One

14.3K 823 413
                                    

Written by caarieslaventa

.

.

.

Buku adalah jendela dunia, kalimat klise yang Hinata benarkan kenyataannya. Karena itu dia suka membaca buku. Duduk di tribun kecil lapangan terbuka kampus, Hinata menikmati waktu luangnya dengan buku yang cukup tebal.

Gadis itu menggigit bibirnya agak kuat, ia tak mau berekspresi berlebihan karena terbawa suasana novel yang ia baca di tempat umum.

Tempat duduknya teduh, semilir angin menambah kenyamanan Hinata bersama dengan buku tercinta. Tak jauh dari sana, teman satu fakultasnya bernama Ino, sedang duduk manis sambil berbincang ria dengan beberapa lelaki. Pakaian terbuka gadis pirang itu tentu menghibur para lelaki, terlebih gayanya yang ala western people, umpan yang banyak diperebutkan.

Fokus Hinata tak hilang ketika angin yang bersepoi menerbangkan halus helaian indigonya.

"Hei, buku yang bagus."

Tapi dengan terpaksa, fokusnya hilang ketika interupsi suara menyapa telinga Hinata. Sontak gadis itu menolehkan wajah pada seseorang yang tiba-tiba menghampirinya.

Seorang lelaki, lelaki tampan.

"Hai?" Balas Hinata meragu. Ia tahu lelaki ini, sang cassanova yang katanya hobi mengoleksi wanita, Uchiha Sasuke.

Tapi Hinata hanya sekedar tahu dari perbincangan teman-temannya, tak pernah berkenalan secara langsung. Mereka juga berbeda jurusan studi, hanya pernah berpapasan secara tak sengaja, tak pernah bertukar sapa, setidaknya tidak sampai saat ini.

"Sendirian?" Tanya Si Uchiha lagi.

Hinata mengangguk, ia masih menatap wajah tampan di depannya demi kesopanan.

"Sepertinya bukumu bagus." Sasuke mengulang kalimat awal sapaannya.

"Ya, karena itu aku membacanya."

Dan karena itu Hinata ingin segera kembali membacanya.

"Kau suka membaca buku?"

"Ya."

"Katanya gadis yang mempunyai hobi seperti itu adalah gadis yang pintar."

"Mungkin."

"Aku juga suka gadis pintar."

"Ah, souka."

Sasuke mendengus, kesabarannya terkikis habis. Topeng ramahnya tak lagi terpasang. "Apa kau tak bisa mengobrol dengan lebih baik?"

Hinata menggigit bibirnya gemas "Maaf. Jika hanya itu yang ingin kau sampaikan, aku harus pergi."

Gadis itu menutup buku yang tadi dibacanya, lalu meraih tas yang sebelumnya ia taruh di sampingnya. Sasuke ikut berdiri, dia mencekal pergelangan tangan Hinata, tak ingin gadis yang menurutnya sombong itu pergi.

"Apa-apaan kau!"

Suaranya yang agak membentak menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka.

"Lepaskan, Uchiha san..."

"Ha, lihat! Kau bahkan mengenalku. Tapi bersikap sok jual mahal padaku."

Hinata tak menjawab, ia menghentak-hentakan tangannya, ingin kontak tak nyaman antara ia dan Sasuke terlepas.

"Kau tahu? Gadis-gadis kencanku masih jauh lebih cantik darimu."

Seperti Hinata akan peduli saja.

Tangled: CheckmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang