Terima kasih atas semuanya. Karya ini saya buat hanya untuk menghibur semua yang hoby membaca.
Saya harap semuanya terhibur 😊.
____________________________________"Tungguin gue Rob" bergegas berdiri dari tempat duduk kemudian dengan kencangnya Desy berlari megejar Roby. Mengabaikan siswa lain yang sedang party atas cepat keluarnya pelajaran matematika.
"Lo.... mau... ke..manasih?" Tanya Desy ngosngosan karena kecapean mengejar Roby.
"Mau kekantin, makanan gue tadi belum dibayar. Hehe" jawabnya dengan tertawa miring.
"Anjritttt, gue kira ada keadaan gaswat" terangnya penuh kekesalan, lalu berjalan lemas mengikuti Roby.
"Kan itu emergency banget".
Emang sih utang itu keadaan yang kita diwajibkan segera melunasinya. Tapi ekspresi Roby seakan kiamat sebentar lagi datang. Sangat panik. Emang engga bisa apah nanti selesai jam pelajaran baru bayarnya?? Eh tapi pelajaran matematika udah selesai yah tadi. Berarti ini waktu yang tepat. Nice Roby!!!.
***
"Mbo tadi berapaan makanannya?"
"Yang masuk list utang Rey yah?" Melihat daftar utang siswa. "Kalau total utangnya sih 570.000" lanjut mbo iyem.
"Njritt, itu utang apa cicilan mobil?" Roby tersentak kaget mendengar total utang Rey. "Bayar yang makan hari ini aja mbo, yang lain biar urusan ama Rey yah mbo". Lanjutnya.
Gila, udah berapa bulan tuh Rey belum lunasin utangnya. Makan cepat, tapi bayar utang telat. Perut udah kenyang bayarnya ngutang!!! Cmcmcmcm. Yah seperti itulah Rey, maklum aja dia ngga tinggal ama orang tuanya. Jadi jajan enggak jelas, kadang ada kadang engga ada. Dia tinggal ama neneknya yang udah lama pensiun bersama sepupunya yang dari kampung datang sekolah kekota.
"Sadis banget si Rey, utang ampe setengah juta gitu". Geram Desy.
"Cukup kan mbo?"
"Iya udah cukup kok, tapi kalau mau nambah lagi juga boleh" canda Mbo Iyem lengkap dengan senyum penuh pengharapan.
"bisa aja nih mbo Iyem" ujar Roby.
Tega bener nih candaan mbo Iyem, makanan tadi aja Roby bayar pake uang recehan hasil pencariannya diseluruh kantong celana ditambah recehan dalam tas dia. Bahkan minta recehan ama teman - teman kelasnya. Terus bu Iyem minta nambah. What The Puck.
Setelah urusan utang selesai, Roby dan Desy berjalan keluar kantin. Mumpung pelajaran berikutnya masih lama, mereka memutuskan untuk mencari angin segar ditaman sekolah dekat lapangan upacara. Mereka ini dekat karena teman sekelas, bukan ada apa apanya yah! Jangan suudzon. Positive thinking!!.
Sebentar lagi mereka tiba digazebo taman sekolah, mereka pun berpaspasan dengan Jihan yang terlihat sedang memegangi buku absen.
"hai Des, hai Roby" Sapa lembut Jihan penuh senyuman.
"ehh Jihan" jawab kedua sahabatnya itu.
"kalian mau kemana?" melihat tangan Desy yang penuh dengan cemilan. "jangan bilang kalian mau bolos lagi?" alis Jihan pun terlihat mengkerut membuat Roby dan Desy saling menatap lucu.
"ngga kok han, cuman cari angin aja" jawab Roby enteng.
"yaudah kebetulan kita mau kegazebo sana han" menunjuk kearah gazebo besar tepat dihadapan lapangan upacara, "kita barengan aja kan dekat ama kelas lo" tutur Desy.
Alhasil mereka pun berjalan bersama dengan tujuan masing - masing. Ketika mereka tiba didepan gazebo dan Jihan hampir saja melangkah masuk kekelasnya mereka melihat ada seseorang yang tengah berdiri dilapangan upacara. Mengangkat satu kaki dan kedua tangan memegang telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELINCI SEKOLAH
Teen Fiction"Bagaimanapun itu adalah masa laluku yang hanya bisa kukenang dan tak bisa kurubah" Playboy adalah dia. Dia adalah playboy. Bermain dengan perasaan adalah sesuatu yang menyenangkan baginya. Namun seorang gadis benar - benar berhasil membuatnya men...