KKC {5}

73 8 0
                                    

Alhamdulillah chapter 4 udah selesai. Kalau ceritanya GAJE mohon dikomen yah. Soalnya saya masih proses belajar nulis 😁.

Selamat menikmati 😊
__________________________________

Hari kembali sore, terik matahari telah jinak, sengatannya sudah tidak tajam lagi. Saatnya untuk ke aktivitas selanjutnya. Ekskul!!!

"Sasa!!"

Berhenti sejenak kemudian menoleh kebelakang. "Ada apa Han?"

"Lo enggak latihan nari? Hari ini kan ada pemilihan kelompok persiapan acara SFC (Senior Futsal Competition). Sekolah kita jadi tuan rumah loh jadi kita nanti bakal ngisi pembukaannya" terang Jihan amat serius menjelaskan.

"Kayaknya enggak deh Han, gue ada janji ama Alisya mau ke mall hari ini, maaf yah"

Terlihat Jihan sangat kecewa, tapi apa boleh buat kalau Sasa emang ngga minat,
"oke deh" kemudian Sasa berlalu, begitupun dengan Jihan. Ia kembali masuk kedalam kelasnya. Didalam kelas ternyata masih ada Fany yang sedang mempersiapkan pakaiannya, sepertinya Fany bakal ikut pemilihan itu.

"Fan, lo ikut pemilihan juga?" Sapanya melihat Fany sedang menunduk sibuk mencari sesuatu ditasnya.

"Ehh Jihan" merespon sapaan untuknya "iya gue ikut. Kapan lagi gue tampil wakili sekolah" senyum kearah Jihan lalu kembali mencari sesuatu didalam tasnya.

Ini emang kesempatan untuk siswi yang ingin berpartisipasi dalam membawa nama sekolah. Anggap aja ini partisipasi kita yang bakalan jadi sejarah disekolah.

"Syukurlah, kebetulan teman - teman gue enggak ada yang ikut. Tapi untung ada elo, jadi ada temen ke ruang sase". Ucap Jihan bahagia.

"Hehehee, iyaiya. Dulu juga gue sering ikut latihan ama Laura" berjalan mendekat ke arah Jihan lalu duduk diatas meja tepat disamping Jihan berada.

"Laura?? Siswi yang gue gantiin itu yah?"

"Iya, dia keluar lo masuk. Bahkan lo duduk dikursi dia tuh. Hehe"

"Emang Laura sahabat lo yah?" Tanya Jihan sedikit penasaran.

"Iya, dia sahabat gue. Sahabat terbaik gue malah. Tapi ada problem yang buat hubungan kita memanas" senyum sedih. "Lupakan deh malas gue bahas itu hehe" Terang Fany menghentikan cerpennya itu. "Yuk kita langsung keruang sase aja, nanti telat loh!" Lanjutnya mengajak Jihan untuk segera sama - sama ke ruang sase.

Jihan dan Fany pun berjalan berdua menuju ke ruang sase, karena kejadian ini mereka semakin akrab.

***

Ditempat lain, di gedung tempat seleksi pemain futsal untuk mewakili sekolah, terlihat sudah sangat ramai. Rey dan Roby bahkan sudah memakai pakaian lengkap dengan sepatu futsalnya. Semua peserta seleksi sudah berbaris rapi untuk mendengarkan pengarahan dari senior.

"Oke, hari ini adalah hari kedua kita seleksi. Kami harap kalian tunjukan permainan terbaik kalian pada hari ini, karena kami akan mengurangi kuota untuk seleksi terakhir besok!" Terang ketua Kors dengan raut wajah sangat serius. "Dari 150 peserta akan disisakan 50 untuk tahap terakhir" lanjutnya. Sepertinya seleksi hari ini akan menampilkan tontonan yang menarik. Bagaimana tidak? Semua peserta akan menunjukan permainan terbaik mereka, walau resikonya bisa cedera mereka pasti enggak akan menurunkan intensitas permainannya. Dan proses seleksipun dimulai.

Setelah satu jam lebih, proses seleksi sudah usai. Semua peserta kembali berbaris rapi untuk mendengarkan pengumumannya. Enggak tega jika ada yang harus enggak lolos, tapi ini semua demi kesuksesan meraih yang terbaik.

KELINCI SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang