20 tahun kemudian...
Ketiga putra jinyoung dan hyo lyn tumbuh dengan baik. Tidak terasa sekarang mereka telah beranjak dewasa dan menjadi apa yang hyo lyn dan jinyoung harapkan.
★★★. ★★★
Seoul
07.00 kst"Yutaa..."
pekik jaehyun keras, seketika yuta segera menutup telinganya dengan bantal karena tidak tahan dengan teriakan jaehyun.
"Berisikk... Speaker rusak.. Mau apa kau datang ke kamarku? Cepat pergi sana" perintah yuta dengan melempar bantal, guling ke arah jaehyun..
Tanpa sengaja sebuah bantall... Mengenai jinyoung..
"Ayah.."
" yuta.. Kau ini.., kalian hanya berdua..? Dimana Taeyong?" tanya jinyoung dengan mata memandangi kedua putranya.
"Ada di kamar, dia bilang masih ingin beristirahat di kamar.." sambung jaehyun kemudian.
"Ya.. Sudah.. Oh ya.. Jangan lupa kalian berdua.. Kekantor jam 10 nanti" ujar jinyoung mengingatkan
Jinyoungpun pergi meninggalkan jaehyun dan yuta dan melangkah pergi kearah kamar Taeyong. Sesampainya jinyoung dikamar Taeuong, dilihatnya putranya itu tengah berusaha menutup matanya.
"Taeyong.. Apa kau baik baik saja?" tanya jinyoung lalu menghampiri taeyong.
"Ayah.. Ah ya aku baik baik saja.. Hanya sedikit lelah.. Ayah.. Mungkin nanti aku akan sedikit datang terlambat kekantor.. Dadaku masih terasa sesakk.." ujar taeyong sambil sesekali masih mengusap usap dadanya.
Mendengar penjelasan putranya, seketika mata jinyoung berkaca kaca.
Dan airmatanya akan segera menetes. Hal itu sering terjadi ketika jinyoung melihat putranya yang satu itu mengusap dadanya. Rasa khawatir terus menghantui jinyoung ia tidak ingin kehilangan putranya yang satu itu maka dari itu sejak dulu jinyoung sangat over protective terhadap apa yang dilakukan Taeyong."Ayah.. Kenapa matamu berkaca - kaca?" tanya Taeyong dengan suara pelan.
"Hmm.. Ah.. Tidak ayah tidak berkaca kaca." sangkal jinyoung lalu saya gera mengusap matanya.
"Ayah.. kenapa kau selalu seperti ini...? Kau menghawatirkan aku? Ayah.. Tidak apa apa.. Aku baik baik saja" ujar Taeyong dengan senyuman manisnya.
Segera jinyoung mengelus kepala putranya kasar..
"Dasar.. Kau ini.. Memang siapa yang mengkhawatirkanmu.. Aeh sudah ayah ingin berangkat ke kantor. Dan kau jika tidak sanggup lebih baik kau istirahat saja dirumah." ujar jinyoung mengingatkan..
Seketika taeyong segera beranjak dan langsung memeluk jinyoung dari arah belakang.
"Agh.. Hey.. Taeyong.. Aish.. Nak.. Kau sudah besar dan sangat berat" pekik jinyoung sedikit tercekik.
"Ayo ayah.. Kita sarapan.. Yutaaa.. Jaehyunn.. Ayo.. Kita sarapan.." pekik taeyong bersemangat
Yuta dan jaehyun segera menghampiri Taeyong dan jinyong dan bersama mereka menuju ruang makan.
***
Setelah selesai sarapan mereka semua bersiap untuk bersama sama pergi ke kantor.
"Taeyong.. Kau berangkatlah bersama Ayah.. Nak.." pinta hyo lyn was was.
"Ibu.. Tidak hari ini.. Aku akan kesuatu tempat dulu hari ini." ujar taeyong singkat.
"Pasti.. Dengan so hyun.. Lagi" celetuk yuta sinis
"So hyun aja terus kak... Jaehyun mu ini kapan akan kau pikirkan." protes jaehyun meng aegyo.
"Hmm.. Kapan kapan saja ya kau aku pikirkan jaehyun ku.. Dan so hyun itu privasi.. Jangan ada yang bertanya ini bukan konvrensi pers" ujar ujar taeyong berancang ancang.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU NEVER ALONE
Non-FictionAku meyakinkan kamu bahwa kamu disini tidak sendirian karena aku selalu bersama mu disini dan tidak akan ku biarkan mimpi buruk datang menghampiri kamu. Anggaplah aku sebagai dreamchatcher.. - LEE TAEYONG-