(5) SABOTASE

54 6 0
                                    

5.
-Sabotase-

Sebenernya banyak juga cowok-cowok yang suka sama Emily. Dari semenjak kelas sepuluh sampai sekarang kelas dua belas. Siapa yang nggak akan suka sama Emily, kalau dari segi fisik saja ia memang cewek yang benar-benar cantik meski agak terlihat tomboy. Meski banyak juga siswa-siswa blesteran disekolahnya, Emily masih menjadi pusat perhatian karena dikelilingi cowok-cowok ganteng yang berprestasi.

Emily memang tidak tahu kalau banyak cowok-cowok yang suka sama dia, secara kelima sahabatnya yang kini dijuluki Star Prince ini mensabotase segala gerak-gerik cowok-cowok yang ingin mendekati Emily. Dan tidak hanya Star Prince yang sangat over protective, Karin satu-satunya sahabat cewek Emily pun begitu over protective. Mereka punya alasan masing-masing mengapa harus berbuat demikian.

*Jaman kelas sepuluh - Cerita Aldi*
Aldi yang pada saat itu baru bergabung di ekskul basket baru selesai latihan. Di ruang ganti, ia kebetulan mencuri dengar pembicaraan kakak-kakak kelasnya yang tidak berada jauh dari dirinya. Awalnya ia tidak tertarik, tapi dikarenakan nama Emily Rahadian anak kelas sepuluh-dua disebut-sebut, maka ia dengan fokus mencuri dengar obrolan kakak kelasnya.

"Cuy, loe tahu kan anak baru yang namanya Emily itu? Kayaknya gue suka deh sama dia." Cerita Gavin sang wakil ketua ekskul basket kepada tiga orang temannya yang juga sedang berganti pakaian.

"Emily si cewek item dari Solo itu Vin? Yang jago nyanyi itu pas MOS?" tanya Adit sambil membuka seragam latihannya.

"Sarap loe! Ya kali gue suka sama cewek kemayu sang putri solo kayak begitu." Saggah Gavin.

"Ooow gue tahu. Si bule dari Jerman itu kan?" sela Roni.

"Setahu gue Emily yang itu keturunan Inggris deh bukan Jerman." Kata Yayan sambil mikir.

"Ya anggap aja lah sama. Inggris sama Jerman kan nggak jauh beda." Jawab Roni.

"Emang kenapa loe suka sama si Emily itu Vin?" tanya Yayan.

"Loe kayak yang nggak tahu aja, si Gavin kan kalo cari pacar yang bule-bule gitu. Levelnya tinggi bro!" jawab Adit.

"Loe tahu banget gue sih Dit. Yoi bro! gue suka Emily itu karena dia tuh salah satu cewek blesteran yang cantik. Loe nggak tahu apa bodynya broo?? Beuggghh." Cerita Gavin excited.

"Parah loe parah, gue sumpahin nanti loe dapet istrinya bule item. Hahahaha." Kata Adit nimpalin dan diikuti oleh teman-temannya yang lain yang ikut tertawa.

Aldi langsung kesal mendengar pembicaraan itu, ia langsung membuat ide kalo-kalo nanti Gavin mau deketin Emily.

Pada saat latihan basket di hari berikutnya, Aldi sengaja menyuruh Emily membawakan bekal minumannya yang ia tinggalin di bawah meja kelasnya lewat chat. Ia berpura-pura lupa membawa minumannya ke lapangan. Pada saat Emily hampir mendekati sisi lapangan, Aldi langsung nyamperin Emily.

"Ya ampuunn Milyyy, thanks banget ya udah bawain minuman guee!!" kata Aldi dengan nada kencang supaya terdengar oleh Gavin dan teman-temannya yang sedang duduk tidak jauh dari tempat Aldi.

"Nggak perlu kenceng-kenceng juga kali ngomongnya, gue nggak budek." Kata Emily kesal sambil menutup telinga kanannya.

"Iiiyyuhh, loe bau amat sih Mil. Loe nggak pake deodorant yah?!" tanya Aldi masih dengan suara kencang dan mengendus-endus badan Emily.

"Ih parah loe ngatain gue, sejak kapan gue bau?" kata Emily sambil mengendus-endus seragamnya.

"Ih sumpah bau banget. Ya ampun Mily, loe tuh cewek kali. Ke sekolah tuh pake deodorant, udah gitu loe keringetan lagi. Ketiak loe tuh basah, hhiiiii, jorok amat sih loe. Mana ada cowok yang suka sama loe, kalo ada pun pasti tu cowok sama joroknya kayak loe!" Aldi mulai cerewet, Gavin yang mau nggak mau mendengar obrolan itu pun langsung jijik.

Asmara Kuda PoniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang