15(lima belas)

10 0 0
                                    

"Aku ingin dekat dengan mu" ucap arel dalam hati

     Entah apa yang merasuki diri arel dan alessa saat pertama mereka bertatap mata hati nya langsung ingin melompat bahkan seorang arelino danestan syaputra yang memiliki sifat kaku dan cuek terhadap hal apapun kini tak ia perlihatkan pada alessa begitupun alessa seorang gadis yng selalu menutup diri dari seorang lelaki kini malah justru 180° berbeda yang ia rasakan adalah kekaguman pada sosok arel yang begitu indah untuk di lihat oleh alessa

    Alessa yang sedari tadi selesai mandi hanya melamun memperhatikan dirinya di cermin, ingatannya menerawang ketika bertemu dengan arel 1 jam yang lalu.
Setelah dipastikan dirinya sudah rapi alessa memutuskan untuk turun matanya kembali terbelalak saat melihat arel tengah serius menatap dirinya yang kini mengenakan kaos abu2 dengan lengan panjang dan celana jeans warna hitam yang menjadi penampilan casualnya setiap hari

"Em ar kamu mau makan apa??" tanya alessa saat telah sampai di dapur dekat ruang santai dimana arel sedang memperhatikan laptopnya

"terserah kamu aja" sahut arel enteng
"Oke" ucap alessa lagi

   setelah dipastikan bahan2 sudah tersedia alessa bergegas menyalakan kompor dengan lihainya alessa berkutik memasak satu2 persatu makanan yang akan dihidangkan, saat dirinya sibuk memotong cabai dan bumbu lainnya seperti biasa ia memasak sambil bernyanyi sesuka hatinya dan tanpa ia sadari ada arel yang sedari tadi memperhatikan setiap gerak geriknya

"Kenapa ngeliatin aku?" tegur alessa frontal

"Kamu lucu" sahut arel menghampiri alessa "sini aku Bantuin" timpal arel yang mulai memegang pisau dan tomat

"Jangan!!!" cegah alessa cepat
"Knp?"
"Entar masakannya nggak enak kalo kamu campurin sama tangan kamu" sambar alessa sangat polos

"Enak aja tangan ku ini bikin enak setiap makanan loh jangan salah ya" lagi2 arel tetap membantah

"Masak" jawap alessa tak percaya
"Iya" lanjut arel dan mencubit pipi alessa dengan lembut

"Oh tuhan aku baru kenal sama dia 1 jam yang lalu knp aku udah akrab gini ,mana alessa yang kemarin kembalikan alessa yang kemarin tuhan karena alessa yang sekarang sangat lah bodoh kumohon tuhan kembalikan alessa" celoteh alessa dalam hati

Setelah beberapa saat alessa dan arel menyibukkan dirinya dibalik kompor akhirnya makanan mereka pun siap untung dihidangkan

"Silahkan makan ar" ucap alessa mempersilahkan arel untuk makan
"Makasih" sahut arel singkat

Tak ada suara yang keluar dari mulur mereka hanya suara dentingan sendok dan garpulah yang menemani sepanjang makan mereka

"Aku mau nanya boleh?" tanya arel dan membersihkan sisa makannya

"Tanya aja?" jawap alessa gugup
"Kenapa kamu panggil aku ar?"

Deg jantung alessa kembali bertabuhan seperti gendang matanya membulat sempurna dan seketika gugup dan gerogi pun melanda

"E emm em karna kalo arel kan kepanjangan kamu nggak suka ya" sahut alessa pelan dan menunduk karena ia takut untuk menatap arel yang saat ini melemparnya dengan tatapan mautnya

"Nggak usah nunduk" pinta rel yang sedikit menyentuh dagu alessa "nggak papa kok aku cuma nggak terbiasa aja soalnya semua orang manggil aku rel bukan ar ,jadi sekarang mungkin aku harus biasain karena baru kamu yang panggil aku ar"

Terlihat alessa sangat tertegun dengan penuturan Arel

"Maaf rel baru ketemu aku udah bikin kesalahan" ucap alessa lirih

"Hey jangan panggil rel panggil ar ajha aku lebih suka yang itu" desak arel yang membuat alessa menjadi salah tingkah

"Persetan apa yang telah merasuki mu alessa"gumamnya pelan hingga tak terdengar oleh siapapun

"Enak nya aku panggil kamu apa ya" tanya arel tiba2

"Apa....."






Kira2 apa ya panggilan spesial arel untuk alessa penasaran

Vote n coment jangan lupa

kisah AAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang