24(dua puluh empat) kenangan manis sehabis hujan

3 0 0
                                    

               Sesuai janjinya arel yang telah berucap akan memberi hadiah untuk alessa dan elmi kembali ditagih oleh ke 2 gadis ceria yang yengah berdiri dihadapannya

"Mana hadiahnya" ucap elmi menengadahkan tangannya kemudian disusul alessa yang tak ingin ketinggalan

"Yang spesial ya" decak alessa menatap tajam arel

Wajah alessa dan elmi yang sangat lucu seperti anak kecil meminta uang jajan benar2 membuat arel merasa gemas ketika melihatnya

Dengan senyumnya yang sangat manis arel mengeluarkan 2 kotak dari sakunya dan memberikan kedua kotak tersebut kepada alessa dan elmi

"Jangan kecewa ya" pinta arel tanpa menekuk senyumnya

Alessa yang sangat merasa penasaran akan isi kotak tersebut langsung membukanya tanpa menunggu aba2 sedangkan elmi ia masih menatap kotak yang ia pegang kemudian ia juga menysul alessa membuka kotak tersebut dan baaa

Jepitan kelincilah yang berada dalam kotak milik alessa ,merasa girang dengan apa ia dapatkan alessa sontak memeluk arel tanda terimakasih

"Ini lucu banget ,, aaaaa makasih" teriak alessa yang masih memeluk arel

Elmi yang menerima sebuah jepitan berbentuk kuda poni tidak memberikan respon bahagianya terhadap arel dan alessa, ia malah membuat semua heran karena wajahnya yang terlihat murung

"El ,, apa mau tukeran?" tanya alessa tak ingin elmi bersedih

Wajah yang sedari tadi muram langsung berubah ceria saat mendengar suara yayatan dari alessa ,

"Becandaaa hahahahhahaah, thanxz ya rel lucu"

Ya elmi hanya bercanda untuk meramaikan malam itu

Tembok yang berlukiskan kartun sudah mulai mengajak mereka bertiga untuk menghampirinya tanpa babibu mereka langsung menari ria sambil sesekali tertawa akan lontaran satu sama lain

"Sorak sorak bergembira bergembira bersama sudah bebas negeri kita indonesia merdeka" suara nyanyian mereka begitu keras meramaikan jalanan yang hanya mereka bertiga penghuninya

Elmi langsung berjoget asal yang berhasil mengundang tawa arel dan juga alessa

Dengan berjoget ria dan berbekal musik yang mereka putar lewat radio yang sengaja mereka bawa cukup membuat mereka merasakan kehangatan persahabatan yang tercipta hari ini

"ar kencengin musiknya" pinta alessa disela sela jogetannya

"Polin dong" susul elmi menambahi

tanpa bermalas2 arel langsung memutar penambh nada dan lagu yang diputar pun semakin keras mengiringi jogetan mereka

Tanpa permisi 3 ekor kucing datang dengan bebarengan membuat mereka bertiga mengakhiri aktivitasnya ditatapnya kucing tersebut dan alessa mengeluarkan kalimat yang membuat tawa ketiga nya pecah

"Yang item itu elmi , nah kucing yang gendut itu arel ,sedangkan yang cantik manis dan baik serta ramah itu alessa"

merasa tak terima elmi langsung nyosor dengan omongan alessaa

"Ihhh kepedean tingkat monas elo yang item noh gw yang cantik" ucap elmi sambil mengerdip kedipkan matanya dan tersenyum manis yang dibuat buat

"Gw juga nggak gendhut ya le ,jadi itu bukan gw" arel pun ikut menyambar omongan alessa

"Nggak terima yak,, tetep kalian yang jelek2 bhahahahahahh " selesai bicara alessa langsung lari karena dikejar oleh elmi dan arel yang seperti nya nafsu untuk menghukum dirinya

"Kejar aja kalo bisa nangkep" tantang alessa yang masih berlari

"Awas kalo ketangkep" ucap arel menyeringai

"Sa tungguin gw" teriak elmi yang berlari paling lambat

Mereka bertiga terus melanjutkan aksinya tanpa menghiraukan lelah yang mulai terasa

Alessa menghentikan aksinya dan ambruk ke lantai trotoran samping jalan raya

"Le ,,, ale lo gpp kan"

Arel yang tiba terlebih dahulu dibuat kaget saat melihat alessa tergeletak di pinggir jalan

"Ale... " arel masih terus memanggil nama alessa dan menepuk pipi alessa pelan
Dialihkannya kepala alessa kepangkuan arel namun alessa tak kunjung membuka matanya

"Rel alessa knp" elmi datang dengan rasa khawatirnya dan langsung menatap nanar sahabatnya yang tengah terkulai lemas dipangkuan arel

"Gw nggak taau kenapa, pas gw samperin dia udah pingsan"

"Sa bangun,, biji alpukat bangun dong"

Seketika keadaan hening tak bersuara arel dan elmi hanya sibuk memikirkan apa yang harus mereka lakukan

"Baaaaaa,,, bhahahaahah" tawa alessa membuat arel dan elmi kaaget menyaksikan alesa yang tiba2 tertawa kepingkal pingkal

"Lo boongin kita ya" decak elmi bingung

Alessa hanya menggelengkan kepala kemudian mengangguk membuatnya wajahnya begitu gemas

"Rasain ni" arel yang merasa gemas lanhsung mencubit pipi alessa yang masih berada dalam pangkuan arel

"Aww sakit" desah alessa kesakitan
"Rasain,, mau gw tambahin" tawar elmi mengambil posisi untuk mencubit alessa

Karena ketakutan alessa langsung menghindar dan duduk disebelah arel

"Oke fine gw nyerah cape gw udah ya" pinta alessa yang tengah mengatur nafas

"Makanya jangan usil cape kan lo" balas elmi memprotees

"Tapi kalian kwatir kan"  balas alessa ternyum lebar

"Takut lo mati dan nggak ada yang beliin kafan" ucap alessa cemberut

"Udah2" ucap arel menengahi "gimana kalo kita selfi bareng kamera gw udah nunggu nih" imbuh arel memegang kamera yang ia gabtung didepan dada

"oke ,, selfi aja ya abis itu pulang"

kisah AAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang