[B1] Enchantress Amongst Alchemists: Ghost King Wife

7: Kontrak Tuan - Budak

"Gadis kecil, apakah kau yang membebaskan senior ini?" Alis pria itu terangkat saat dia melengkungkan bibirnya menjadi senyuman pada Mu Ru Yue. "Karena kau telah membantu senior ini mendapatkan kembali kebebasannya, senior ini tidak akan membunuhmu. Kau bebas pergi."

Dengan lambaian tangannya, hembusan angin dilepaskan dari lengan pria itu. Tiba-tiba, ekspresinya berubah saat tubuhnya mengeluarkan aura yang menindas.

"Siapa? Siapa yang dikontrak senior ini?! Dan ini kontrak tuan dan budak yang menyedihkan! Siapa yang melakukan ini?!"

Dalam kontrak tuan dan budak, sepanjang hidupnya, pihak yang dikontrak tidak akan bisa melawan tuan yang dikontrak. Jika tidak, dia akan masuk neraka dan tidak akan bisa bereinkarnasi selamanya.

Mata gelapnya yang mendominasi sedikit menyipit saat ia mengalihkan tatapannya ke Mu Ru Yue. Kemarahan terlihat di matanya, dan berteriak, "Apakah kau yang dikontrak senior ini?! Tidak. Dengan kemampuanmu, kau bahkan tidak memiliki cukup kekuatan untuk mengkontrak senior ini! Mungkinkah ..."

Tatapannya beralih ke kitab Alkimia yang ada di tangan Mu Ru Yue. Dia mengertakkan gigi, karena barang itu tidak hanya menyegelnya selama bertahun-tahun, tapi juga membantu gadis itu berhasil menandatangani kontrak dengannya.

Aku akhirnya mendapatkan kebebasan, tapi karna kitab itu aku tidak memiliki kebebasan lagi!

Begitu dirinya menemukan kekuatannya, hal pertama yang akan ia lakukan adalah menghancurkan kitab bodoh itu.

"Siapa kau?" Mu Ru Yue, dengan tatapan sedikit dingin, menatap tanpa emosi pada pria tampan di depannya. Dari kejadian mendadak ini, dia telah menarik dua kesimpulan.

Pertama, reinkarnasinya pasti ada kaitannya dengan kitab Alkimia ini.

Kedua, kitab Alkimia berasal dari Benua Dewa Bela Diri. Tidak diketahui bagaimana hal itu terjadi di China.

Tidak masalah, karena aku sudah di sini, aku harus menyesuaikan diri dengan situasinya. Yang paling penting sekarang adalah untuk meningkatkan kekuatanku! Cara hidup di sini sama seperti di China, dimana para ahli dihormati. Aku hanya bisa terus hidup jika aku menjadi lebih kuat. Selama aku tinggal, aku akan menemukan cara untuk kembali ke China.

Wajah tampan pria itu menjadi gelap, mirip dengan ekspresi seseorang yang mengira telah melarikan diri dari penjara, dan menemukan dirinya berada di penjara lain. "Yan Jin, itu nama senior ini. Sepuluh ribu tahun yang lalu, kapan pun nama senior ini disebutkan, orang bodoh yang tak terhitung jumlahnya akan gemetar ketakutan. Tapi sangat disayangkan bahwa senior ini jatuh ke dalam jebakan manusia dan dimasukkan ke dalam sebuah kitab. Sejak segel itu bertahan selama 10.000 tahun, kemungkinan besar hanya sebagian kecil yang masih ingat nama senior ini."

"Siapa yang menyegelmu?" Tanya Mu Ru Yue dengan tatapan tenang serta dapat menguasai diri.

"Bagaimana senior ini bisa tahu? Jika senior ini tahu bajingan mana yang melakukan ini, senior ini akan membuatnya menyesal telah dilahirkan!" Yan Jin menggertakkan giginya dengam penuh kebencian. "Sangat disayangkan selama itu kekuatanku berkurang setengahnya dan sisa kekuatan di tubuhku tidak stabil."

Menyadari bahwa dia telah jatuh ke dalam cengkeraman iblis dari umat manusia lagi, ekspresi Yan Jin menjadi sangat buruk.

"Bagaimanapun, aku tidak berencana untuk mempertahankanmu. Jika kau ingin pergi, kau bebas melakukannya." Mu Ru Yue turun dari tempat tidur dan secara pribadi menuangkan secangkir teh bahkan tanpa memberi pandangan sekilas kepada pria itu.

Yan Jin menatap Mu Ru Yue dengan terkejut. Dia melangkah ke Mu Ru Yue dan duduk di depannya. Sambil mengangkat ujung bibirnya, dia berkata, "Senior ini belum berencana untuk pergi."

Kekuatannya saat ini terlalu tidak stabil dan hanya bisa pulih sedikit lebih cepat dengan di sisi gadis muda ini. Jadi, Yan Jin, berharap bisa memulihkan kekuatannya sesegera mungkin, memutuskan untuk tinggal. Begitu kekuatannya pulih sepenuhnya, kontrak tuan dan budak tidak akan bisa membatasinya lama-lama.

"Jika kau ingin tinggal, kau harus mengikuti dua peraturanku." Mu Ru Yue mencicipi teh pahit dengan elegan. Dengan sedikit menaikkan alisnya, dia melanjutkan, "Pertama, aku tidak peduli dengan identitasmu sebelumnya, di tempatku kau tidak diizinkan untuk menunjukkan kesombonganmu. Kedua, kata-kataku harus diikuti tanpa syarat. Jika kau tidak bisa melakukan itu, kau bisa pergi begitu saja. Aku tidak berencana untuk membiarkan orang-orang yang menolak mengikuti perintahku akan menikamku dari belakang selama pertempuran."