meluapkannya
dengan siapa aku bersandar dengan selain-Nya.
Semoga kelak kita saling memiliki perasaan dan bersatu dalam ikatan yang halal.
Alisya fathul nada.
Tak terasa butiran halus nan lembut membasahi diary manisnya itu.
Salah satu cara adalah selain curhat dengan Allah, Alisya pun harusnya curhat dengan orang yang dipercayainnya dan harus mendapatkan saran agar dia bisa move on dari Hafidz.
Alisya pun segera beranjak dari tempat itu dan menuju ruang para guru.
"hm Alisya kok mata mata bengkak" kata Fatimah sambil mengelus pundak alisya
"ya aku gapapa kok ka, hanya saja aku rindu seseorang" kata Alisya yang sekarang mukannya memelas.
"walahhhh adik ku ini sedang rindu sama siapa si?" ledek fatimah sambil mencubit pipi alisya
"aduh... sakit tau ka, iyaa.... ada deh" Alisya yang sedikit tersenyum.
Ketika dia sedih hanya ada 1 orang yang tersisa disana ya.. itu adalah Fatimah dulu Aisyah lah yang selalu membuat Alisya tersenyum tapi kini semua berbeda Aisyah sudah tidak lagi berada di pesantren itu.
rindu.
h
ihihi maaf ya temen2 baru sempet up.
hampir mau 1 tahun aku ga up.
walaupu nih pendek banget aku sibuk karna udah kelas 3 jadi doakan saja ya kebaikannya hehehehheheheheheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Hafidzah
RomantikAku mencintai seseorang yang bisa mencintai ku, tapi aku hanya cinta kepada Allah karena tidak mungkin Allah menciptakan tanpa cinta. -Alisya, 1994-