19(sembilan belas)

14 1 0
                                    

         Melihat tangan arel dan Alessa yang saling bergandengan membuat samuel dan Margareth tersenyum miring dan menatap Alessa arel yang masih diam tak mengeluarkan suara

"Kalian ini lucu ya ,katanya baru kenal kok udah gandengan sih apa jangan jangan.." ucap nenek Margareth terpotong

"Ini emang lucu bahkan sangat lucu dan aneh menurutku tapi entahlah memng ini takdir memang ini tulisan tuhan yang harus ku terima karna percuma aku menolak rasa ini , hati ku tetap berkata ini adalah kenyamanan yang tak pernah ku punya" batin Alessa menyalahkan dirinya

"Terkadang dunia itu memang lucu dan aneh nek bahkan ada juga manusia yang tak mengerti tulisan tuhan" ucap arel sedikit melirik arel

"Tuhannnn dia tau perasaan ku apa dia peramal atau dia psikolog atau dia hanya nebak tapi kok tepat ,,kau gila Alessa kau gila kau sangat gila bahkan kau sudah SGM sinting gila miring lagi ahhh" Alessa pun frustasi dan tak sadar menepuk jidat nya berulang kali

"Alessa kau knp??" tanya samuel menyentuh punggung Alessa

"Eng eng enggak kek gpp ,yaudah aku berangkat dulu ya kek" pamit Alessa yang masih belum bisa menormalakn perasaannya

Setepovv
berpamitan dan mendapatkan ciuman hangat dari Margaret Alessa dan arel memutuskan untuk pergi samuel dan Margaret yang masih Setya memandang kepergian arel dan Lessa bergumam senang

"Semoga kelak mereka menjadi pasangan yang bahagia ya kek" gumam Margaret yang masih memandang punngung Alessa yang nk ini telah hilang ditelan lift

"Kakek senang melihat Alessa tersenyum semoga pria tampan itu bisa membahagiakan Lessa kelak" sahut samuel dan berlalu masuk

      Setelah pintu lift berdenting dan terbuka Alessa arel dan yang lainnya berjalan keluar dan menuju arah masing2 dengan berat hati Alessa memaksa tangannya untuk lepas dari genggaman arel tatapan kecewa dimata arel pun datang hingga membuat Alessa menoleh bermaksud untuk mencairkan suasana yang sedikit tegang

" kamu jangan nyesel loh ya ikut aku kerja?" tekan Alessa mengulangi kalimat yang tadi sudah ia ucapkan ketika akan keluar dari apartemen

"Kau mengulanginya lagi ,dan itu yang membuatku bosan ale" decak arel tanpa menatap Alessa yang tengah berjalan disampingnya

Elmi povv

            Asistan rumah tangga dengan pakaian lengkapnya kini telah berjalan menaiki anak tangga yang menghubungkan antara lantai 1 dan 2.
Perlahan ART itu mulai mementang knop pintu dan membuka pelan agar tak mengusik ketenangan seseorang yang ada didalam kamar. Asistan tersebut bernama bi tanti ia sudah lebih dari 30 tahun kerja dengan keluarga adam alias papa Elmi

       setelah pintu berhasil terbuka ia mencoba untuk berjalan perlahan dan ia tersenyum tipis membalas senyuman seorang gadis yang tengah duduk di kepala rangjang dengan tangannya yang tengah menguncir rambutnya

Setelah sampai bitanti menghampiri Elmi ia langsung merapikan kunciran Elmi dan menyisirinya dengan hati2 dan sangat lembut tentunya

"Ini kurang rapi cantik, sini biar ibuk yang ngerapiin!!" tanpa persetujuan Elmi bi tanti langsung merebut sisir yang sedari tadi di pegang oleh Elmi

"Makasih ya buk" ucap Elmi tersenyum lebar

bi tanti bukan hanya sekedar pembantu buat Elmi melainkan seorang vigur ibu yang sangat ia banggakan , bahkan momy Elmi yang notabenenya seorang ibu kandung untuk Elmi tak pernah memberikan perhatiannya seperti yang diberikan oleh bi tanti maka tak heran jika Elmi memanggilnya dengan sebutan ibu

"Aku cantik nggak buk" ucap Elmi yang tengah tersenyum renyah
Bi tanti yang telah selesai menguncir rambut Alessa pun duduk dan menghadap Elmi "kamu itu cantik ,bahkan sangat cantik tapi kamu akan lebih cantik lagi jika kamu punya ini" terang tanti menunjuk hati Elmi yang membuatnya bingung

" punya lah etika ,miliki lah sopan dan berusahalah untuk menghargai seseorang jangan ragu untuk menyapa orang disekitar kita meski hanya melempar senyum" ucap tanti tersenyum penuh kelembutan

"tapi mommy sama deddy nggak pernah ajarin buk bahkan tadi malem dia nyuruh aku kesini nyatanya nggak di temuin kek apa disapa kek" uslah Elmi sedikit menekuk bibirnya

" nggak perlu ada orang lain yang ajarin kita gimana caranya tapi cukup kita mengerti dari apa yang orang lain lakukan meski itu bukan siapa2 kita ,kamu tau dengan kamu bersikap seperti itu kepada orang lain maka orang lain bisa menilai bahwa kamu itu anak yang sangat pintar tak perlu berpendidikan tinggi untuk kita bisa beretika tapi tentang gimana kita melakukannya"

"Caranya gimana buk?" tanya Elmi sedikit kurang faham
" kamu pasti tau caranya karna kamu anak baik" sahut tanti lalu beranjak pergi meninggalkan Elmi

      Elmi pun berjalan menghampiri sebuah kamar mewah milik adam dan istrinya saat pintunya terbuka disana terpampang adam sedang bersantai dengan istrinya ,dengan berjalan pelan ia menghampiri mommy dan dedy nya ia memeluk momy nya erat meski momynya tak membalas pelukannya

"Aku kangen sama momy" ucaap Elmi saat berada dalam pelukan momy nya

"Salah sendiri nggak mau tinggal disini belom capek kamu tinggal diapartmen itu hah" celoteh adam saat mendengar kalimat Elmi

"Aku akan berhenti tinggal disana kalo momy sama dedy mau berubah" decak elmu melepas pelukannya

"Apa yang kau inginkan dari momy dan dedy el" tanya momy Elmi serius

"aku ingin momy sama dedy berubah aku ingin momy lebih ramah sama semua orang paling enggak sama orang disekitar rumah mom dan dady aku ingin dedy nggak jahat aku pengen dedy nggak licik aku pengen dedy berubah menjadi ayah2 diluar sana" oceh Elmi pelan

"hey kamu ini anak bau kencur jangan sok nasehatin ya apa kamu fikir kamu udah bener dedy udah bosan debat sama kamu hanya karna masalah ini lebih baik kamu nggak usah pulang dari pada kamu pulang hanya untuk memprotes dedy dan momy" tekan adam mulai emosi

"Tapi itu fakta dad" decak Elmi yang mulai mengalirkan butiran bening nya

"Lebih baik kamu pergi"......









Ini part paling panjang kasian eli hixz

Vote n coment ya bye

kisah AAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang