3(tiga)

28 2 0
                                    

         Setelah beberapa menit mereka duduk di halte dekat apartemen akhirnya apa yang mereka tunggu pun datang bukan cowok atau teman melainkan taxi.
Ya taxi lah yang kini mereka tunggu,setelah dipastikan taksi itu berhenti dengan segera alessa pun masuk kemudian di susul oleh elmi dari pintu lawan alessa masuk.

  "Stasiun ya pak"perintah elmi pada supir taxi itu
"Baik nona"balas supir taxi itu ramah
Tak ada suara yang keluar sama sekali dari mulut alessa maupun elmo mereka hanya sibuk memperhatikan keadaan jalanan yang masih sedikit sepi sampe akhirnya alessa membuka mulutnya.

"Jakarta itu indah ya el" ucap alessa ditengah keheningan
"Indah dari hongkong"sambarnya cepat "ngogahin iya,lo nggak tau sih macetnya kayak gimana polusi debu semua itu bikin kulit nggak sehat tauk nggak" timpalnya tanpa titik ataupun koma

"Gw ngomong apa lo nyambungnya apa,ni ya elmi yang paling sewotan gw kasih tau ke elo setiap ada kekurangan pasti ada kelebihan"

"Nah yang ini maksudnya apa?sumpah ingin nggak nyambung banget" sambung elmi bertanya tanya

"Contohnya jakarta,jakarta memiliki sebuah keunikan yang negara lain nggak punya ditengah kemacetan yang selalu menyelumi kota ini disini tetap ada jalinan baik antar semua penghuni nya coba lo banyangin negara lain,ada kan yang lebih kejam dari pada ibu tiri" jelas alessa panjang kali lebar

" bhahahahahah"tawa elmi yang mulai pecah"nggak jelas lo ah" imbuhnya disisa tawanya

Elmo hanya mendapatkan senyum masam dari alessa

"Maaf neng kita udah nyampe" tegur supir taksi itu menyadarkan alessa dan elmi
yang sedang berbeda pendapat

"Oh ya pak makasih pak"alesa pun menyodorkan ongkos yang telah disebutkan oleh supir taxsi

"Yuk"ajak elmi dan membuka pintu mobil untuk turun






Sorry kalo jelek maklumin ya baru nulis
Pertama soalnya semoga suka sama karnya Aq yang nggak jelas ini ya

kisah AAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang