(7) PENGGEMAR

46 7 2
                                    

7.
-Penggemar-

Sepulang sekolah Emily berencana untuk pergi ke toko buku dengan Karin karena beberapa novel favoritnya yang ada di Wattpad sudah diterbitkan menjadi buku.. Selagi menunggu Taksi Online yang dipesannya di depan gerbang dan juga menunggu Karin yang sedang ada urusan sebentar dengan toilet, ia membuka grup chat yang dari tadi tidak berhenti berbunyi.

APAPUN LAH (6)

Mas Baldwin
Mil, temenin gue yuk?
Miiillllll…
Milyyyy, temenin gue nonton dong
Gina pengen ditemenin nonton bareng loe

Mily Meter
Ogaahh
Malesin banget gue mesti jadi orang ketiga

Mas Baldwin
Ayolahh
Pliiisss

Abang Syah
Miilll,
Mending temenin gue beli baju
Gue bingung nih mesti pake baju apa buat festival musik besok

Mily Meter
Kenapa mesti sama gue?

Ojanventure
Jangan mau Mil, bahaya

Mas Baldwin
Gue lebih penting Bang

Abang Syah
Gue juga penting
Ayolah bebeb Mily
Temenin gueee

Mily Meter
Kenapa apa-apa tuh mesti sama gue?
Gue sibuk!
Mau ke toko buku

Mas Baldwin
Yaudah beli bukunya nanti habis nonton bareng gue

Abang Syah
Mending beli bukunya bareng gue sehabis beli baju

Liem Candra
Anjir loe berdua pada manja amat sih!
Udah sama gue aja ditemenin
Gue temenin Dimas
Ojan temenin Abang
Deal!

Mily Meter
Setuju Cand!
Ai Lop Yu

Ojanventure
Ayok lah, gue juga lagi suntuk
Beli baju dimana Bang?

“Emily!” sapa seseorang yang kini ada di depan Emily. Emily langsung mengangkat kepalanya melihat siapakah orang yang memanggil nama dirinya. Ia langsung memasukkan ponselnya ke saku roknya.

“Gue?” tanya Emily meyakinkan.

“Iya, Emily Rahadian kan?” tanya seorang cowok yang perawakannya tinggi tegap melebihi tinggi Aldi. Cowok ini berparas ganteng wajah-wajah cowok Indonesia. Ia berpakaian bebas tidak mengenakan seragam sekolah dan menggunakan tas gendong. Mungkin seseorang mahasiswa pikir Emily.

“Iya, itu nama gue. Loe kenal gue? Atau mungkin gue kenal loe gitu?” tanya Emily dengan wajah penasaran.

“Gue yang kenal loe duluan.” Jawab cowok itu sambil tersenyum.

“Ooooww, teruuss?” kata Emily.

“O iya, kenalin, gue Kenzo. Penggemar loe.” Kata cowok yang bernama Kenzo itu sambil mengulurkan tangannya.

“Gue Emily.” Emily menjabat tangan Kenzo dan segera melepaskannya dengan cepat. “What?! Penggemar gue? Nggak salah denger nih gue?” Emily baru tersadar bahwa cowok yang di depannya sekarang telah mengatakan kata penggemar.

“Iya, gue penggemar loe. Pertama kali gue lihat loe gue langsung tertarik sama loe.” Jawab Kenzo santai.

“Wait wait. Loe kenal gue dari mana? Perasaan gue nggak pernah beredar kemana-mana deh. Loe bukan anak sekolahan sini juga kan?” Emily masih penasaran.

“Gue lihat loe kemaren pas pertandingan basket. Kemaren gue nonton pertandingan adek gue dari Tunas Karya. Dan yes, loe bener. Gue emang bukan anak sekolahan sini. Gue udah mahasiswa kali, emang nggak kelihatan yah?” jawab Kenzo menjelaskan.

Asmara Kuda PoniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang