Qodarullah,Alhamdulillah semua di lancarkan oleh Allah paspor sudah selesai di buat dan packing sudah selesai, fikir Alisya.
Alisya berpamitan dengan kiyayi dan para ustadz juga ustadzah tentu juga dengan bibinya melewati telefon.
"hm Alisya kamu hati2 ya"ujar Aldi
sedangkan alisnya hanya menunduk sambil mengatakan iya dari bibirnyaApakah Alisya ke bandaran sendiri? tentu saja tidak pamannya lah yang akan mengantarkan ke bandara. Sesampai nya di bandara Alisya langsung packing dan berpamitan kepada pamannya, dan Alhamdulillah uang yang Alisya bawa insya Allah cukup untuk 1 minggu disana.
Di dalam pesawat Alisya duduk dengan seorang perempuan bercadar. Dari mata nya cantik bahkan dia sangat ramah, dia sempat menceritakan pengalamannya berhijrah.
"iya Alisya, saya dulu pesantren seperti kamu, namun sayang saya menyesali sesuatu. Saat saya bercita- cita menjadi seorang Hafidzah semuanya luntur saya hanya menyelesaikan 5 juz. saat keluar pesantren saya terlalu sibuk dengan keduniaan. Saya bangga bila menjadi orang tua mu, tapi Alhamdulillah ketika saya benar benar berhijrah Allah meneguhkan hati saya agar kembali menghafal Qur'an."
ujar perempuan bercadar itu."masya Allah.. saya terharu ka, semoga Allah menguatkan kakak ya, karena kalau kita menghafal yang cape itu ubinnya kalo kitanya mah seneng hehe" kata Alisya.
"iya sya, kamu bener banget"
Lalu mereka melanjutkan obrolan manisnya.
Tepat jam 11 Alisya sampai di Bandara Internasional Kairo dengan selamat dan sehat wal afi'at. Alhamdulillah.
Alisya mempelajari banyak bahasa arab jadi dia tidak bingung jika bertanya atau mengobrol di Mesir.
Sekian lama aku ingin kuliah di Universitas Al-azhar ini. Tapi nyatanya aku lebih suka menetap di pesantren itu betapa megah dan nyamannya Al azhar. Disini adalah letak banyaknya orang-orang pintar dan pandai.
"ya Allah, semoga aku ga nyasar.." ujar Alisya khawatir
Memang tidak mudah hidup di negri orang ya hehe. Alisya terus menelusuri Al azhar mulai dari beberapa Fakultas dan dia sampai di satu fakultas yang dia yakini bahwa Hafidz di situ.
Ketika dia baru berjalan beberapa langkah, seseorang memanggilnya. Dia sontak kaget karena dia saja tidak kenal siapa orang itu.
"Alisya, anty alisya kan?" tanya Orang itu
karena Alisya mins jadi dia tidak kelihatan siapa orang itu ketika dia ingin mendekat orang itu tibatiba di tarik oleh temannya, Alisya beruntung karena masih banyak orang indonesia disini. Padahal saat orang itu memanggilnya dan kemudia di tarik oleh temannya yang juga orang indonesia dia bisa paham apa yang di katakan orang-orang disini walaupun dia bisa banyak bahasa arab.
"hm.. sedikit agak menyebalkan ya. apa aku carinya besok lagi?" kata Alisya.
"masya Allah aku lupa koper nya malah di taro di depan pintu utama pikun!!" ujar Alisya sambil memukul kepalanya.
Beruntung karena kopernya tidak di curi orang, Alisya langsung beranjak pergi ke sebuah penginapan di Mesir. Walaupun penginapan nya sederhana setidaknya dia bisa hidup bebas dan tenang.
Tidak lupa mengerjakan sholat 5 waktu, Alisya juga bangun untuk melaksanakan sepertiga malam. Dan setelah sholat Alisya menunggu adzan shubuh. Sambil berdoa agar usaha nya tidak sia-sia untuk menemui Hafidz. Walaupun hanya Allah yang akan menentukannya.
Alisya pernah baca artikel yang di katakan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib katanya jika kita mencintai seseorang kita harus mengungkapkannya. betul kan? hehe
"Dring...Dring" Handphone Alisya bergetar.
"Ya Assalamualaikum paman" ternyata Alisya mendapat telefon dari pamannya.
"Waalaikumsalam Alisya, kamu lagi apa sekarang? enak ga penginapannya? oh iya udah ketemu Hafidz belum?" ujar Pamannya dengan nada Khawatir.
"ih paman satu satu dong.. Alisya jadi bingung kan jawabnya haha.. Iya Alisya baru mau sholat shubuh nih disini sudah adzan soalnya. dan alhamdulillah enak, aku blm ketemu sama Hafidz paman doain aja ya" ujar alisya.
"oo iya tuh terdengar tuh adzannya haha, iya yaudah semoga kamu ketemu ya paman tutup dulu Assalamualaikum" ujar paman
"waalaikumsalam paman.."
Setelah itu, Alisya langsung melaksanakan sholat shubuh dengan khusyuk nya dia melaksanakan sholat.
Pagi menjelang matahari bersinar di negeri Mesir ini. Di sertai sarapan khas Mesir. Alisya santap dengan lahap namun perlahan.
Nah kembali ketujuan awal Alisya langsung berangkat lagi menuju Al azhar. Dia seperti orang yang sudah lama menetap disana.
Alisya menuju Fakultas yang kemarin dia jumpai. Alisya berdoa agar dia dapat bertemu oleh Hafidz.
"Alisyaaaaa!" ujar org itu
Lagi-lagi Alisya di panggil oleh orang tersebut.
"Alisya yaAllah aku udah panggil kamu juga dari kemarin!" ujar orang tersebut
Rasanya Alisya tidak punya kenalan perempuan tapi rasa rasanya ia kenal dengan suara itu.
"Alisya ini akuu... Aisyah" ujar Aisyah
Lalu Alisya membalikan badan sambil memeluk Aisyah
"Aisyaahhhh kok kamu ga bilang kuliahnya disiniiii bukan di Indonesiaaa" ujar Alisya
"hmmm iyaaa maaf Sya aku lupa, kayanya kita ngobrol di masjid aja aku kelas jam 10 kok." ujar Aisyah
Alisya dan Aisyah pun pergi ke masjid mereka saling menyimpan Rindu, bagaimana tidak saat di pesantren pun dia sangat dekat bagaikan anak kembar yang sudah lama tidak bertemu.
Di masjid pun Alisya menceritakan tujuannya disini untuk bertemu hafidz.
"Gimana kalo kamu nginep aja di asrama ku" ujar Aisyah
Lalu Alisya menjelaskan bahwa dia tidak bisa karna sudah terlanjur menyewa penginapan itu.
Haii teman2 lanjut di chapter sebelah aja ya.
ok
ok
ok?
Wassalamualaikum

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Hafidzah
RomansaAku mencintai seseorang yang bisa mencintai ku, tapi aku hanya cinta kepada Allah karena tidak mungkin Allah menciptakan tanpa cinta. -Alisya, 1994-